www.okenews.net: Kerajinan
Tampilkan postingan dengan label Kerajinan. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Kerajinan. Tampilkan semua postingan

Rabu, 07 Juli 2021

Kreatif, Personel Satgas Ajarkan Keterampilan Kerajinan Bambu

Okenews– Program unggulan kerajinan bambu yang diajarkan personel Pos Lakmars Kipur II Satgas Pengamanan Perbatasan RI – RDTL Yonif 742/SWY kepada masyarakat sampai saat ini masih berjalan bahkan beberapa warga fokus untuk mempelajarinya seperti yang dilakukan Alfansius Laku warga Desa Nualain Kecamatan Lakmanen Selatan Kabupaten Belu NTT.



Menurut Danpos Lakmars Serka Nictesen Adi Putra Duru, kreatifitas kerajian bambu yang ia ajarkan bersama anggota mendapat perhatian khusus dari masyarakat dan bahkan sudah ada yang bisa membuatnya sendiri seperti Alfansius Laku.


“Bapak (Alfansius Laku) ini keinginannya untuk bisa itu tinggi sehingga ia betul-betul memperhatikan dan belajar tehnik memotong hingga menyambung sehinga menjadi sebuah meja dan kursi,” jelasnya, Rabu (07/07/2021).


Nictesen sapaan akrab Danpos Lakmars juga bersyukur sudah ada beberapa pesanan untuk pembuatan kursi dan meja kepada Alfansius Laku dari masyarakat walaupun masih tetap dibantu oleh personel pos.


“Nilai harga jual yang diberikan juga masih terjangkau oleh masyarakat sekitar karena bahan bambu bisa diperoleh dengan mudah dan harganya masih standart,” terangnya.  


Selain di Desa Nualain, Danpos Lakmars sebelumnya juga mengajarkan kerajinan bambu kepada masyarakat di Desa Lakmars dan Desa Henes maupun kepada para pemuda Gereja Santi Gerardus.


Sedangkan Komandan Yonif 742/SWY Letnan Kolonel Inf Bayu Sigit Dwi Untoro selaku Komandan Satgas Pamtas Sektor Timur di Mako Satgas Kelurahan Umanen Kecamatan Atambua Barat memberikan apresiasi atas usaha positif yang mendatangkan manfaat bagi masyarakat di sekitar terutama masyarakat binaan yang menjadi tanggung jawab masing-masing pos.


“Saya bersyukur mendengar laporan para Danpos yang mampu memberikan hal-hal yang positif untuk membantu perekonomian masyarakat di wilayah perbatasan, apalagi di Pos Lakmars sudah ada warga yang memesan produk kerajinan bambu kepada warga binaannya, ini luar biasa,” ungkap Dansatgas.


Bayu Sigit juga terus memberikan motivasi dan semangat kepada seluruh personel jajarannya untuk tidak berhenti berkreasi dan berinovasi dalam upaya memberikan manfaat kepada masyarakat banyak sehingga Yonif 742/SWY akan dikenang sebagai Prajurit Wira Yudha Sejati yang dekat dan menyatu dengan masyarakat sesuai dengan tujuan awal saat berangkat dari home base di Mataram NTB.


“Ingat sebaik-baik manusia adalah yang paling banyak manfaatnya bagi orang lain dan in syaa Allah akan bernilai ibadah,” tutupnya dengan senyuman.

Sabtu, 08 Mei 2021

Tingkatkan Kreativitas, Masyarakat Perbatasan Belajar Kerajinan Bambu

Okenews - Belu NTT – Salah satu upaya untuk meningkatkan kreativitas masyarakat, Danpos Lakmars Serka Nictesen Adi Putra Duru bersama anggota mengajarkan kerajian pembuatan kursi dan meja dari bambu kepada masyarakat Desa Nualain Kecamatan Lamaknen Selatan Kabupaten Belu, Sabtu (8/5/2021).


Serka Nictesen sapaan Danpos mengajarkan kerajinan bambu tersebut di Gereja Santo Gerardus yang disaksikan langsung Romo Oktovianus Taek bersama puluhan warga desa setempat.


Menurut Nictesen, sebelum praktek pembuatan kursi ataupun meja, masyarakat diberikan teori terlebih dahulu tentang bagaimana mengukur, memotong, melubangi dan merakit bambu sehingga pada pelaksanaan praktek mereka cukup melihat dan langsung bisa mencoba.


“Ternyata masyarakat sangat antusias untuk mengikutinya karena selain bisa mendatangkan keuntungan sebagai tambahan perekonomian rumah tangga juga bisa dikerjakan di rumah bersama keluarga,” ujarnya.


Sedangkan Romo Aktavianus Taek pada kesempatan tersebut memberikan apresiasi atas upaya Pos Lakmars yang mengajari tehnik pembuatan kursi dan meja dari bambu. 


“Program ini sangat bagus dan ini akan mendatangkan manfaat bagi masyarakat karena memiliki keterampilan yang tidak semua orang memiliki,” terangnya.


Romo Oktavianus juga berharap agar muda mudi memanfaatkan keterampilan ini di rumah sehingga dapat mengurangi pergaulan yang merugikan diri sendiri dan juga menghasilkan keuntungan secara finansial.


Terpisah, Komandan Satgas Pamtas RI-RDTL Sektor Timur Letnan Kolonel Inf Bayu Sigit Dwi Untoro mengapresiasi atas upaya masing-masing pos untuk berbagi pengetahuan dan keterampilan kepada saudara-saudara kita di wilayah perbatasan.


“Masing-masing pos ini sudah memiliki program sesuai dengan kondisi masyarakat di wilayah yang menjadi tanggungjawabnya. Namun kadang program yang sudah disiapkan sejak awal bisa berubah setelah melihat kondisi masyarakat, jadi berkembang sesuai kebutuhan masyarakat. Ini patut diapresiasi,” papar Dansatgas.


Ia juga berharap dengan diajarkannya kerajinan membuat kursi dan meja dari bambu ini, masyarakat bisa mengembangkan sendiri yang tentunya membutuhkan ide dan kreatifitas dari masing-masing.


Bayu Sigit kemudian menyebutkan beberapa contoh yang pernah dibuat oleh masyarakat Lombok Nusa Tenggara Barat dengan bahan yang sama seperti rak TV, lemari bambu, lopo-lopo bahkan rumah dari bambu.


“Semoga ini bermanfaat untuk meningkatkan perekonomian masyarakat khususnya di daerah perbatasan,” tandasnya dengan senyuman khasnya.

Senin, 22 Maret 2021

Hebat...! Kerajinan Tangan Warga Lelede Tembus Pasar Amerika

OkeNews.net - Hebat...! Ditengah pandemi Covid-19, kerajinan tangan (handycrafts) warga di Desa Lelede Kecamatan Kediri Lombok Barat NTB ini, malah semakin berkembang dengan mengirimkan berkotainer barang kerajinan yang menyasar pasar Amerika Serikat.

Warga Desa Lelede menunjukkan bahan baku kerajinan tangan yang tembus pasar Amerika Serikat

Safni, selaku pengawas Kerajinan yang memanfaatkan pelepah kelapa ini mengatakan, produk sederhana ini ternyata memikat minat warga Amerika Serikat, untuk memenuhi kebutuhan Dekorasi unik disana.


“Sempat sepi, bukan karena sepi permintaan, namun pada awal masa pandemi cenderung terkendala keterlambatan dalam pengiriman, saat itu terjadi penutupan pengiriman,” ujarnya, Senin (22/3/2021).


Menurutnya, pemilik usaha ini mempertahankan usahanya ditengah masa pandemi saat ini, karena dengan berbagai pertimbangan, dimana memiliki keterkaitan satu dengan yang lainnya.


“Ini dikhawatirkan mempengaruhi perkenomian Masyarakat sekitar, termasuk kelangsungan usaha penyedia bahan baku, yang telah bergantung dengan usaha ini selama 11 tahun lebih,” imbuhnya.


Seiring dengan berjalankannya waktu, dengan dibukanya kembali pengiriman barang, maka produksi kembali dilakukan untuk memenuhi kebutuhan pasar.


“Caranya, dengan tetap membangun kemitraan yang baik bersama costumer, serta tidak mengurangi kualitas dari hasil kerajinan tangan tersebut,” ucapnya.


Adapun produk kerajinan yang dihasilkan sebanyak 5 jenis, dan pengiriman dilakukan setiap dua bulan sebanyak satu container. “Tujuan utama menyasar pasar Amerika Serikat, dan saat ini sedang berupaya untuk memasuki Pasar Eropa,” bebernya.


Terkait permintaan, tidak terjadi penurunan bahkan sampai saat ini masih kewalahan dalam memenuhi permintaan pasar, hanya saja kadang terkendala dalam ketersediaan bahan baku, dimana cuaca sangat mempengaruhi.


“Terutama saat cuaca kurang mendukung, dimana saat musim penghujan dan cuaca buruk, penyedia kesulitan memenuhi ketersediaan bahan baku,” ujarnya.


Saat ini dalam memenuhi material pelepah kelapa, masih mengambil dari di Luar Daerah, karena Desa Lelede masih belum bisa memenuhi kebutuhan bahan mentah untuk kerajinan ini. “Material berupa pelepah Kelapa, yang kita kumpulkan dari pengepul dari Lombok Utara hingga di Lombok Timur,” imbuhnya. 

 

Safni mengaku, dukungan penuh diberikan dari Pemerintah Desa Lelede, bersama Bhbainkamtibmas dan Babinsa, terutama dalam pendampingan selama masa pandemi saat ini.


“Perhatian ini diberikan oleh Desa Lelede, untuk memenuhi tuntutan dari costumer terkait keselamatan pekerja ditengah pandemic, seperti diketahui bahwa Amerika Serikat sangat berhati-hati dalam menerima pesanan ditengah pandemi,” jelasnya.


Keterlibatan costumer dalam melakukan pengawasan keselamatan, safni mengaku bahwa costumer ingin memastikan barang yang diterima benar-benar bebas dari kontaminasi covid-19.


Menyikapi ini, Kapolres Lombok Barat Polda NTB AKBP Bagus S. Wibowo, SIK melalui Kasubbag Humas AKP Agus Pujianto, S.Pd mengatakan dalam Pelaksanaan Lomba Kampung Sehat saat ini, pihaknya senantiasa melakukan pendampingan.


“Terutama dalam pengawasan dan pemantuan penerapan protocol Kesehatan ditengah Masyarakat, termasuk dalam memberikan dukungan kepada Usaha Kecil Menengah (UKM), dalam ketahanan pangan ditengah pandemic,” ungkapnya.


Termasuk pengawasan dalam menyediakan sarana pendukung, seperti tempat cuci tangan, pedampingan selalu dilakukan oleh tiga pilar Desa Lelede, baik dari pemerintah Desa, Bhabinkamtibmas, dan Babinsa setempat.


“Pendampingan ini dilakukan, untuk mendorong Desa Lelede terbebas dari Covid-19 atau berada di Zona hijau, yang diharapkan semakin menambah kepercayaan costumer,” imbuhnya.


Melalui Tiga Pilarnya yang dikemas dalam Lomba Kampung Sehat II dan PPKM skala Mikro ini, dukungan penuh yang diberikan Polres Lombok Barat dengan memperkuat Peran Bhabinkamtibmas di Desa.


“Selain Bhabinkamtibmas, Polres Lombok Barat telah menempatkan dua personel tambahan di Setiap Desa, untuk membantu Bhabinkamtibmas dalam melaksanakan kegiatan pendampingan di desa,” tandasnya.

Selamat Idul Fitri 1444 H


Selamat Idul Adha 1445 H

 


Pendidikan

Hukum

Ekonomi