www.okenews.net: Sapi
Tampilkan postingan dengan label Sapi. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Sapi. Tampilkan semua postingan

Selasa, 27 Juni 2023

Pelaku UMKM Hasil Olahan Peternakan Diminta Urus Sertifikasi Halal

Zuhur
Okenews.net-  Guna meningkatkan kepercayaan konsumen terhadap produk pangan halal, para pelaku Usaha Kecil Menengah (UMKM) yang memproduksi olahan hasil peternakan untuk mengurus sertifikasi halal. 

Kepala Bidang Dinas Peternakan Lombok Timur, Zuhur mengatakan, batas waktu yang telah diberikan pemerintah pusat untuk para UMKM memperoleh sertifikasi halal gratis sampai Oktober 2024.

"Pembuatan sertifikat halal itu, kita dari dinas maupun pusat dalam tenggang waktu yang telah ditentukan tidak memungut biaya, semuanya gratis," ungkapnya, Selasa (27/6/2023)

Zuhur menyebut biaya pembuatan sertifikat halal itu selama tenggang waktu yang diberikan, maka selama itu proses pembuatan sertifikatnya diberikan secara gratis.

"Jika masa waktu yang diberikan pemerintah secara gratis habis, maka akan dikenakan biaya kisaran Rp3 juta," imbuhnya

Ia menegaskan, pengusulan sertifikasi halal itu tidak sulit karena semua pengusulannya berbasis online. Beberapa di antaranya, KTP, NPWP, NIB. dan peryaratan lain seperti sampel produksi.

Pihaknya mengaku telah melakukan beberapa kali sosialisasi terkait sertifikat halal tersebut. Dengan menyasar para UMKM yang usahanya berasal hasil olahan peternakan seperti pengusaha kerupuk kulit dan sejenisnya.

Zuhur berharap dangan sertifikat halal itu tentu kepercayaan konsumen terhadap produk tersebut akan lebih tinggi lagi, baik dari segi higienis maupun dari syar'inya," tutupnya.

Kamis, 12 Mei 2022

Ratusan Sapi di Lombok Tengah Diserang Virus

M Taufiqurrahman
Okenews.net - Sedikitnya, ada 150 sapi di Kabupaten Lombok Tengah (Loteng) terkonfirmasi diserang dan terjangkit virus penyakit mulut dan kaki (PMK).

Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Loteng M. Taufiqurrahman mengatakan, dari data 150 sapi yang terjangkit virus tersebar di dua kecamatan yakni, Praya Tengah dan Jonggat.

"Paling parah di di Desa Kelebuh Praya Tengah. Sebagian lagi ada di Desa Puyung dan Batejulat Kecamatan Jonggat," katanya, Kamis (12/5).

Arman mengaku, dari 7 sampel yang telah dikirim ke laboratorium di Denpasar, Bali telah keluar hasilnya. Hasilnya, 1 negatif dan 6 positif PMK.

"Awalnya hanya 67 ekor sapi yang terindikasi dan dari jumlah itu kami kirim 7 sampel," ujarnya

Adapun tindakan yang dilakukan pihaknya adalah melakukan pengobatan dan meminta peternak mengisolasi hewan ternaknya.

"Jika kesulitan melakukan isolasi terpisah maka bisa dilakukan isosolasi keseluruhan kandang. Artinya, tidak ada hewan yang boleh masuk atau keluar," jelasnya.

Untuk mengantisipasi penyebaran PMK di pasar, pihaknya berencana untuk menutup pasar hewan yang ada di Loteng sampai tiga minggu ke depan.

Dia juga menjelaskan, penutupan pasar hewan tidak hanya akan diberlakukan di Loteng saja, melainkan se-NTB.

"Kami berencana untuk melakukan penutupan pada Sabtu pekan ini. Sebelum penutupan, kami akan sosialisasi terlebih dahulu," terangnya.

Disampaikan bahwa pihaknya sedang menyiapkan surat untuk saudagar hewan agar tidak melakukan jual beli sampai situasi kondusif.

Selamat Idul Fitri 1444 H


Selamat Idul Adha 1445 H

 


Pendidikan

Hukum

Ekonomi