www.okenews.net: Lombok
Tampilkan postingan dengan label Lombok. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Lombok. Tampilkan semua postingan

Sabtu, 18 November 2023

Karman PKS Minta Pemerintah Cari Solusi Mahalnya Tiket Lombok - Jakarta

 


Okenews.net -- Harga tiket pesawat saat ini cukup mahal. Bisa menghambat mobilitas orang keluar dan masuk NTB. Demikian dikatakan politisi muda Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Karman BM melalui siaran pers, sabtu (18/11/2023).

"Masya Alloh, harga tiket mahal banget ya. Terasa banget di kantong. Hehehe" ungkap Karman.

Ia mengungkapkan perasaan yang sama dirasakan oleh beberapa penumpang yang ditemuinya.

Caleg muda asal Pagutan kota Mataram itu ungkapkan kehawatirannya, jika harga tiket pesawat terus naik bisa pengaruhi jumlah kunjungan.

"Saya khawatir, jika harga tiket pesawat terus tinggi, orang takut datang ke NTB. Kalau orang malas ke NTB, ya pergerakan orang turun, aktivitas ekonomi turun, pendapatan masyarakat juga bisa turun" katanya.

Caleg yang bolak balik jakarta - lombok meminta pemerintah untuk bisa turun tangan mengatasi harga tiket.

"Saya berharap pemerintah, baik pusat maupun daerah bisa memberikan perhatian terkait harga tiket pesawat ini. Bagaimanapun caranya. Kasih insentifkah, lobby perbanyak jumlah maskapainya kah, dan atau lain-lainlah" tambahnya.

"Saya memaklumi, harga tiket pesawat banyak faktornya. Bisa karena sedikitnya armada tersedia, bisa karena naiknya harga bahan bakar dan lain-lain. Semoga semua kembali normal" tutupnya.

Diketahui H. Karman adalah caleg DPR RI. Latar belakangnya aktivis kepemudaan. Ia pernah di himpunan mahasiswa islam (HMI), pernah di Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI), Pemuda Asia Afrika (AAYG), pernah menjabat ketua umum pimpinan pusat gerakan pemuda islam indonesia (GPII) dan sederet posisi di organisasi lainnya.

Kamis, 10 Agustus 2023

Kader di Sekotong Tak Bersalah, Rachmat Ancam Pecat Kader Lakukan Euforia Berlebihan


Okenews.net - Langkah Polda NTB dibawah kepemimpinan Irjen Pol Drs. Djoko Poerwanto yang telah mengeluarkan surat  keputusan pada Kejaksaan Tinggi NTB yang menyatakan terduga pelaku berinisial S tidak terbukti berbuat asusila kepada anaknya, menuai apresiasi Anggota DPR RI Fraksi PDI Perjuangan, Rachmat Hidayat. 

Ditemui di ruang kerjanya di kantor DPR RI Jakarta, Kamis (10/8).  Ketua DPD PDI Perjuangan Provinsi NTB itu, mengatakan bahwa terbitnya surat Polda NTB dengan nomor B/87a/VIII/RES.1.4/Ditreskrimum perihal pemberitahuan penetapan anak yang berkonflik dengan hukum, menandakan Kapolda NTB, adalah sosok pejabat negara yang berkomitmen dalam hal penegakan hukum. 

"Kenapa saya selama ini menahan diri untuk tidak bicara ke publik pada kasus penganiayaan kader saya di Sekotong. Itu karena saya berkomitmen menjaga daerah NTB tetap kondusif. Lebih-lebih mendekati Pemilu 2024. Tapi, setelah ada surat penghentian resmi dari Kapolda ini, barulah saya bicara untuk memberikan apresiasi pada Pak Kapolda yang memang sudah membuktikan komitmennya menegakan hukum dengan sangat adil," jelas Rachmat pada wartawan. 

Menurut Anggota Komisi VIII DPR RI ini, dirinya meminta semua jajaran kader PDIP di semua wilayah di NTB, agar tidak terlalu euforia dan bereaksi yang terlalu berlebihan atas terbitnya surat Polda NTB yang sudah secara resmi menghentikan kasus kader PDIP berinisial S asal Sekotong yang diputuskan tidak bersalah melakukan tindak asusila kepada anak kandungnya itu. 

Pasalnya, akan ada kelanjutan penanganan kasus yang tidak hanya terhenti pada terbitnya surat Kapolda saja. Namun, aksi persekusi yang sudah dilakukan warga Desa Sekotong Tengah, Kecamatan Sekotong yang sempat viral di media sosial hingga media elektronik, cetak hingga online, bakal dilanjutkan dengan aksi perusakan rumah hingga kerugian psikis, harus pula dilakukan pengusutan dengan tuntas. 

"Surat Pak Kapolda itu, tanda jika aparat partai saya tidak bersalah Pokoknya, jika ada kader PDIP di NTB yang sampai membuat gaduh atas terbitnya surat dari Pak Kapolda ini, saya akan langsung pecat. Siapapun dia, entah itu anggota DPRD atau struktural partai akan saya pecat," tegas Rachmat lantang. 

Atas terbitnya surat penghentian dari Polda NTB itu, lanjut dia, semua aparat penegak hukum di negara republik Indonesia, harus berani turun ke Sekotong. Selain itu, Rachmat juga sudah melaporkan kasus persekusi di Sekotong itu pada Ketua Komisi III DPR RI. 

Di mana, ia melaporkan bahwa hanya Kapolda NTB di era Irjen Pol Drs. Djoko Poerwanto yang dianggapnya mampu menuntaskan kasus di Sekotong. 

Hal ini, lantaran Rachmat merasa tergugah atas ucapan Kapolda yang akan menindak pihak manapun yang akan membuat dan membikin Provinsi NTB tidak nyaman. 

"Maka saya minta lembaga lainnya yakni, Kompolnas bila perlu Komnas HAM untuk berani turun ke Sekotong. Di situ (Sekotong) selama ini banyak masalah hukum yang tidak bisa selesai dengan tuntas. Ada apa Sekotong ini, kok enggak berani aparat hukum menindak dan menyentuh masalah disana..??," ungkap Rachmat bertanya. 

Lebih lanjut Politisi kharismatik Bumi Gora itu mengaku, bahwa tujuannya juga melaporkan Komisi III DPR RI melalui Ketua Komisi Bambang Pacul di kantor DPR RI di Jakarta tidak lain agar kasus penganiayaan kader PDIP di Sekotong dapat berjalan terang benderang. 

Terlebih, kata Rachmat, dirinya sejak awal berkeyakinan kasus tersebut bakal terbongkar. Hanya saja memang perlu proses pencermatan dengan penuh kehati-hatian. 

"Jadi, ya kenapa saya sedari awal fokus dan kawal kasus Sekotong. Ini agar enggak ada lagi rasa takut oleh siapapun jika menyebut soal Sekotong. Ingat Indonesia ini, adalah negara hukum dan negara harus hadir melayani rakyatnya bukannya takut oleh kelompok atau pihak tertentu disana (Sekotong)," papar dia. 

Dalam kesempatan itu. Rachmat juga menyentil sikap Kapolres Lobar yang dinilainya selalu membuat pernyataan yang gaduh dengan berbicara soal tersangka. Padahal, kasus penganiayaan itu, belum ada proses hukum apapun yang sudah dilakukannya sesuai aturan perundang-undangan. Mulai Lidik, penyidikan hingga olah TKP didalamnya. 


"Saya heran S itu adalah kader saya tapi dia dibuatkan fitnah yang keji, dianiaya beramai-ramai hingga rumahnya dirusak. Tapi saya yakin, ada Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa yang akan maha melihat atas penegakan hukum yang tidak baik dari Kapolres Lobar itu," ungkap dia. 

"Maka semua data yang saya miliki, lengkap dengan kronologis hingga surat penghentian perkaya dari Kapolda NTB sudah saya serahkan ke Komisi III DPR RI. Dan di situ, Mas Bambang Pacul siap mengawal masalah ini hingga tuntas dengan akan memanggil langsung Pak Kapolri dalam minggu-minggu ini," sambung Rachmat menjelaskan. 

*Tambang Ilegal Sekotong*

Dalam kesempatan itu, Rachmat juga menyoroti adanya penambangan liar emas di wilayah Sekotong, Lombok Barat yang hingga kini tidak bisa ditindak oleh aparat penegak hukum. 

Padahal, tambang liar itu telah memakan banyak korban jiwa. Serta,  merusak lingkungan dengan maraknya penggunaan limbah merkuri yang  dilakukan dalam proses pengolahannya.

"Bagaimana kawasan Sekotong yang indah itu bisa didatangi wisatawan dan investasi, manakala penegakan hukum, berupa penutupan tambang liar itu tidak bisa dilakukan oleh aparat yang berwajib," kata dia lantang.

Rachmat meminta agar status tambang liar di Sekotong diperjelas. "Kalau memang dilegalkan ya buatkan kawasan tambang kayak di AMNT di KSB. Jadi jelas ada pihak yang melakukan pengawasan serta melakukan standarisasi atas semua proses penambangan emas yang dilakukan dan bukan kayak sekarang ini," tandas Rachmat Hidayat.

Selasa, 14 Juni 2022

Teluk Serewe jadi Percontohan Kawasan Budidaya Rumput Laut

Bupati Lombok Timur HM Sukiman Azmy saat membuka rapat pembahasan budidaya rumput laut
Okenews.net - Rumput laut menjadi salah satu komoditas yang telah dikembangkan di Lombok Timur sejak 1987, khususnya di Teluk Serewe Kecamatan Jerowaru.

Komoditas ini bahkan pada tahun 2018 lalu mendominasi hingga 50% produksi perikanan dan kelautan di Lombok Timur. 

Seiring berkembangnya budidaya rumput laut, dibutuhkan pengelolaan yang tepat demi terwujudnya kawasan budidaya berkelanjutan. 

Saat ini, pemerintah melakukan dengan opsi Pengelolaan Akuakultur dengan Pendekatan Ekosistem (ADPE) melalui Kementerian Kelautan dan Perikanan bersama WWF dan FAO.

Pendekatan ini merupakan salah satu opsi pengelolaan perikanan yang mendukung pembangunan perikanan berkelanjutan dengan mengintegrasikan manfaat ekologi, ekonomi, dan sosial.

ADPE didasarkan pada tiga prinsip dasar yaitu keberlanjutan ekosistem, kesejahteraan berkeadilan dan tata kelola atau sinergitas. 

Pendekatan ini merupakan fase penting untuk menjaga kelestarian sumber daya alam, habitat, dan ekosistemnya, sehingga tercipta pembangunan subsektor perikanan budidaya yang berkelanjutan.

Selain itu, pendekatan ini diharapkan mampu mendorong peningkatan kesejahteraan masyarakat. 

Karena itu, Bupati Lombok Timur HM Sukiman Azmy menyambut baik kawasan Teluk Serewe sebagai percontohan ADPE kawasan budidaya rumput laut.

Hari ini(14/06/2022) bupati bersama pihak terkait menggelar rapat pembahasan penyusunan dokumen rencana implementasi percontohan pengelolaan kawasan ADPE kawasan budidaya rumput laut di Teluk Serewe.

Pada rapat yang berlangsung Selasa (14/6) di Rupatama 1 Kantor Bupati itu Bupati Sukiman berharap adanya peningkatan perekonomian masyarakat Serewe dan sekitarnya secara khusus, dan masyarakat Lombok Timur secara umum. 

Terlebih ADPE menjadi salah satu opsi pengelolaan kawasan budidaya perikanan yang mengedepankan sektor sosial, ekonomi dan lingkungan.

Bupati membuka rapat yang dihadiri pejabat Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya Kementerian Kelauatan dan Perikanan RI Iman Indrawarman tersebut. 

Penyusunan dokumen rencana implementasi ini melibatkan seluruh pemangku kepentingan termasuk pelaku budidaya rumput laut di Kawasan Teluk Serewe.

Sebagai percontohan, nantinya diharapkan adanya perbaikan pengelolaan kawasan budidaya rumput laut di kasawan Teluk Serewe yang akan mewujudkan budidaya perikanan berkelanjutan. 

Berdasarkan pre-assessment tim kementerian, sebanyak 65 persen kawasan budidaya rumput di lokasi tersebut telah dikelola dengan baik.

Senin, 13 Juni 2022

Sukseskan MXGP Samota, Poltekpar Lombok Lakukan Bimtek

Politeknik Pariwisata Lombok Tengah lakukan bimtek
Okenews.net - Kampus Politeknik Pariwisata Lombok ikut andil sukseskan kejuaraan Motocross MXGP yang akan diselenggarakan di Teluk Saleh, Moyo dan Tambora (Samota), Kabupaten Sumbawa, NTB 24 - 26 Juni mendatang. 

Andil itu berupa bimbingan teknis peningkatan kualitas pelayanan hospitaliti terhadap puluhan karyawan hotel dan homestay di Kabupaten Sumbawa, dari tanggal 7-8 Juni 2022 di Aula Ai Mata Jitu SMKN 1 Sumbawa. 

Wakil Bupati Sumbawa, Dewi Noviany yang membuka kegiatan tersebut mengucapkan atas nama pribadi dan pemerintah, apresiasi langkah Poltekpar Lombok dan semangat para karyawan Hotel dan Homestay yang ada di Sumbawa. 

"Saya berharapan Bimtek ini mampu menyalurkan kemampuan para karyawan hotel dan homestay. Serap ilmunya dan salurkan dalam pelayanan," pintanya Selasa 7 Juni 2022.

Novi memaparkan, dalam pelayanan hotel dan homestay menyambut event MXGP, harus tanamkan rasa aman terlebih dahulu untuk tamu. 

Bagi Novi, tidak ada artinya hotel megah kalau tamu tidak merasa enjoy. Begitu juga kaitan kebersihan, meskipun hotel kecil tapi mampu menghadirkan suasana bersih, toilet nyaman, indah dan memenangkan maka, tamu akan merasa senang. 

"Mari sukseskan MXGP ini dengan semangat gotong royong meskipun keterbatasan anggaran pemerintah. Kita optimis kejuaraan MXGP ini akan berlangsung aman dan nyaman," katanya. 

Di satu sisi, Kepala SMKN 1 Sumbawa, Jayadi sebagai tuan rumah Bimtek juga berterima kasih kepada Poltekpar Lombok telah mempercayai SMKN 1 Sumbawa sebagai tempat Bimtek yang akan membawa berkah bagi Kabupaten Sumbawa. 

Jayadi menjelaskan, untuk mensukseskan kejuaraan MXGP, akan mengerahkan 100 persen siswa SMKN 1 Sumbawa sesuai jurusan perhotelan dan tata boga untuk terlibat dalam pelayanan event MXGP sesuai permintaan Bupati. 

Termasuk ratusan siswa jurusan perhotelan dan tata boga akan diturunkan ikut suskeskan kejuaraan MXGP ini. "Kami siap mensukseskan event MXGP," tegasnya. 


Sementara itu, Pembantu Direktur 1 Poltekpar Lombok, Anas Pattaray mengatakan, kegiatan Bimtek ini akan dilakukan all out dan terukur, karena sangat menginginkan event MXGP diketahui benar-benar ada di Sumbawa dan mampu memberikan kesan baik dari sisi pelayanan. 

"Ada kompetensi baru yang akan didalami dalam. Bimtek ini, bukan berarti mau mengajarkan teman-teman karyawan Hotel, namun untuk membuat kesan baru kepada tamu," ujarnya. 

Pada kesempatan itu, Anas menawarkan kepada masyarakat yang ingin kuliah di Poltekpar Lombok dengan biaya cukup murah, rincian SPP Rp 2.050.000 per 6 bulan, untuk praktek dibiayai pemerintah alias gratis untuk mahasiswa. 

Anas juga menceritakan alasan Dosen Poltekpar Lombok bisa ke Sumbawa. Pengalaman event MotoGP beberapa waktu lalu, sangat membutuhkan banyak sumber daya manusia untuk memberikan pelayanan sehingga, hampir 400 lebih mahasiswa Poltekpar disebar untuk mendukung event tersebut. 

"Kali ini kami ingin menghadirkan Bimtek ini untuk melatih karyawan hotel dan homestay kaitan hospitality sambut MXGP. Karena, sebelumnya kami juga melatih pengelola homestay di KEK Mandalika menjelang event MotoGP," tuturnya. 

Anas menambahkan mengenai sejarah berdirinya Poltekpar Lombok dari tahun 2016 dan telah meluluskan 2 alumni, yang telah berkerja baik lokal, nasional bahkan internasional. 

Pasca sambutan, Pudir 1 menyerahkan pelajaran kepada Wabup Sumbawa dan memberikan buku SOP bagi para hotel juga homestay sebagai acuan dalam pelayanan atau hospitality. 

Kepala Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata Sumbawa, Irawan Subki mengharapkan kepada teman-teman yang berkerja di bidang jasa, harus didukung kemampuannya dalam hal pelayanan karena akan ada 20 negara akan ikuti kejuaraan MXGP tanggal 24-26 Juni mendatang. 

"Langkah panjang di awali langkah pertama, saya meyakini event MXGP akan sukses, terlebih beberapa investor sudah mulai datang ingin berinvestasi di Sumbawa," tuturnya.

Rabu, 11 Mei 2022

Dies Natalis ke-6, Poltekpar Lombok Buka Program Pascasrajana

Suasana acara dies natalis Poltekpar

Okenews.net
- Poltekpar Lombok sukses menggelar Dies Natalis ke-6 dengan tema yang diusung membangun sumber daya manusia yang berkelanjutan mandiri dan berwirausaha. Diumurnya yang ke-6 Poltekpar Lombok terus melangkah lebih maju. 

Direktur Poltekpar Lombok Herry Rachmat Widjaja mengatakan, tahun ini pihaknya menambah satu program studi (Prodi) pascasarjana S2 dan dua prodi baru.

"Program studi S2 yang kami buka adalah S2 Kepariwisataan dan dua prodi baru yani D4 spesial event dan D4 pariwisata berkelanjutan," katanya, Rabu (11/5).

Menjawab perkembangan dan kemajuan pariwisata di NTB, Poltekpar Lombok saat ini memiliki empat prodi. Di antaranya, D4 pengaturan perjalanan, D3 devisi kamar, D3 tata hidang dan D3 seni kuliner. 

"Kami harapkan lulusan-lulusan Poltekpar Lombok siap kerja dan siap membuka lapangan pekerjaan baru. Kami pastikan lulusan Poltekpar Lombok berkualitas dan mumpuni," ujarnya.

Untuk menunjang semua itu, dibutuhkan sumber daya manusia dan kapasitas para dosen untuk terus ditingkatkan.

"Sertifikasi-sertifikasi dosen juga terus ditambah. Sehingga mereka benar-benar mampu mengaktualisasikan ilmu pengetahuannya masing-masing untuk kalangan mahasiswa," jelasnya.

Sebagaimana pesan Menteri Sandiaga Salahuddin Uno, pihaknya juga diminta untuk menambah kuota penerimaan mahasiswa empat kali lipat dari rencana sebelumnya.

Untuk mengejar target tersebut, Poltekpar Lombok akan bergerak secara masal dan masif. Turun ke sekolah-sekolah dan masyarakat. Tujuannya untuk memperkenalkan Poltekpar Lombok. Sehingga tidak dianggap membeli kucing dalam karung. 

"Sesekali, pihak sekolah-sekolah dan masyarakat di undang ke Poltekpar Lombok. Tujuannya agar lebih dikenal," ungkapnya.

Sementara itu, Sekda Pemprov NTB Lalu Gita Aryadi berharap, seiring perkembangan waktu, Poltekpar Lombok semakin maju dan tetap bersama pemerintah memajukan pariwisata daerah.

Apalagi, NTB saat ini semakin dikenal dunia setelah digelarnya perhelatan MotoGP. Event dunia tersebut akan digelar sampai 10 tahun di Sirkuit Mandalika sebagaimana kontrak dengan Dorna.

"Tidak itu saja, kita juga punya sirkuit di Samota Sumbawa dan sirkuit di Lantan Kabupaten Lombok Tengah," terangnya. 

Dengan begitu, banyak event-event berskala nasional dan internasional yang digelar di Lombok dan Sumbawa. "Selain itu, NTB juga siap menjadi tuan rumah PON tahun depan," paparnya. 

Gita optimistis kunjungan wisatawan dari seluruh Indonesia dan dunia semakin banyak. Tinggal bagaimana seluruh komponen masyarakat ikut mendukung dengan cara menjaga kondusifitas daerah dan Kamtibmas. 

Lewat zoom, Menparekraf RI Sandiaga Salahudin Uno meminta sumber-sumber daya manusia yang bergerak di bidang pariwisata harus diperbanyak. Enam perguruan tinggi negeri (PTN) di bawah Kemenparekraf RI harus menambah kuota penerimaan mahasiswa empat kali lipat.

Untuk Poltekpar Bandung terdapat 10 program studi. Kemudian Poltekpar Bali terdapat delapan program studi, Poltekpar Makassar terdapat delapan program studi dan Poltekpar Medan terdapat delapan program studi, Poltekpar Palembang dengan terdapat program studi dan Poltekpar terdapat Lombok empat program studi.

Penerimaan mahasiswa melalui dua jalur, yaitu jalur seleksi bersama masuk perguruan tinggi negeri pariwisata (SBMPTNP) dan jalur mandiri.

Sabtu, 15 Mei 2021

Objek Wisata Lombok Tengah Ditutup Selama Libur Lebaran

Okenews - Polres Lombok Tengah melakukan penyekatan kendaraan disejumlah titik menuju lokasi wisata yang ada di Kabupaten Lombok Tengah selama libur Hari Raya Idul Fitri 1442 Hijriah/2021 Masehi.


"Kita melakukan tindakan penyekatan pengunjung yang masuk dan penutupan  lokasi objek wisata sebagai upaya tindakan preventif dan persuasif guna mencegah penyebaran COVID-19," kata Kapolres Lombok Tengah, AKBP Esty Setyo Nugroho, SIK, di Praya, Sabtu.


Kapolres menjelaskan, personelnya akan melakukan penyekatan di berberapa titik yakni di intersec depan Pos Labulia, simpang tiga kangi kecamatan Praya Barat yang menuju pantai Selong Belanak dan depan Pasar Sengkol Kecamatan Pujut yang akan menuju ke wilayah pantai Kuta atau kawasan Mandalika.


"Kami tidak akan segan untuk memutar balik pengendara, terutama pengunjung yang berasal dari luar Kabupaten Lombok Tengah dan pengunjung yang kedapatan melanggar protokol kesehatan Covid-19," tegas Kapolres.


Dalam melakukan pengamanan libur akhir pekan dan bertepatan dengan libur keagamaan, Polres Lombok Tengah berkoordinasi dengan TNI, Pemerintah daerah Lombok Tengah serta dinas atau istansi terkait lainnya.


Menurutnya, tidak menutup kemungkinan jumlah kasus positif Covid-19 bisa saja mengalami peningkatan selama libur panjang, karena di lokasi objek wisata sangat riskan dan berpotensi terjadinya  kerumunan.


"Pada masa pandemi Covid-19 ini, kami berharap masyarakat tetap di rumah meskipun libur, untuk memutus penyebaran virus Covid-19 terutama di Kabupaten Lombok Tengah," harapnya.

Sabtu, 08 Mei 2021

Pendamping Desa dan Staf BLK Lakukan Vaksin Tahap II

Okenews - Ratusan orang warga yang terdiri dari staf Balai Latihan Kerja (BLK) Lombok Timur Provinsi NTB bersama tenaga ahli, pendamping desa pemberdayaan, pendamping desa teknik infrastruktur dan pendamping lokal desa di Lombok Timur ikuti pelaksanaan vaksinasi tahap kedua. 

Kadikes Lotim Pathurrahman bersama TA SDM NTB Hj Rosmiati

Vaksinasi Covid-19 tahap dua itu digelar di BLK Lombok Timur, Sabtu (8/5//2021). Tampak Tenaga Ahli SDM NTB
 bersama Kepala Dinas Kesehatan Lombok Timur memantau jalannya vaksinasi itu.


Pada kesempatan itu, Hj Rosmiati mengatakan, pemantauan ini dilakukan untuk memastikan kegiatan vaksinasi tahap II yang diberikan kepada pendamping desa ini berjalan dengan baik dan sesuai tahapan.


Ia menegaskan, pihaknya akan mendukung penuh segala kegiatan pemerintah daerah terutama mensukseskan vaksinasi covid-19, dan upaya menciptakan Kabupaten Lombok Timur sehat dan kondusif.


Sementara Kepala Dinas Kesehatan Lombok Timur H. Fathurrahman mengatakan, yang menjadi indikator suksesnya vaksinasi tahap 2 ini adalah terlaksananya semua proses vaksinasi ini dengan baik dan mempercepat capaian.


Dikatakannya, proses vaksinasi sekarang ini melibatkan 6 orang dokter dengan jumlah peserta 137 orang dengan rician, staf BLK Dosis 1 sebanyak 4 orang, Dosis 2 sebanyak 72 orang, sedangkan pendamping desa dosis 1 sebanyak 58 orang dan dosis 2 sebanyak 3 orang.


Pantaun wartawan, sebelum divaksin, para penerima vaksin melaksanakan beberapa proses di antaranya, terlebih dahulu melaksanakan pendaftaran, dilanjutkan dengan pemeriksaan screening, kemudian dilakukan penyuntikan vaksin.

Selasa, 27 April 2021

TGH Habib Ziadi Pimpin PD NWDI Lombok Tengah

Okenews - TGH. Habib Ziadi Thahir terpilih secara aklamasi menjadi Ketua Dewan Tanfiziyah Pengurus Daerah Nahdlatul Wathan Diniyah Islamiyah (PD NWDI) Lombok Tengah dalam Musyawarah Daerah (Musda) ke-1 PD NWDI Lombok Tengah, Selasa (27/4/2021) yang digelar di NWDI Center Praya.


Ia terpilih secara aklamasi menjadi Ketua PD NWDI Lombok Tengah periode 2021-2026, menggantikan Drs. H. Ahsan Husein yang habis jabatannya, yang pada kesempatan itu didampuk langsung memegang ketua penasehat PD NWDI Loteng.


"Alhamdulillah kita sudah menyelesaikan Musda yang sederhana ini, sebagaimana pesan dari Pengurus Besar Bagian Pengkaderan H. Khairul Rizal," ucapnya.


Selanjutnya H. Ahsan menekankan kepada ketua terpilih untuk melakukan formatur dengan mengundang masing-masing perwakilan cabang dan badan otonom.


"Silahkan rapat formatur paling telat setelah puasa atau sebelum Idul Fitri (ia kembalikan pada forum, yang dijawab sebelum Idul Fitri, red) dengan utusan dari cabang dan badan otonom," imbuhnya.


Sementara itu, Ketua terpilih TGH. Habib Ziadi Tohir yang dihubungi usai berbuka menyatakan terima kasih dan apresiasinya kepada para pengurus cabang dan badan otonom organisasi yang telah menunjuknya.


"Saya menyampaikan terima kasih atas amanah yang diberikan, dan atas husnudzon mereka mengucapkan terima kasih semoga Alloh meridoi," ucapnya.


Musyawarah Daerah yang dirangkai buka bersama tersebut, dihadiri oleh Gubernur NTB Dr. Zulkiflmansyah, didampingi Sekda NTB Drs. H. L. Gita Ariadi.

Sabtu, 24 April 2021

Diantar Jemput, Vaksinasi Lansia Melebihi Target

Okenews - Batalyon Vaksinator TNI, Polri, dan Pemda Lombok Barat kini telah melakukan vaksinasi Covid-19 menyasar lansia, di seluruh Wilayah Kabupaten Lombok Barat.


Kapolres Lombok Barat, Polda NTB AKBP Bagus S. Wibowo, SIK melalui Kasubbag Humas AKP Agus Pujianto, S.Pd mengatakan sebanyak 361 orang lansia telah divaksinasi Tahap I ini, Sabtu (24/4/2021).


“Ini menunjukan bahwa, pelaksanaan vaksinasi tahap I terhadap lansia telah melebihi target, dimana sebenarnya Batalyon Vaksinasi TNI, Polri dan Pemda Lobar menargetkan 251 orang,” ungkapnya.


Menurutnya, capaian ini merupakan bentuk Kerjasama dan sinergi semua pihak, dalam mendukung dan mensukseskan Lomba Kampung Sehat Jilid II di Lombok Barat.


“Karena Lansia dinilai lebih rentan, sehingga dalam pemeriksaan kesehatan dilakukan lebih teliti, untuk memastikan proses vaksinasi benar-benar aman,” katanya.


Sehingga, dalam pelaksanaannya berbeda dengan tahap sebelumnya, dimana terjadi penundaan vaksinasi terhadap sejumlah lansia karena faktor kesehatan.


“Untuk memastikan keamanan dalam vaksinasi Covid-19, dilakukan pemeriksaan kesehatan meliputi tekanan darah serta penyakit yang diderita seperti jantung, diabetes, dan ginjal,” jelasnya.


Sedangkan untuk kesiapan Vaksinasi, terlebih dahulu tenaga kesehatan melakukan sterilisasi ruangan atau tempat yang akan digunakan untuk pelaksanaan vaksinasi.


“Penerima vaksin diwajibkan untuk membawa kartu identitas seperti KTP ataupun KK, untuk memastikan telah terdaftar sesuai dengan system yang ada,” katanya.


Adapun pelaksanaan Rincian vaksinasi yang dilakukan di Kabupaten Lombok Barat, di wilayah kediri terdaftar 155 orang, dan yang telah menerima vaksinasi sebanyak 118 orang.


“Terjadi penundaan sebanyak 37 orang karena factor Kesehatan 3 orang tidak lolos scrining sedangkan  34 orang lainnya belum hadir,” terangnya.


Di Wilayah Senggigi dan Labuapi, masing-masing terdaftar 20 orang, dan semuanya berhasil dilakukan vaksinasi, sehingga total vaksinasi lansia pada dua kecamatan ini sebanyak 40 orang.


“Untuk wilayah Gerung, sebanyak 64 orang lansia yang terdaftar, sedangkan yang berhasil divaksinasi sebanyak 47 orang lansia, dan dua orang non lansia dalam melengkapi dosis kesdua,” imbuhnya.


Sehingga terjadi penundaan terhadap 15 orang lansia, yang rencananya akan dilakukan bila benar-benar dipastikan lolos scrining pada pelaksanaan berikutnya.


“Di Wilayah Lembar, sebanyak 71 orang lansia terdaftar, sebanyak 48 orang lansia dan 5 orang non lansia berhasil divaksinasi, sedangkan 18 orang lainnya terjadi penundaan,” jelasnya.


Untuk Wilayah Sekotong, Vaksinasi Sebagian besar dilakukan setelah buka puasa, dengan peserta lansia yang terdaftar sebanyak 94 orang, sedangkan dalam pelaksanaannya 9 orang lansia mengalami penundaan.


“Sebanyak 81 orang Lansia dan orang pra lansia (melengkapi dosis ke dua) berhasil divaksin, seangkan 9 orang lainsia lainnya mengalami penundaan karena factor Kesehatan,” paparnya.


Untuk di wilayah Kuripan, sebanyak 33 orang lainsia terdaftar, 27 orang lansia dan 2 orang (melengkapi dosis vaksin kedua) berhasil divaksin, sedangkan empat orang lansia lainnya mengalami penundaan.


“Secara umum telah berjalan sesuai dengan yang direncanakan, bahkan bisa melebihi target, dan capaian ini dodorong juga dengan upaya pendukung untuk mensukseskan vaksinasi terhadap lansia,” pungkasnya.


Diantaranya, selain memaksimalkan pendataan, Batalyon vaksinator TNI-Polri dan Pemda Lobar ini, memfasilitasi lansia dalam melakukan vaksinasi.


“Seperti yang kita ketahui bahwa, kondisi lansia sangat rentan, sehingga melakukan fasilitasi seperti transportasi antar jemput, yang dilakukan oleh Polsek Jajaran bersama Babinsa setempat,” tandasnya.

Rabu, 07 April 2021

Wisata Sehat, Pelaku Pariwisata Divaksin

Okenews - Pariwisata Lombok Barat memantapkan langkahnya dalam membangun wisata sehat di Lombok Barat melalui percepatan vaksinasi yang dikemas dalam Lomba Kampung Sehat II. Vaksinasi yang menyasar usaha jasa pariwisata Lombok Barat Lombok Barat ini sudah memasuki gelombang ketiga.

Pelaku pariwisata di Lobar lakukan vaksin


Kapolsek Senggigi, Polres Lombok Barat Polda NTB, Kompol Bowo Tri Handoko, S. Sos, S.IK mengatakan, dalam pelaksanaan vaksinasi yang dipusatkan di Senggigi ini dilakukan pada tiga lokasi, Selasa (6/4/2021). 


“Selain untuk percepatan proses vaksinasi, ini juga dimaksudkan untuk mencegah terjadinya kerumunan, sehingga pelaksanaannya dipecah menjadi tiga lokasi, agar tidak berkumpul di satu titik,” ujarnya.


Tiga Lokasi yang digunakan diataranya, Gem Pearls dengan melibatkan tenaga kesehatan sebanyak 30 orang, terdiri dari Puskesmas Gunung Sari, Puskesmas Narmada dan RS. Awet Muda Narmada.


“Untuk jumlah yang di vaksin sebanyak 339 orang, dari jumlah 365 orang yang seharusnya menjadi target untuk divaksin,” jelasnya.


Pada lokasi kedua dilakukan di Hotel Aruna Senggigi, dengan jumlah yankes sebanyak 35 orang, terdiri dari Dikes Lobar, Puskesmas Penimbung, Puskesmas Lingsar dan Puskesmas Sesela. “Di lokasi ini sebanyak 389 orang telah divaksin, dari jumlah 399 sasaran yang seharusnya divaksin,”pungkasnya.


Lokasi ketiga, dilaksanakan di Hotel Holiday Inn, dengan jumlah yankes sebanyak 27 orang, terdiri dari Puskesmas Meninting, Puskesmas Sigerongan dan Rumah Sakit Tripat Gerung. “Peserta yang divaksin sebanyak 348 orang, dari jumlah 365 sasaran yang seharusnya di vaksin,” terangnya.


Sehingga, dalam vaksinasi tahap kedua ini, total keseluruhan penerima vaksin covid 19 sebanyak 1.076 orang. “Dengan demikian, ini menunjukan bahwa vaksinasi terhadap pelaku usaha wisata Senggigi telah berjalan sesuai dengan apa yang direncanakan,” katanya.


Kapolsek menjelaskan terkait pengawasan dan pengamanannya, selain melibatkan personel Polsek Senggigi, juga melibatkan Tim Pendamping Kampung Sehat Jilid II.


“Polres Lobar Polda NTB, memberikan dukungan penuh dalam kegiatan ini, melalui pendamping Tim Kampung Sehat Jilid II, sehingga pengawasan berjalan lebih efektif,” pungkasnya.


Disamping itu, dalam kegiatan vaksinasi tersebut didampingi langsung oleh Dir Pamobvit Polda NTB Kombes Pol. Abi Darrin, SH. MH dan Kadis Pariwisata Lombok Barat, Saepul Arkham S.Ag M.Hum.

Senin, 05 April 2021

Tradisi Mulang Pekelem Dalam Perspektif Sosiologi

Oleh: Reza Wira Pratama 

(Mahasiswa Pendidikan Sosiologi Universitas Mataram) 

email: rezawirapratama17@gmail.com



Nusa Tenggara Barat merupakan salah satu provinsi di Indonesia yang terkenal dengan beragam kekayaan alam, budaya, dan tempat-tempat wisata yang mampu menarik minat wisatawan dari berbagai penjuru dunia untuk berkunjung dan menikmati fanorama alam yang disuguhkan di dalamnya. Khususnya di kepulauan Lombok terdapat gunung yang sangat terkenal akan keindahannya yaitu gunung samalas yang kini berganti nama menjadi Gunung Rinjani. Gunung Rinjani ialah gunung yang memiliki ketinggian 3.726 MDPL dan memiliki sebuah anak gunung yang disebut dengan Gunung Anak Baru Jari, gunung ini juga termasuk dalam jajaran gunung unik, karena adanya danau di bawah kaldera Gunung Rinjani yang disebut dengan Danau Segara Anak yang begitu indah memanjakan setiap mata yang memandang. Gunung Rinjani tak melulu soal keindahan alam, di Gunung Rinjani juga biasa dilakukan suatu tradisi keagamaan yang disebut  “Mulang Pekelem”.


Sebuah ritual umat Hindu di Pulau Lombok untuk menjaga keharmonisan antara manusia dan alam yang dilakukan setiap lima tahun sekali dan tergolong upacara besar. Dipusatkan di Danau Segara Anak, Gunung Rinjani Lombok yang dipercaya sebagai tempat sakral, tempat berkumpulnya para dewa yang memberikan kehidupan dengan kekayaan alam berupa tumbuh-tumbuhan dan sumber air yang mengalirkan air kesebagian besar wilayah di Lombok. Upacara ini adalah refleksi dari konsep Tri Hita Karana. Konsep tersebut didasari untuk memberikan sebuah pengorbanan suci agar alam dibersihkan dari kekuatan jahat dan manusia bisa hidup dalam harmoni dengan alam di sekitarnya. Sejatinya, ritual mulang pekelem adalah perjalanan panjang yang akan melelahkan, menyita waktu, pikiran, dan tenaga luar biasa. Pasalnya, selama tiga hari mereka akan mendaki Gunung Rinjani untuk sampai di Danau Segara Anak, yang diyakini sebagai pusat spiritual di Tanah Sasak.


Berdasarkan tradisi mulang pekelem yang diadakan di Gunung Rinjani dapat dikaitkan dengan teori struktural fungsional dengan pendekatan teori AGIL (adaptation, goal attainment, integration, latent maintenance) oleh Talcott Parson (Sosiolog Kontemporer). Agar seluruh sistem dapat hidup dan berlangsung, maka terdapat fungsi atau kebutuhan tertentu yang harus dipenuhi. Dua hal pokok dari kebutuhan itu ialah yang berhubungan dengan sistem internal atau kebutuhan ketika berhubungan dengan lingkungannya dan yang berhubungan dengan pencapaian sasaran atau tujuan, serta sarana yang perlu untuk mencapai tujuan. Begitu pula dengan prasyarat agar sistem dapat menjalankan fungsi dan mencapai tujuan terkait upacara mulang pekelem dapat dijabarkan sebagai berikut:

  1. Adaptation, umat Hindu yang melakukan perjalanan ke Gunung Rinjani untuk mengikuti upacara mulang pekelem harus dapat menyesuaikan diri terhadap lingkungan disana, mulai dari terbiasa dengan lingkungan dengan udara yang dingin, mampu beradaptasi dengan menyesuaikan diri terhadap lingkungan yang dianggap memiliki daya magis yang tinggi dan tempat sakral, maka umat hindu yang melakukan perjalananan harus bisa bersikap dan berperilaku yang baik dan tidak aneh-aneh, artinya harus mampu menghargai dan menyesuaikan diri terhadap lingkungan yang mereka tempati dan lewati pada saat melakukan perjalanan tersebut.
  2. Goal attainment, dalam melakukan perjalanan suci umat hindu ke Gunung Rinjani yang berpusat di danau segara anak memiliki tujuan yang tentu harus dicapai sesuai konsep dari goal attainment, dimana tujuan yang ingin dicapai yaitu untuk mengikuti upacara mulang pekelem dengan  memberikan sebuah pengorbanan suci agar alam dibersihkan dari kekuatan jahat dan manusia bisa hidup dalam harmoni dengan alam di sekitarnya, untuk mendapatkan keberkahan, dijauhkan dari bencana alam, dibersihkan hatinya.
  3. Integration, adanya koordinasi dan kesesuaian dari unsur-unsur dalam menjalankan peran dan fungsinya, dari kasus di atas dapat dikaitkan bahwa manusia dan alam merupakan merupakan satu kesatuan, sehingga manusia harus mampu menjaga, merawat, melestarikan alam, disamping tujuan utama dari manusia melakukan perjalanan ke alam untuk berwisata, agar alam juga dapat memberikan kebermanfaataan bagi kehidupan manusia, selain itu manusia juga sebagai salah satu unsur harus mampu memberikan pengorbanan kepada alam dengan memberikan seserahan dengan harapan agar alam menerima dan tidak menimbulkan terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan seperti bencana alam, jadi pada intinya segala unsur-unsur tersebut harus mampu menjalankan peran dan fungsinya masing-masing agar tercipta keharmonisan alam dengan manusia sesuai dengan kepercayaan umat Hindu dalam upacara mulang pekelem.
  4. Latent maintenance, setiap unsur dalam system harus tercipta keseimbangan, dan dalam tradisi di atas antara manusia dan alam harus terjalin keseimbangan dengan manusia sebagai aktor penyeimbangnya, manusia harus mampu mempertahankan tradisi upacara mulang pekelem yang sudah ditetapkan sejak dahulu agar terciptanya keseimbangan, keharmonisan antara alam dengan manusia.


Sudah sepatutnuya sebagai manusia yang hidup berdampingan dengan alam harus tetap memperhatikan dan menjaga keseimbangan serta keharmonisan antar manusia yang menjalankan roda kehidupan dan alam yang menyediakan segala hal yang dibutuhkan manusia untuk hidup. Sebab apabila kita memperlakukan alam dengan baik, maka alam juga akan memperlakukan manusia dengan baik pula.

Kamis, 01 April 2021

Keren...! Pemuda Asal Lombok Barat Raih Segudang Prestasi Selama Covid-19

Okenews - Pandemi Covid-19 bukan menjadi alasan untuk tidak produktif dan meraih prestasi, justru dengan adanya pandemi ini mendorong untuk meningkatkan produktivitas dan prestasi. 

Mustafa Bisri


Seperti halnya, Mustafa Bisri, pemuda asal Desa Merembu Kecamatan Labuapi Lombok Barat (Lobar) NTB yang berhasil mendapatkan segudang prestasi lomba membuat video kreatif, baik tingkat nasional, provinsi, dan kabupaten.


Bisri, sapaan akrab alumni Pondok Pesantren Tebuireng Jombang itu menuturkan, selama pandemi ini berhasil meraih juara berbagai macam perlombaan lomba video kreatif, lebih dari 30 prestasi ia raih selama pandemi ini.


"Alhamdulillah, selama pandemi ini saya berhasil mendapatkan sekitar 30 prestasi yang pernah saya ikuti, selama pandemi ini," tutur Bisri, Kamis (01/04/2021).


Di antara perlombaan yang pernah ia juarai, yakni juara 1 Lomba Video Kreatif Integritas oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia (RI), juara 2 Lomba Video Kreatif Keselamatan oleh Kementerian Perhubungan RI, Juara Umum Hari Pahlawan Nasional 2020 dari Kementerian Sosial RI.


Selain itu, ia juga meraih juara 1 Spectaxculer 2021 dari Direktorat Jenderal Perpajakan, Kementerian Keuangan RI, juara 1 Lomba Video Kreatif Haul Gus Dur oleh Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Nusa Tenggara Barat, dan masih banyak berbagai prestasi lainnya.


Bisri, mengaku bahwa kemampuan membuat video ini merupakan hasil belajar otodidak. "Mungkin videografi sudah mendarah daging, karena videografi ini belum pernah saya pelajari, tapi tiba-tiba bisa, bisa juga ini disebut otodidak," katanya. 


Menariknya proses pengambilan video hanya menggunakan kamera kecil dan proses pengeditanpun hanya bermodalkan handphone. 


"Proses pengambilan visual hanya dengan sederhana saya mengambil visual dengan kamera kecil dan ngedit pun hanya memakai handphone," kata mahasiswa akhir di Universitas Islam Negeri (UIN) Mataram itu. 


Alumni Madrasah Aliyah Salafiyyah Syafi'iyyah Tebuireng ini mengaku bersyukur atas berkat doa dan barokah para masyayikh dan guru Tebuireng dirinya berhasil menjuarai berbagai perlombaan ini. 


"Menang, ya menang pada umumnya pasti bahagia, namun tidak luput dari doa orang tua dan barokah Tebuireng, karena saya dulu saat di Tebuireng merasa insecure sama temen-temen yang masuk organisasi Komunitas Photografi Tebuireng (KOPIRENG)," tuturnya.


KOPIRENG kata dia, merupakan wadah buat belajar fotografi dan videografi. "Wih mereka luar biasa, tetapi saya tidak mempunyai alat pendukung, jadi hanya bisa menghayal aja agar bisa, " kenangnya. 


Bisri pun berpesan kepada para santri, bahwa santri tidak harus jadi kiai atau ustadz, tapi terpenting bisa bermanfaat bagi orang lain. 


"Pesan kepada santri, santri itu tidak harus menjadi ustadz, guru, atau kiai, tetapi yang penting menjadi santri itu kudu manfaat untuk orang lain," paparnya.


"Mungkin banyak yang bilang bahwa pesantren itu hanya ngaji, ngaji, dan ngaji tapi kenyataannya tidak, saya dapat belajar otodidak tentang videografi di Pesantren," pungkasnya.


#Penulis : Muhammad Alvin Jauhari 

Selamat Idul Fitri 1444 H


Selamat Idul Adha 1445 H

 


Pendidikan

Hukum

Ekonomi