www.okenews.net: pilgub
Tampilkan postingan dengan label pilgub. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label pilgub. Tampilkan semua postingan

Sabtu, 07 September 2024

Pasca Safari Politik di Pulau Sumbawa, Popularitas Rohmi-Firin Meroket

Calon Gubernur NTB Dr. Hj Sitti Rohmi Djalilah
Okenews.net--Bacagub NTB Dr Hj Sitti Rohmi Djalilah atau Umi Rohmi yang identik dengan ikon Jilbab Ijo terus bergerak ke akar rumput dalam safari politiknya di pulau Sumbawa. 

Tidak heran jika popularitas pasangan ini semakin meroket alias meningkat cepat. Setiap kunjungan, ribuan pendukung memenuhi lokasi acara yang dihadiri pasangan yang mengusung tagline NTB Maju dan Berdayasaing itu.

Setelah menemui masyarakat di wilayah Kabupaten Bima, Kota Bima, dan Kabupaten Dompu dan Sumbawa, Umi Rohmi yang juga Ketua Umum Muslimat NWDI itu menyapa masyarakat Sumbawa Barat.

Bacagub NTB Dr Hj Sitti Rohmi Djalilah dan Bacawagub Dr H W Musyafirin disambut sangat antusias dalam acara konsolidasi relawan Rohmi-Firin, Sabtu sore, 7 September 2024 di kawasan Kompleks KTC, Kita Taliwang, Sumbawa Barat, NTB.

Ribuan massa relawan pasangan Rohmi-Firin wilayah KSB, nampak menyemut di kawasan KTC Taliwang menyambut dua figur terbaik NTB yang maju dalam Pilgub NTB 2024 ini meski cuaca sempat mendung dan gerimis.

"Apa rungan sia? (Bahasa Sumbawa : Apa kabar saudara?)" ujar Umi Rohmi, mengawali orasi politiknya dengan menyapa ribuan relawan di KTC Taliwang.

"Rungan balooong.. (Kabar baik)," jawab ribuan relawan bergemuruh dan sangat kompak.

Dalam orasi politiknya, Jilbab Ijo memaparkan sejumlah program prioritas yang akan dilaksanakan pasangan Rohmi - Firin jika terpilih memimpin NTB ke depan.

Umi Rohmi menekankan, program prioritas Rohmi - Firin akan yang berfokus pada pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat di bidang pendidikan, pemerataan pelayanan kesehatan, pembangunan infrastruktur penunjang kebutuhan dasar masyarakat, dan pemberdayaan ekonomi. 

"Saya sudah berkeliling menemui masyarakat di puluhan titik di Kabupaten Bima, Kota Bima, Dompu dan Sumbawa. Lelah, tapi begitu sampai di KSB semua rasa lelah itu hilang. Sekarang malah makin semangat," ujar Jilbab Ijo yang tampil energik, disambut gemuruh yel-yel dukungan dari ribuan relawan Rohmi-Firin.

Di hadapan ribuan relawan, Umi Rohmi menegaskan, arah pembangunan NTB ke depan harus bisa secara optimal dan maksimal memberi kemaslahatan dan kesejahteraan untuk masyarakat NTB, baik yang berada di pulau Lombok maupun yang berada di Pulau Sumbawa.

Pemerataan pembangunan, papar Ummi Rohmi, sangat penting dilakukan. Bukan hanya dari sisi fisik dan infrastruktur secara geografis, namun juga pemerataan dan kesetaraan gender dalam pembangunan ke depan.

"Rohmi Firin ingin semua masyarakat punya akses yang sama untuk menikmati pelayanan publik yang baik, di bidang pendidikan, kesehatan, ekonomi, dan juga kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan. Agar NTB ke depan bisa semakin maju dan lebih mampu berdaya saing," tegas Umi Rohmi.

Cucu Pertama Pahlawan Nasional, Maulana Syaikh TGKH Muhammad Zainuddin Abdul Madjid ini juga menekankan, agar para relawan Rohmi - Firin untuk merapatkan barisan untuk meraih cita-cita bersama.

Namun demikian ia berharap agar tetap mengedepankan rasa kebersamaan dan persaudaraan tanpa saling menghujat dan merendahkan pasangan lainnya.

Relawan Rohmi - Firin memadati lokasi acara di kawasan KTC Taliwang untuk melihat langsung Calon Gubernur pilihan mereka. 

Diketahui kedatangan ke KSB merupakan yang pertama bagi Umi Rohmi setelah resmi berpasangan dengan Bupati, Haji Firin, sebagai calon gubernur dan wakil gubermur NTB. 

Tidak heran ribuan masyarakat dan relawan langsung tumpah ruah menyambut kedatangan mantan wakil gubernur itu.  

Rohmi - Firin yang diusung PDIP, Perindo dan PKB  telah mendaftar ke KPU NTB pada Rabu 28 Agustus lalu.

"Kami sangat bangga, dan semakin bersemangat setelah melihat langsung Ummi Rohmi calon Gubernur NTB. Apalagi orasi beliau sangat jelas dan tegas program Rohmi-Firin berpihak pada seluruh masyarakat NTB baik pulau Lombok maupun pulau Sumbawa," kata Heni, relawan perempuan Rohmi-Firin, di lokasi acara.

Heni mengatakan, sudah saatnya NTB memiliki pemimpin perempuan seperti Ummi Rohmi. Menurut dia, Umi Rohmi dan H Firin merupakan pemimpin yang ideal untuk NTB ke depan.

"Umi sudah berpengalaman dan menjabat Wakil Gubernur NTB 2018-2023, sedangkan pak Haji Firin sudah dua periode menjabat Bupati KSB. Kemampuan dan kapasitas keduanya tentu sudah terbukti dan teruji. Inshaa Allah Rohmi - Firin akan memimpin NTB," katanya.

Rangkaian kunjungan safari politik Bacawagub NTB Dr Hj Sitti Rohmi Djalilah di pulau Sumbawa sejak 2 September 2024 lalu, secara kongkrit menunjukkan peta kekuatan pasangan Rohmi - Firin dalam kontestasi Pilgub NTB 2024.

Tak hanya dari sisi kuantitas, para relawan pendukung Rohmi - Firin juga nampak merata dan seimbang dari sisi gender. Para relawan perempuan Rohmi - Firin dinilai akan menjadi mesin yang cukup efektif menebalkan dukungan untuk pasangan ini.

Rabu, 28 Agustus 2024

Belasan Ribu Massa Pendukung Rohmi-Firin Kawal Pendaftaran ke KPU

Belasan ribu pendukung iringi Rohmi Firin Daftar ke KPU NTB 
Okenews.net - Pasangan Calon Gubernur NTB Hj Sitti Rohmi Djalillah - H Musyafirin diiringi belasan ribu massa pendukung mendaftar ke KPU NTB.

Pantauan wartawan, iring-iringan pengantar Rohmi-Firin memadati sepanjang jalan Langko dari depan Kantor KPU NTB sampai dengan Islamic Center Hubbul Wathan NTB. 

Hadir sejumlah pimpinan partai politik koalisi pengusung Rohmi-Firin. Di antaranya Ketua DPW PKB Lalu Hadrian Irfani, Ketua DPD PDIP NTB Rachmat Hidayat, Ketua DPW Partai Perindo NTB Khairul Rizal, dan Ketua DPW Partai Ummat NTB Yuliadi.

Pasangan ini juga diiringi tabuhan alat musik tradisional khas Suku Sasak yakni gendang Beleq, barongsai, hingga kecimol. 

Rohmi datang ke KPU NTB mengenakan baju berwarna hijau lengkap jilbab hijau, khas Rohmi. Sementara Bacawagub Musyafirin mengenakan batik dengan dominasi warna merah dan putih. 

"Hari ini kami Rohmi-Firin mendaftar di KPU. Kami ingin bersama membawa NTB maju dan berdaya saing. Kami mengajak semua untuk merapatkan barisan," ujar Bacagub Rohmi saat sesi konferensi pers di Kantor KPU NTB pada Rabu (28/8/2024).

Rohmi mengaku lebih optimis pada Pilgub NTB 2024. Pada Pilgub NTB 2018 silam, dirinya maju dan terpilih sebagai Wakil Gubernur NTB. 

"Kami lebih optimis. Karena segala hal sudah kita persiapkan. Sekarang saya berada di posisi depan. Apapun itu yang namanya pembangunan itu berkelanjutan. Yang bagus-bagus lima tahun kemarin semua pastikan akan dilanjutkan. Tapi kalau ada hal-hal yang kurangg itu harus kita perbiaki," ujar Rohmi. 

Lebih jauh, Rohmi mengaku chemistry-nya dengan Musyafirin sangat baik. Pihaknya berkomitmen membangun NTB dengan penuh cinta.

"Saya dengan Pak Musyafirin chemistry-nya sudah dapat sejak awal. InsyaAllah kami akan membangun NTB dengan penuh cinta. Dengan kesungguh-sungguhan, karena kami cinta masyarakat NTB," ungkap Rohmi.

Rohmi-Firin merupakan paslon kedua yang mendaftar ke KPU NTB. Paslon ini diusung empat partai yakni PKB, PDIP, Perindo, dan Partai Ummat.

Jumat, 16 Agustus 2024

Warga dari 10 Desa Sepakat "Hijaukan" Alas Sumbawa

Warga dari 10 desa, sepakat jatuhkan pilihan ke jilbab hijau
Okenews.net-Roadshow Episode IV yang digelar Lembaga Kajian Sosial dan Politik Mi6 di Pulau Sumbawa kembali menjadi ajang bagi warga menyampaikan aspirasi mereka kepada calon Gubernur dan Wakil Gubernur Hj Sitti Rohmi Djalilah dan HW Musyafirin.

Roadshow berlangsung pada Kamis, 15 Agustus 2024 malam, di Lingkungan Lenang Datu, Desa Dalam, Kecamatan Alas, tepatnya di kediaman Puto Neki Hendrata, salah seorang advokat dengan nama yang masyhur di Kabupaten Sumbawa. 

Seperti roadswhow edisi pertama sampai ketiga sebelumnya, roadshow kali ini juga dibanjiri para tokoh masyarakat, tokoh perempuan, dan tokoh pemuda. Total hadir untuk menyampaikan aspirasi secara langsung sedikitnya 50 orang warga. 

Kegiatan diawali dengan pembagian pembagian 120 pieces baju training lengkap untuk masyarakat dari 10 desa antara lain Desa Marente, Juran Alas, Kalimango, Desa Luar, Desa Baru, Desa Labuan Alas, Desa Bungin, dan Desa Dalam.

Bersamaan dengan bantuan kostum tersebut, turut dibagikan pula bantuan Jilbab Ijo. Selain itu, dibagikan pula 120 pieces paket bola voly lengkap dengan net. 

Termasuk juga paket sepak takraw juga dengan net, dan paket olahraga sepakbola antara lain kepada Perkumpulan Telaga Bakti dan Srikandi RF. 

Seluruh paket bantuan tersebut diserahkan oleh tokoh masyarakat di Kecamatan Alas. Antara lain oleh  M Yakub Daeng Matutu Datu Ranga yang akrab disapa Daeng Ako, yang merupakan Pariwa (sesepuh) Adat Sumbawa yang juga adik dari Sultan Sumbawa didampingi Puto Neki Hendrata dan Agus Adrianto

Kegembiraan terpancar sangat jelas dari wajah-wajah penerima bantuan tersebut. Ucapan rasa syukur dan terima kasih meluncur pula dari mereka.

Usai penyerahan santunan, acara kemudian dilanjutkan dengan sesi dialog, yang merupakan bagian inti dari Roadshow Mi6 yakni untuk memberikan kesempatan kepada masyarakat menyampaikan aspirasi mereka kepada pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Rohmi-Firin. 

Daeng Ako mengawali sesi dialog ini dengan menyampaikan apresiasi yang tinggi kepada pasangan Rohmi-Firin. 

Dihadapan seluruh hadirin, Daeng Ako menyampaikan keyakinannya bahwa pasangan Rohmi-Firin akan mewujudkan apa yang diharapkan oleh masyarakat Alas dan masyarakat Sumbawa.

Daeng Ako juga berkeinginan, kebersamaan masyarakat Alas dengan Rohmi-Firin bukanlah fase yang singkat. Namun menjadi fase yang panjang yakni hingga lima tahun mendatang manakala Rohmi-Firin memangku amanah untuk memimpin NTB.

Ditegaskan Daeng Ako, pasangan Rohmi-Firin betul-betul pasangan yang serasi. Perpaduan pasangan dari Pulau Lombok dan Pulau Sumbawa tersebut, adalah wujud kebersamaan masyarakat dua pulau yang telah terjalin dan terwujud semenjak dahulu.

“Lombok-Sumbawa memiliki hubungan emosional yang sangat kuat. Kita tidak beda. Kita tidak lain. Tapi kita satu. Dari jalur kekeluargaan, kita adalah satu,” kata Daeng Ako.

Disampaikan pula, bagaimana Almagfurulahu TGKH Zainuddin Abdul Madjid, pahlawan nasional dari NTB, yang juga pendiri Nahdlatul Wathan dan merupakan kakek Hj Sitti Rohmi Djalilah, memiliki hubungan emosional yang kuat dengan masyarakat di Pulau Sumbawa. Hubungan yang begitu terentang panjang dan terjalin begitu kuat.

“Harapan kami, insya Allah akan kita Jilbab Hijaukan Alas dan Pulau Sumbawa,” kata Daeng Ako yang disambut gempita dan tepuk tangan meriah.

Dalam kesempatan tersebut, Fani, warga Desa Dalam yang merupakan salah satu lulusan perguruan tinggi menyampaikan secara langsung ucapan terima kasih atas bantuan kostum dan jersey yang mereka terima. 

Fani menyebut dirinya pernah berinteraksi secara langsung dengan calon Wakil Gubernur HW Musyafirin, dan dia menyebut Bupati Sumbawa Barat dua periode tersebut sebagai tokoh yang sangat welcome.

“Beliau memberikan bantuan kepada kami para mahasiswa sewaktu kami masih menempuh pendidikan,” kata Fani.

Dia meyakini, seluruh masyarakat akan membalas kebaikan tersebut sebagaimana seharusnya.

Indah, warga Desa Kalimango juga menyampaikan apresiasinya kepada pasangan Rohmi-Firin. Indah juga mengaku pernah bertemu langsung dengan HW Musyafirin.

“Kesan saya, setelah bertemu Pak Firin, orangnya ramah dan sederhana. Beliau dekat dengan rakyat. Harapan kami, setelah roadshow ini, ada pertemuan langsung dengan Ibu Rohmi dan Pak Firin,” kata Indah.

Wing Kodrat Rayes, masyarakat Alas yang mendapat giliran berbicara berikutnya juga menyampaikan kegembiraannya dengan program-program yang diusung Rohmi-Firin. Dia menegaskan, masyarakat Alas, tahu persis dengan kapasitas kepemimpinan Rohmi dan Firin.

“Beliau berdua, adalah harapan kita semua,” kata Wing Kodrat.

Sementara itu, Zainuddin, warga lainnya juga menyampaikan keberterimaan masyarakat Alas kepada pasangan Rohmi-Firin.

Ibarat sebuah buku dia menegaskan, Rohmi bukanlah pemimpin yang cuma pandai membuat judul yang indah. 

Namun juga figur yang mampu mewujudkan judul tersebut dalam bab-bab yang nyata dan menyentuh kepentingan masyarakat.

Selanjutnya, Bambang Mei Finarwanto, Direktur Mi6, mengungkapkan alasan Mi6 melakukan pemetaan isu strategis dari masyarakat di Alas. 

Menurut analis politik kawakan Bumi Gora yang karib disapa Didu ini, pemetaan isu strategis sangat penting untuk mendukung kepemimpinan Rohmi-Firin ke depan dalam menyusun kebijakan dan memberikan pelayanan yang terbaik untuk masyarakat. 

Tidak diragukan lagi, Rohmi-Firin adalah pasangan calon gubernur NTB yang memiliki rekam jejak kepemimpinan yang teruji. Keduanya juga menunjukkan keseimbangan representasi kewilayahan dan gender.

Terkait pembagian Jilbab Ijo dalam road show ini, Didu menegaskan, warna hijau memiliki makna filosofis yang mendalam. Didu mengungkapkan, warna hijau memiliki makna, filosofi, dan value tersendiri dalam pandangan Islam.

Warna hijau kata Didu, termaktub dalam Alquran QS. Al –Kahfi ayat 31 tentang bagusnya keindahan surga dengan pemandangan yang luar biasa, serta diisi oleh penghuni yang menggunakan pakaian hijau. 

Tafsir ayat tersebut, warna hijau menurut Islam dapat menggambarkan keindahan, kesuburan, dan kesejukan.

Secara psikologi, warna hijau juga kata Didu dapat memberikan keseimbangan dan ketenangan bagi orang yang melihatnya. 

Emosi seseorang dalam mereda dan memunculkan keseimbangan ketika melihat warna hijau, dampak relaksasi juga terkandung dalam warna hijau untuk menurunkan stress seseorang.

“Warna hijau dapat membuat seseorang menjadi rileks dan segar, karena warna hijau identik dengan alam yang dapat membuat seseorang menjadi tenang sehingga baik untuk jiwa,” kata Didu.

Setelah roadshow episode IV ini, Didu mengungkapkan, akan digelar Kongres Rakyat Alas untuk menabalkan dukungan masyarakat Alas kepada calon gubernur dan wakil gubernur Hj Sitti Rohmi Djalilah-HW Musyafirin. 

Dibahas pula dalam roadshow tersebut, bahwa Kongres tersebut akan diikuti oleh masyarakat dari lima kecamatan yakni Alas Barat, Alas, Buer, Utan, dan Kecamatan Rhee. 

Pasangan Rohmi-Firin kata Didu akan hadir dalam kongres. Selain itu, setelah pendaftaran di akhir Agustus ini, Rohmi-Firin juga akan bertemu dan bertatap muka secara langsung dengan masyarakat Alas.

Melalui Kongres Rakyat ini, pasangan Rohmi-Firin dapat menerima masukan langsung dan mendapatkan mandat yang jelas dari masyarakat mengenai isu-isu prioritas yang harus diatasi. 

"Ini tidak hanya membantu dalam merumuskan kebijakan yang relevan, tetapi juga memberikan arah yang lebih jelas bagi kemajuan daerah,” tutup Didu.

Sabtu, 10 Agustus 2024

Mi6 Kembali Gelar Roadsow ke IV, Gali Isu Strategis Jelang Pilgub 2024

Roadsow yang ke IV, Gali isu strategis di tengah masyrakat jelang pilgub 2024
Okenews.net--Roadshow menggali isu-isu strategis di tengah masyarakat menjelang Pilgub NTB 2024, kembali digelar Lembaga Kajian Sosial dan Politik Mi6. Kali ini, roadshow IV tersebut akan kembali digelar di Kecamatan Alas, Kabupaten Sumbawa.

”Roadshow ini bagian dari upaya tiada henti untuk mendeteksi setiap permasalahan dan solusi yang dibutuhkan masyarakat semenjak dini. Masyarakat kita bukanlah entitas yang statis. Selalu ada dinamika di tengah mereka,” kata Direktur Mi6 Bambang Mei Finarwanto di Mataram, Sabtu (10/8/2024).

Analis politik kawakan Bumi Gora yang karib disapa Didu ini mengungkapkan, roadshow di Alas akan digelar pada Pekan Depan. Seluruh kegiatan akan dipusatkan di Lingkungan Lenang Datu, Desa Dalam, tepatnya di kediaman *Puto*  Neki Hendrata, salah seorang advokat dengan nama yang masyhur di Kabupaten Sumbawa.

Didu mengatakan, Lingkungan Lenang Datu dipilih, lantaran kawasan tersebut kaya dengan sejarah peradaban di Pulau Sumbawa. Dahulu, Lenang Datu adalah pusat Pemerintahan Kerajaan Alas, sebuah kerajaan yang eksis dua abad sebelum Nusantara disatukan oleh Kerajaan Majapahit. Pada tahun 1600 Masehi, Kerajaan Alas merupakan salah satu kerajaan yang berhimpun dengan beberapa kerajaan lainnya dan membentuk Kesultanan Sumbawa.

Roadshow rencananya akan dihadiri oleh 50 warga yang merupakan perwakilan dari masyarakat yang bermukim di 10 desa. Nantinya, selama roadshow berlangsung akan dilakukan pembagian 120 pieces baju training lengkap untuk 10 desa, ditambah dengan jilbab ijo. Selain itu, akan dibagikan pula 120 pieces paket bola voly lengkap dengan net. Termasuk juga paket sepak takraw juga dengan net, dan paket olahraga sepakbola.

”Seluruh paket bantuan ini akan diserahkan oleh tokoh masyarakat di Kecamatan Alas,” kata Didu.

Di antara para tokoh yang akan membagikan paket bantuan tersebut yakni *Puto Neki Hendrata*  dan juga *Daeng Ako* , yang merupakan adik Sultan Sumbawa. Termasuk juga sejumlah tokoh masyarakat lainnya.

Seluruh kegiatan roadshow Mi6 ini kata Didu, didukung sepenuhnya oleh The Joko Tingkir Foundation. Saat roadshow berlangsung, perwakilan Joko Tingkir Foundation juga akan turut serta.

Selepas pembagian bantuan, acara kemudian akan dilanjutkan dengan Diskusi Terpumpun atau Focus Group Discussion. Diskusi ini kata Didu bagian dari need assesment, terutama untuk menyerap aspirasi masyarakat Alas yang berkeinginan menggelar Kongres Rakyat Sumbawa untuk menabalkan dukungan kepada calon gubernur dan wakil gubernur Hj Sitti Rohmi Djalilah-HW Musyafirin.

Seluruh aspek teknis terkait kegiatan Kongres Rakyat tersebut akan dibahas dalam Diskusi Terpumpun ini. Didu pun sangat mengapresiasi keinginan masyarakat Alas untuk menggelar Kongres Rakyat seta meneguhkan dukungan kepada pasangan Rohmi-Firin.

”Melalui Kongres Rakyat ini, pasangan Rohmi-Firin dapat menerima masukan langsung dan mendapatkan mandat yang jelas dari masyarakat mengenai isu-isu prioritas yang harus diatasi. Ini tidak hanya membantu dalam merumuskan kebijakan yang relevan, tetapi juga memberikan arah yang lebih jelas bagi kemajuan daerah,” kata Didu.

Terkait dengan langkah membagikan paket kostum dan perlengkapan olahraga kepada masyarakat, mantan Eksekutif Daerah Walhi NTB dua periode ini menegaskan, hal tersebut dilakukan karena sedang ada momentum perayaan Kemerdekaan Indonesia ke-79 pada bulan Agustus 2024 ini.

”Agustus itu adalah bulan perayaan kemerdekaan di mana semangat kebersamaan dan kegembiraan menyatu. Menghadirkan kegembiraan yang mempersatukan. Membuat kita kembali merasa sebagai bagian dari sesuatu yang lebih besar,” kata Didu.

Karena itu, pihaknya tak ingin melewatkan momentum ini. Oleh karena itu, ketika ada kandidat kepala daerah di NTB justru memilih untuk mendekati masyarakat setelah mereka deklarasikan pasangan atau mendaftar ke KPU secara resmi, tidak dengan pasangan Rohmi-Firin yang memilih bersama masyarakat secara terus menerus tiada henti.

”Pasangan Rohmi-Firin bukanlah kandidat yang menempatkan kegiatan menyerap aspirasi masyarakat sebagai aktivitas yang sporadis. Rohmi-Firin menempatkan kegiatan menyerap aspirasi ini sebagai proses berkelanjutan, dan menjadi landasan dalam membangun hubungan antara pemimpin dan rakyatnya,” tutup Didu.

Senin, 05 Agustus 2024

Survei MAC-P, Kenaikan Elektabilitas Gita Ariadi Paling Konsisten

Okenews.net--Lembaga survei MAC-Project merilis hasil survei untuk Pemilihan Gubernur (Pilgub) Nusa Tenggara Barat (NTB) 2024. 

Dalam temuannya, MAC-P memotret elektabilitas personal tokoh menjelang Pilgub NTB 2024. MAC-P juga melakukan simulasi pasangan calon yang kemungkinan besar akan berlaga di Pilgub NTB 2024. 

Untuk tingkat kesukaan, secara berturut-turut, empat tokoh yakni Gubernur NTB 2018-2023 Zulkieflimansyah, Wakil Gubernur NTB 2018-2023 Sitti Rohmi Djalillah, Bupati Lombok Tengah 2010-2018 Suhaili, dan Pj Gubernur NTB 2023-2024 yang kini menjabat Sekretaris Daerah (Sekda) NTB Lalu Gita Ariadi menjadi tokoh yang paling disukai. 

Berikut hasil kesukaan tokoh-tokoh di Pilgub NTB yang ditemukan MAC-P:

Zulkieflimansyah 89,5 persen; Sitti Rohmi Djalillah 88,6 persen; Suhaili 87 persen; Lalu Gita Ariadi 83,7 persen; Indah Dhamayanti Putri 82,2 persen; Sukiman Azmy 80 persen; Lalu Muhamad Iqbal 68,2 persen; dan Musyafirin 58,5 persen.

Selanjutnya, dalam simulasi pasangan calon, MAC-P membuat tiga simulasi dengan temuan sebagai berikut:

Simulasi 4 pasangan calon
• Zul-Uhel 21,44 persen
• Gita-Sukiman 16,64 persen
• Rohmi-Firin 16 persen
• Iqbal-Dinda 6,72 persen
• Tidak Tahu/Tidak Menjawab 39,2 persen

Simulasi 3 pasangan calon
• Zul-Uhel 22 persen
• Gita-Sukiman 17,20 persen
• Rohmi-Firin 16,56 persen
• Tidak Tahu/Tidak Menjawab 44,24 persen

Simulasi 2 pasangan calon atau head to head
• Zul-Uhel 28,62 persen
• 27,14 persen
• Tidak Tahu/Tidak Menjawab 44,24 persen

Direktur MAC-P Yan Marli menyoroti trend kenaikan positif dari cagub Lalu Gita Ariadi. Dari seluruh cagub yang disurvei, elektabilitas Lalu Gita Ariadi mengalami peningkatan elektabilitas yang konsisten.
 
"Dalam simulasi Top of Mind (TOM), Lalu Gitabariadibsecara personal konsisten menempati urutan ketiga," kata Yan Marli pada Senin (5/8/2024).

Selanjutnya, Yan Marli menjelaskan temuanya ihwal simulasi pasangan calon. Dalam simulasi tiga pasangan calon, Iqbal-Dinda terbuang lantaran menempati posisi paling buncit pada simulasi 4 pasangan calon. 

"Suara Iqbal-Dinda dalam simulasi 3 paslon terdistribusi merata ke semua paslon. Namun, paslon yang paling banyak mendapatkan limpahan suara Iqbal-Dinda adalah GASman. 

Hal ini disebabkan oleh keinginan masyarakat Lombok Tengah yang hanya mau memilih calon Gubernur dimana hanya Lalu Gita Ariadi yang masih tersisa. Sedangkan Zul-Uhel kurang mendapat limpahan suara karena Uhel hanya sebagai calon wakil gubernur," terang mantan Komisioner KPU NTB itu.

Dalam simulasi dua paslon, Rohmi-Firin terlempar pertarungan karena signifikannya suara Iqbal-Dinda ke GASMan sebagai ikon cagub Lombok Tengah

"Dalam simulasi head to head antara GASman dengan Zul-Uhel, keduanya dipastikan terlibat perangkat sengit karena bedanya dalam Margin of Erorr (MoE) 3,5 %. Siapapun sulit menentukan siapa pemenangnya. Hanya paslon yang punya langkah-langkah strategis dan taktis ang akan keluar sebagai pemenang," terang Yan Marli. 

Selain memotret elektabilitas personal dan paslon, MAC-P juga menemuka data bahwa sebanyak 20 persen pemilih di NTB mengaku masih akan mengubah pilihan untuk Pilgub yang akan digelar 27 November mendatang. Dari 20 persen pemilih tersebut, sebanyak 7,5 persen mengatakan sangat besar kemungkinan berubah, sementara 12,5 persen mengatakan cukup besar kemungkinan berubah. 

Selanjutnya, sebanyak 76,4 persen mengaku tak akan mengubah pilihan dengan rincian 65,4 persen kecil kemungkinan berubah dan 11 persen sangat kecil atau hampir tidak mungkin berubah. Sementara 3,6 persen tidak tahu atau tidak menjawab. 

"Kami juga menemukan data bahwa 52 persen masyarakat NTB menginginkan Gubernur dari kalangan Birokrasi. Dari semua cagub yanf ada hanya Lalu Gita Ariadi yang murni latar belakangnya birokrat," bebernya. 

Sebagai informasi, survei dilakukan pada 16-23 Juli 2024 dengan jumlah sampel 800 dengan Margin of Erorr -+ 3,5 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen. Metode penarikan sampel multi-stage random sampling.

Mi6 Sebut Pilgub NTB akan Banyak Ditopang Kerja Mesin Partai Politik

 

Okenews.net--Lembaga Kajian Sosial dan Politik Mi6 meyakini, kemenangan kandidat dalam Pemilihan Gubernur NTB tahun 2024 akan banyak ditopang kerja mesin-mesin partai politik pendukung. Meski barisan relawan tetap bisa mengambil peran, namun Mi6 meyakini, peran relawan tak akan terlalu kuat dan dominan. 

”Mesin partai, dengan struktur organisasi yang teratur dan koordinasi yang solid, menurut kajian Mi6, adalah tulang punggung keberhasilan dalam Pilkada. Sesuatu yang sulit dicapai hanya dengan mengandalkan relawan," kata Direktur Mi6 Bambang Mei Finarwanto di Mataram, Senin (5/8/2024).

Analis politik kawakan Bumi Gora yang karib disapa Didu ini menegaskan, loyalitas yang solid dari basis pendukung partai politik, akan selalu bersisian dengan dukungan yang konsisten dan berkelanjutan. Sebuah hal yang sering kali sulit dicapai oleh gerakan relawan karena mereka lebih heterogen.

Didu menegaskan, saat ini diduga telah terjadi pergeseran perilaku pemilih. Pemilihan legislatif tahun 2024 adalah bukti paling sahih untuk menunjukkan pergeseran tersebut.

Seperti diketahui, Pileg 2024 menunjukkan bagaimana kandidat petahana ramai-ramai tumbang, meski mereka sudah berkontribusi sangat besar kepada para konstituennya selama berbilang tahun. Namun, kontribusi berkelanjutan tersebut tak cukup mengantar mereka kembali sebagai wakil rakyat.

”Seperti Pileg 2024, Pemilihan Gubernur NTB diprediksi juga sedang dihadapkan pada pemilih yang pragmatis,” kata Didu.

Yang didefenisikan mantan Eksekutif Daerah Walhi NTB dua periode ini sebagai pemilih pragmatis adalah diduga mereka yang cenderung membuat keputusan berdasarkan 'keuntungan langsung' atau praktis yang dapat diperoleh dari kandidat, alih-alih berdasarkan ideologi atau visi jangka panjang. Pemilih pragmatis sering kali diduga dipengaruhi oleh manfaat material atau janji-janji konkret untuk memenuhi kebutuhan jangka pendek.

Kata Didu, akan teramat sulit menaklukkan pemilih pragmatis jika hanya mengandalkan relawan belaka. Dalam hal ini, Didu mengungkapkan, kerja-kerja cerdas mesin partai akan sangat menentukan.

Dia menjelaskan, partai politik memiliki struktur organisasi yang jelas dari tingkat provinsi hingga ke desa-desa. Mereka memiliki kader yang berpengalaman dan terlatih dalam menjalankan kampanye dan mobilisasi massa. Terlebih, setiap anggota partai biasanya memiliki tugas dan tanggung jawab yang terdefinisi dengan baik, sehingga kampanye dapat berjalan secara sistematis dan terkoordinasi.

Sementara relawan, kata Didu, biasanya terdiri dari individu-individu dengan latar belakang berbeda yang mungkin tidak terorganisir dengan baik. Koordinasi dan komunikasi di antara relawan juga sering kali kurang efisien. Mengingat tidak ada struktur hierarkis yang kuat, sehingga sulit untuk mengarahkan upaya secara konsisten.

Pada saat yang sama, butuh sumber daya finansial dan logistik untuk menghadapi pemilih yang kini lebih pragmatis. Dan partai politik memiliki akses ke sumber daya finansial yang lebih besar melalui dana partai, donasi, dan sumber pendanaan lainnya. Partai juga memiliki kemampuan untuk mengorganisir logistik tersebut.

”Kajian Mi6, relawan biasanya bergantung pada dana pribadi atau donasi kecil sehingga terbatas dalam hal pendanaan. Adanya keterbatasan dana seringkali mengurangi kemampuan relawan untuk mengadakan kampanye yang masif dan terstruktur,” ungkap Didu.

Dari sisi pengalaman dan jaringan, partai politik juga kata Didu jauh lebih mumpuni dibanding relawan. Partai politik memiliki pengalaman bertahun-tahun dalam mengelola kampanye politik dan memahami dinamika pilkada. Jaringan partai mencakup tokoh masyarakat, pengusaha, dan media, yang dapat dimanfaatkan untuk mendukung kinerja tim pemenangan.

Sedangkan relawan mungkin kurang berpengalaman dalam strategi kampanye dan manajemen pemilu. Pun terkait jaringan, relawan biasanya terbatas dan tidak sekuat jaringan yang dimiliki partai politik.

Momentum untuk Rohmi-Firin

Munculnya dinamika pergeseran perilaku pemilih menjadi lebih pragmatis tersebut, menurut Didu, akan memberi keuntungan besar bagi kandidat yang memiliki basis massa yang loyal dan ideologis. Dalam hal ini, kandidat yang diusung partai politik ideologis dan ditopang organisasi massa yang besar, sangat berpotensi mendulang kemenangan.

”Pasangan Rohmi-Firin, adalah kandidat yang memenuhi aspek-aspek ini dengan sempurna,” kata Didu menyinggung pasangan calon gubernur dan wakil gubernur NTB, *Cucu Pertama Maulana Syaikh Zainuddin Abdul Madjid*,   Hj Sitti Rohmi Djalilah dan HW Musyafirin atau Rohmi-Firin.

Seperti diketahui, Rohmi-Firin adalah pasangan yang diusung PDI Perjuangan, partai ideologis dengan basis massa terbesar di tanah air. Selain itu, pasangan Rohmi-Firin juga didukung penuh organisasi massa Islam terbesar di NTB yakni NWDI. Dan yang tidak kalah pentingnya, pada pasangan Rohmi-Firin, bersatu pula kekuatan partai politik Islam seperti Partai Kebangkitan Bangsa ( PKB ) , tempat para kaum Nahdliyin berkhidmat dan Partai Bulan Bintang ( PBB ), serta partai nasionalis Perindo.

Dukungan organisasi massa Islam, partai politik Islam, partai ideologis dan juga partai nasionalis, menjadikan pasangan Rohmi-Firin memiliki basis massa yang loyal yang tak terbantahkan dalam menatap Pilgub NTB 2024.

Didu menegaskan, pengalaman membuktikan, basis massa loyal memberikan dukungan yang stabil dan konsisten bagi kandidat, terlepas dari dinamika yang terjadi. Loyalitas tersebut seringkali dibangun melalui hubungan yang kuat antara kandidat dan pendukungnya, baik melalui kerja nyata maupun ikatan emosional.

“Di tengah pemilih yang pragmatis, dukungan stabil dari basis massa loyal dapat menjadi tulang punggung kemenangan Rohmi-Firin. Kandidat ini sedari awal dapat memastikan jumlah suara minimal yang solid. Dukungan ini memungkinkan Rohmi-Firin untuk fokus menarik pemilih tambahan tanpa harus khawatir kehilangan basis inti,” kata Didu.

Di sisi lain, kandidat dengan basis massa loyal biasanya tambah Didu, memiliki reputasi baik dan kepercayaan dari komunitasnya, yang telah terbukti melalui kinerja atau pelayanan sebelumnya. Kepercayaan ini menjadi modal penting untuk menarik pemilih pragmatis yang mencari bukti nyata dari janji-janji kandidat.

Apalagi, pemilih pragmatis biasanya cenderung lebih percaya pada kandidat yang sudah memiliki track record dan dukungan kuat dari komunitas mereka. Dengan begitu, kandidat dapat menggunakan dukungan basis massa loyal sebagai bukti kepercayaan dan kredibilitas mereka di mata pemilih pragmatis.

Terlebih lagi saat ini kata kata Didu, pasangan Rohmi-Firin sedang menjadi topik perbincangan masyarakat pemilih, menyusul keberhasilan perpaduan duet Pulau Lombok-Pulau Sumbawa ini mengunci dukungan partai politik sebagai prasyarat untuk mendaftar. Bergabungnya PKB memang menjadi elemen kejutan yang luar biasa, mengingat banyaknya pihak yang sebelumnya menggembar-gemborkan Pilgub NTB akan diikuti dua pasang kandidat saja.

Bahkan Didu meyakini, dukungan partai politik untuk pasangan Rohmi-Firin sangat potensial bertambah, mengingat kandidat-kandidat lainnya sesungguhnya masih belum mengantongi formulir model B1KWK, sebagai wujud dukungan final dari partai politik pendukung mereka untuk mendaftar ke KPU.

Bakal merapatnya partai politik lain ke pasangan Rohmi-Firin diyakini Didu, semata lantaran pasangan ini memang memiliki potensi kemenangan besar di Pilgub. Sebab, bergabungnya PKB mendukung pasangan Rohmi-Firin, akan menyatukan para pemilih dari dua kekuatan besar Ormas Islam di NTB, yakni para pemilih yang bernaung di NWDI dan Nahdlatul Ulama.

Selain itu, dukungan partai politik berbasis Islam, juga akan mengikis upaya kampanye negatif yang bakal dialamatkan para pesaing ke pasangan Rohmi-Firin, terutama soal stigmatisasi pemimpin perempuan yang dikaitkan dengan agama.

”Basis massa loyal selalu menjadi salah satu aset terkuat dalam meraih kemenangan. Dukungan basis massa loyal Rohmi-Firin, tidak hanya memberikan jaminan suara yang solid, tapi juga menciptakan momentum positif yang dapat menarik perhatian pemilih lain dan memperkuat peluang kemenangan pasangan ini di Pilgub NTB 2024," tutup Didu.

Senin, 08 Juli 2024

Elektabilitas Rohmi-Firin Terus Meroket

Okenews.net--Elektabilitas pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur NTB Hj Sitti Rohmi Djalillah dan HW Musyafirin atau Rohmi-Firin terus meroket dalam beberapa pekan terakhir. 

Duet perpaduan Pulau Lombok dan Pulau Sumbawa ini pun menjadi sorotan utama dalam perbincangan politik di Bumi Gora.

Direktur Lembaga Kajian Sosial dan Politik Mi6, Bambang Mei Finarwanto memberikan analisisnya terhadap kian moncernya elektabilitas pasangan Rohmi-Firin tersebut. 

Didu, begitu Bambang Mei Finarwanto karib disapa,  mengaitkan lonjakan tersebut dengan kecepatan konsolidasi tim Sitti Rohmi dan HW Musyafirin.

"Kader Muslimat NWDI, pengurus NWDI, serta puluhan organ relawan langsung terbentuk begitu Rohmi menyatakan kesiapannya untuk maju sebagai calon gubernur. 

Konsolidasi yang cepat dan efektif ini menjadi faktor penentu kenaikan elektabilitas Sitti Rohmi," kata Didu di Mataram, Senin (8/7/2024).

Keputusan Sitti Rohmi Djalillah pada akhir Mei 2024 untuk maju sebagai calon gubernur berpasangan dengan HW Musyafirin memang mengejutkan banyak pihak. 

Sebelumnya, Sitti Rohmi lebih sering disebut-sebut akan menjadi calon wakil gubernur berpasangan dengan petahana, H Zulkieflimansyah.

Sebelum pengumuman pencalonannya, survei LSI menunjukkan elektabilitas Sitti Rohmi berada di angka 10,3%. Angka ini di bawah Zulkieflimansyah yang berada di angka 32,3% dan Suhaili Fadhil Thohir dengan 11,9%.

Namun, setelah deklarasi pencalonan bersama HW Musyafirin, posisi Sitti Rohmi meroket, mencapai 33% dalam waktu yang relatif singkat.

Tidak hanya faktor konsolidasi tim, keberadaan Sitti Rohmi yang rajin turun langsung ke masyarakat dari berbagai golongan dan agama juga kata Didu, berperan besar. 

Ummi Rohmi, sapaan akrab Sitti Rohmi, dikenal sangat dekat dengan konstituennya. Ia tidak segan-segan hadir di berbagai acara masyarakat, dari pengajian hingga kegiatan sosial lainnya, menciptakan kesan positif dan kepercayaan rakyat. 

Didu menambahkan bahwa loyalitas tim dan relawan juga menjadi kekuatan besar bagi pasangan Sitti Rohmi dan HW Musyafirin.

"Kesolidan tim dan semangat relawan yang luar biasa menjadikan Sitti Rohmi sebagai kandidat yang kuat," ujarnya.

Kepercayaan masyarakat bahwa Sitti Rohmi dan HW Musyafirin mampu membawa perubahan positif bagi NTB semakin menguat, seiring dengan aktivitas kampanye yang intensif dan program-program yang pro-rakyat.

Selain itu, rekam jejak Sitti Rohmi selama menjabat sebagai Wakil Gubernur NTB juga menjadi alasan kuat meningkatnya dukungan masyarakat.

Program-program inovatif yang berhasil menurunkan angka stunting hingga 13,78% serta keberhasilannya dalam bidang pendidikan dan kesejahteraan sosial semakin memperkuat posisinya di mata masyarakat.

Sementara itu, Lembaga Survei Nasional seperti LSI Denny JA, Indikator Politik Indonesia, dan Poltracking Indonesia menegaskan bahwa tren elektabilitas Zulkieflimansyah terus menurun. 

Hal ini memberikan peluang lebih besar bagi Sitti Rohmi dan HW Musyafirin untuk memenangkan Pilkada NTB 2024.

"Sitti Rohmi  punya keunggulan dalam hal dukungan massa, khususnya di Lombok," imbuh  Didu.

 "Namun, Sitti Rohmi unggul dalam hal relasi personal dengan masyarakat, yang menjadikannya lebih dipercaya sebagai pemimpin," katanya melanjutkan.

Pada akhirnya, pencalonan Sitti Rohmi Djalillah bersama HW Musyafirin di Pilkada NTB 2024 membawa angin segar dalam peta politik lokal. 

Masyarakat NTB menaruh harapan besar pada kepemimpinan yang mampu membawa perubahan positif dan merata. 

"Dengan strategi kampanye yang solid dan efektif, serta kehadiran langsung yang intensif di tengah masyarakat, Sitti Rohmi dan HW Musyafirin semakin memperkuat posisinya sebagai calon gubernur dan wakil gubernur yang diunggulkan dalam Pilkada NTB 2024," tukas Didu

Selasa, 02 Juli 2024

Mi6 Yakini Pasangan Jilbab Ijo, Rohmi-Firin Bakal Menciptakan Era Baru

Pasangan Rohmi Firin
Okenews.net--Lembaga Kajian Sosial dan Politik Mi6 meyakini bakal datang era baru dalam kepemimpinan di NTB selepas Pilkada serentak 2024. Dukungan publik yang kian meluas untuk pasangan Jilbab Ijo,  Hj Sitti Rohmi Djalilah-HW Musyafirin, bakal mendekatkan pasangan perpaduan Pulau Lombok dan Pulau Sumbawa ini kian dekat dengan kemenangan.

”Sebagai kandidat perempuan, Jilbab Ijo,  Rohmi mengantongi dukungan kuat dari kelompok marginal dan minoritas yang merasa terwakili. Dukungan ini semakin memberikan pasangan Rohmi-Firin basis pemilih yang loyal dan solid,” kata Direktur Mi6 Bambang Mei Finarwanto menyampaikan analisis terbarunya terkait Pilkada NTB, di Mataram, Selasa (2/7/2024).

Analis politik kawakan Bumi Gora yang karib disapa Didu ini membeberkan hasil sigi sejumlah lembaga survei yang menempatkan pasangan Rohmi-Firin kian leading atas kandidat lainnya. Dua bulan sebelum pendaftaran calon gubernur dan wakil gubernur NTB resmi dibuka, elektabilitas pasangan Rohmi-Firin bahkan sudah menembus angka 33 persen.

Kian meluasnya basis dukungan dan tingginya antusiasme publik Bumi Gora terhadap pasangan Rohmi-Firin, menurut Didu, telah memantik kekhawatiran para pesaing. Hal ini menyebabkan pasangan Rohmi-Firin pun kini mulai diserang dengan stigma kepemimpinan perempuan. Stigma tersebut mengampanyekan isu yang menempatkan perempuan belum waktunya memimpin NTB. Hal yang menurut Didu merupakan upaya nyata black campaign terstruktur, tetapi diyakini tidak akan berpengaruh signifikan.

Memang kata Didu, kandidat perempuan di Pilkada, dalam banyak kasus akan selalu dihadapkan pada besarnya perhatian yang harus diberikan untuk melawan stereotip gender. Dalam hal ini, kata Didu, kandidat perempuan sering kali harus mengatasi stereotip gender yang meremehkan kemampuan mereka untuk memimpin.

Pada saat yang sama, kandidat kepala daerah perempuan juga dihadapkan pada hambatan budaya. Hal ini mengingat, di beberapa daerah, norma budaya masih menjadi tantangan bagi perempuan untuk berpartisipasi aktif dalam politik.

Faktanya kata Didu, hambatan dan tantangan tersebut semakin hari kian tidak relevan. Besarnya dukungan masyarakat dan adanya kebijakan afirmatif dari otoritas pemerintahan, menyebabkan hambatan dan tantangan tersebut kian terkikis.

Sehingga yang terjadi justru sebaliknya. Keinginan publik untuk melihat lebih banyak pemimpin perempuan di arena politik, termasuk di pemilihan kepala daerah, semakin menebal dan menguat. Fenomena ini bahkan tidak hanya terjadi di NTB, namun juga terjadi di banyak daerah.

”Jadi, pasangan Rohmi-Firin ini bukan pasangan gambling. Tapi pasangan yang hadir mendobrak tradisi dan jawaban atas apa yang didambakan publik. Setiap calon kepala daerah perempuan memang selalu membawa harapan baru bagi masyarakat. Sebab, mereka adalah kandidat yang memperjuangkan inklusi, keberlanjutan, dan keadilan dalam setiap aspek,” ucap Didu.

Bukti paling kuat yang menunjukkan betapa publik Bumi Gora kian mendambakan kepemimpinan perempuan tergambar dalam hasil Pemilu Legislatif tahun 2024 yang belum lama usai. Untuk kandidat DPR RI misalnya, di Daerah Pemilihan Pulau Sumbawa, kandidat peraih suara tertinggi adalah kandidat perempuan dari Partai Kebangkitan Bangsa. Sementara di Pulau Lombok, kandidat peraih suara tertinggi adalah kandidat perempuan yang diusung Partai Gerindra.

Begitu pula untuk kandidat DPD RI. Dari empat figur Senator Bumi Gora yang terpilih mewakili NTB di Senayan, dua di antaranya adalah kandidat perempuan. Sementara dalam konteks wakil rakyat di tingkat provinsi dan kabupaten/kota, jumlah keterpilihan kandidat perempuan juga meningkat signifikan.

Fenomena tersebut kata Didu, menggambarkan betapa kesadaran tentang pentingnya kesetaraan gender semakin meningkat di kalangan masyarakat Bumi Gora. Akibatnya, muncul pula kini banyak kampanye dan gerakan yang mendorong partisipasi perempuan dalam politik.

Pada saat yang sama, terjadi pula perubahan nilai sosial. Masyarakat Bumi Gora mulai mengadopsi nilai-nilai modern yang mengedepankan kesetaraan dan pemberdayaan perempuan. Hal ini mendorong perubahan pandangan terhadap peran perempuan dalam kepemimpinan.

”Jangan lupa, jumlah pemilih perempuan juga lebih banyak daripada pemilih laki-laki. Selalu ada rasa solidaritas yang kuat di antara pemilih perempuan yang mendukung kandidat perempuan. Mereka melihat kemenangan kandidat perempuan sebagai kemenangan kolektif dalam upaya memperjuangkan kesetaraan gender,” kata Didu.

Jumat, 21 Juni 2024

Lalu Gita Sowan ke TGH Fadli Yatofa Bodak, Diskusi Hampir Dua Jam

Moment Sowan Lalu Gita Ariadi
Okenews.net--Penjabat (Pj) Gubernur Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) Drs. H. Lalu Gita Ariadi sowan sekaligus silaturrahim ke Pondok Pesantren Yayasan At - Tohiriah Al-Fadiliah (YATOFA ) Bodak, Lombok Tengah, NTB pada Kamis (20/6/2024) sore. Lalu Gita tiba di Bodak sekira pukul 17.15 Wita.

Gita Ariadi yang juga biasa dipanggil Miq Gite disambut langsung oleh Tuan Guru H  Achmad Fadli FT yang didampingi putranya, H. Sofyan FT, bertempat di kediaman beliau langsung. Sambutan Tuan Guru begitu hangat, kedunya berpelukan serat. Kedua tokoh ini rupanya sudah akrab, bahkan saling sambut sebagai seorang adik dan kakak. 

Pertemuan keduanya berlangsung di tengah kian hangatnya kontestasi menuju Pilgub NTB 2024. Terutama Miq Gite yang saat ini tengah ramai mendapatkan dukungan untuk maju di Pilgub NTB 2024. 

Sambil menikmati kopi, TGH Achmad Fadli FT dan Miq Gita asyik berdiskusi tentang berbagai hal seputar pemerintahan di NTB dan perkembangan dinamika politik terkini menjelang Pilkada 2024. Suasana kehangatan terasa dalam pertemuan kedua tokoh tersebut. Sesekali gelak tawa terdengar dari pertemuan keduanya. Sangat cair dan lepas. 

Di tengah suasana perbincangan yang asyik, tak lama adzan maghrib berkumandang. Mereka kemudian melaksanakan sholat magrib secara berjamaah, yang langsung diimami oleh Tuan Guru. Selepas solat magrib diskusi dilanjut, tentang kegaiatan Tuan Guru yang sedang mencoba mengembangkan hilirisasi pengolah tanaman Arus menjadi satu produk Industri obat. 

Pengolahan ini beliau lakukan di Yayasan Yatofa Lombok Timur. Dalam cerita Tuan Guru ia ingin membangkitkan dan mengembangkan agar bagaimana masyarakat atau jamaah bisa memanfaatkan lahan untuk menanam tumbuhan Arus, yang nanti bisa dibeli oleh yayasan yang kemudian diolah menjadi bahan jadi yg bisa di jual secara luas di masyarakat dan menambah penghasilan untuk jamah.

Sambil diskusi soal Ketahan Pangan Tuan Guru juga menyuguhkan hasil olahan tumbuhan Arus yang sudah siap saji dalam bentuk sachet.

Seperti gayung bersambut, Pj Gubernur Drs H. Lalu Gita Ariadi juga membuka ruang dan menawarkan sinergi apa yant bisa dilakukan oleh pemerintah dalam rangka mendukung program yang sedang dijalankan oleh Tuan Guru.

Diskusi kemudian berkembang ke soal politik. Tuan Guru yg sering dipanggil Tuan Guru Bodak tersebut memberikan masukan dan wejengan terkait wacana akan majunya Miq Gita Menjadi Salah satu Bakal Calon Gubernur NTB 2024. 

Pada Prinsipnya Tuan Guru memberikan dukungan dan support, karena menurut Tuan Guru, Miq Gita orang yang sudah sangat berpengalaman dibiokrasi dan sampai menjadi pimpinan tertinggi ASN yaitu sebagai Sekda Pemprov NTB yg kemudian berlanjut dipercaya sebagai Pj Gubernur NTB.

Diskusi dan dialog serius kedua tokoh ini berlangsung hingga menjelang Isya. Waktu tidak terasa hampir 2 jam lebih beliau berdiskusi, sampai menjelang adzan Isya. Terkait majunya Miq Gita sebagai calon Gubernur NTB, Tuan Gura mengaku mendukungnya. 

"Kita do'akan yang terbaik. In sya Allah apa yang menjadi hajatan Miq Gita bisa dikabulkan oleh Allah SWT," ujar Tuan Guru Fadli FT. Silaturahmi dua sosok hebat ini kemudian ditutup dengan doa yang dipimpin oleh Tuan Guru.

Rabu, 12 Juni 2024

Mi6 Apresiasi Figur Perempuan Maju Kontestasi Pilkada

 

Politik Mi6
Okenews.net--Lembaga Kajian Sosial dan Politik Mi6 memberi apresiasi tinggi terhadap figur dan tokoh perempuan yang maju bertarung dalam kontestasi Pilkada serentak 2024. Selain memperkaya demokrasi, hadirnya kandidat perempuan tersebut adalah cermin kemajuan dan komitmen masyarakat Bumi Gora terhadap kesetaraan.

“Kehadiran perempuan dalam kontestasi kepala daerah itu bukan hanya memecah stereotip gender. Tapi juga membuktikan kalau kepemimpinan efektif itu tidak mengenal jenis kelamin,” kata Direktur Mi6 Bambang Mei Finarwanto di Mataram, Rabu (12/06/2024).

Kandidat calon kepala daerah perempuan muncul di pemilihan gubernur dan pemilihan bupati dan wali kota di NTB. Di level provinsi, ada Hj Sitti Rohmi Djalilah  yang maju sebagai calon gubernur. Rohmi sebelumnya adalah Wakil Gubernur NTB.

Di Lombok Barat, ada empat kandidat perempuan yang bakal bertarung. Ada Bupati petahana Hj Sumiatun dan Ketua DPRD Lombok Barat Hj Nurhidayah, dimana keduanya akan maju sebagai calon bupati. Dua kandidat lainnya yakni Hj Khaeratun Fauzan Khalid dan Hj Nurul Ahda, bakal maju sebagai calon wakil bupati.

Di Sumbawa, ada wakil bupati petahana Dewi Noviani yang akan maju sebagai calon bupati. Sementara di Kota Mataram, ada nama *Hj Putu Selly Andayani*  yang disebut-sebut kini sedang ditimang kandidat petahana untuk kursi calon wakil wali kota.

Menurut Bambang Mei Finarwanto, kandidat kepala daerah perempuan tidak hanya membawa variasi perspektif dan pendekatan dalam kepemimpinan. Tetapi juga berpotensi untuk memengaruhi secara positif pembangunan sosial dan ekonomi daerah.

Apalagi, kata analis politik kawakan Bumi Gora yang karib disapa Didu ini, kandidat perempuan yang akan bertarung dalam Pilkada serentak tersebut bukanlah figur kaleng-kaleng. Itu mengapa apresiasi tinggi layak disematkan.

Didu mengungkapkan, dalam konteks demokrasi dan pemerintahan modern seperti saat ini, representasi gender yang seimbang sangat penting untuk menciptakan kebijakan yang inklusif dan adil. Dalam hal ini, kandidat kepala daerah perempuan memainkan peran vital.

”Mereka bukan hanya simbol kemajuan, tetapi juga aktor kunci dalam mendorong inovasi dan transformasi sosial. Itu mengapa, mengapresiasi kandidat perempuan dalam posisi kepemimpinan daerah adalah langkah penting menuju pemerintahan yang lebih adil dan efektif,” tandas Didu.

Di sisi lain, mantan Eksekutif Daerah Walhi NTB dua periode ini menjelaskan, kehadiran perempuan dalam kepemimpinan politik memberikan perspektif yang berbeda dalam pembuatan kebijakan. Perempuan cenderung membawa perhatian lebih besar pada isu-isu sosial seperti kesehatan, pendidikan, dan kesejahteraan anak serta keluarga.

Perempuan kata Didu, sering kali menghadapi hambatan lebih besar dalam mencapai posisi kepemimpinan dibandingkan laki-laki. Hal tersebut menjadikan mereka harus menunjukkan kemampuan yang luar biasa untuk berhasil.

Didu menyebut banyak studi yang menunjukkan bahwa perempuan dalam posisi manajerial atau kepemimpinan sering memiliki gaya kepemimpinan yang lebih kolaboratif dan transformasional. Mereka cenderung mendorong partisipasi dan memberdayakan tim mereka, yang menghasilkan kinerja organisasi yang lebih baik.

”Ketika perempuan memegang posisi kepemimpinan, mereka menjadi teladan dan pendorong perubahan bagi perempuan lainnya. Mereka membuktikan bahwa perempuan bisa mencapai puncak karier politik dan administratif,” tandas Didu.

Banyak Contoh Nyata

Aktivis Bumi Gora yang dikenal humble ini menegaskan, ada banyak contoh yang menunjukkan hal tersebut. Dalam kancah politik nasional misalnya, ada Tri Rismaharini yang kini Menteri Sosial dan sebelumnya merupakan Wali Kota Surabaya. Sebagai wali kota, Risma berhasil meraih banyak penghargaan internasional untuk tata kelola kota, lingkungan hidup, dan inovasi pelayanan publik. Dia melahirkan kebijakan inovatif seperti implementasi program e-Government dan sistem kesehatan yang terintegrasi.

Ada pula nama Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa. Sebagai gubernur, Khofifah berfokus pada pemberdayaan perempuan dan ekonomi inklusif. Kebijakan inovatifnya antara lain program "Jatim Berdaya" yang mendukung UMKM dan program pengentasan kemiskinan berbasis pemberdayaan ekonomi.

Di Bumi Gora, nama Wakil Gubernur NTB periode 2018-2023 Hj Sitti Rohmi Djalilah layak dikedepankan. Selama kepemimpinannya bersama Gubernur NTB H Zulkieflimansyah, kepuasan masyarakat NTB atas kinerja kepemimpinan Rohmi sangat tinggi. Bahkan di atas 85 persen. Saat pilkada, pasangan Zul-Rohmi meraih 811.945 suara, unggul jauh dari pesaing terdekatnya kala itu, pasangan Suhaili-Amin, yang meraih 674.602 suara.

Di lebel kabupaten, ada juga nama Bupati Bima Hj Indah Damayanti Putri, kepala daerah perempuan pertama di NTB yang terpilih dalam Pilkada langsung dan sudah menjabat dua periode. Pada periode keduanya, Indah Damayanti bersama pasangannya, menang telak di pilkada.

Sementara di kancah internasional, ada nama Kanselir Jerman, Angela Merkel, pemimpin perempuan yang telah berhasil memandu negaranya melalui krisis dengan mengadopsi pendekatan yang inovatif dan adaptif. Selama kepemimpinan Merkel, Jerman menunjukkan peningkatan signifikan dalam pelayanan publik dan pengelolaan keuangan yang lebih transparan dan akuntabel.

Didu menegaskan, terlalu banyak bukti sahih, bagaimana keterlibatan perempuan dalam politik memperkuat demokrasi dengan memastikan bahwa semua segmen masyarakat terwakili secara adil. Mereka memiliki pemahaman mendalam tentang kebutuhan dan tantangan yang dihadapi oleh komunitas mereka, terutama dalam isu-isu yang langsung mempengaruhi kehidupan sehari-hari warga.

Kandidat perempuan juga kata Didu, mungkin lebih responsif terhadap masalah yang sering diabaikan. Seperti layanan kesehatan ibu dan anak, pendidikan, dan kebijakan kesejahteraan sosial. Itu sebabnya, kepemimpinan mereka dapat membawa perubahan nyata dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat.

Banyak contoh bagaimana pemimpin perempuan lebih cenderung mendorong partisipasi warga dalam pengambilan keputusan yang pada gilirannya memperkuat legitimasi dan akuntabilitas pemerintahan.

”Karena itu, bicara tentang kepemimpinan perempuan, kita bukan hanya memajukan prinsip-prinsip kesetaraan dan keadilan, tetapi juga memajukan kualitas pemerintahan dan pembangunan masyarakat secara keseluruhan,” tutup Didu.

Minggu, 02 Juni 2024

Mi6 Catat Sejumlah Isu Krusial Menjelang Pilgub NTB 2024 di Bima

 

Focus Group Discussion (FGD). 
Okenews.net --Lembaga Kajian Sosial dan Politik Mi6 kembali melanjutkan roadshownya. Usai mengunjungi Tana Samawa, kali ini Mi6 bertolak ke Kota Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB). Di kota yang mayoritas dihuni penduduk suku asli Mbojo itu, Mi6 menggelar Focus Group Discussion (FGD). 

Sama dengan di Sumbawa, Mi6 hendak mendengar dari lebih dekat sejumlah isu strategis yang ada di masyarakat menjelang Pemilihan Gubernur (Pilgub) NTB 2024. FGD digelar di Rumah Bakso Depot 76 Kelurahan Panggi, Kota Bima pada Minggu (2/6/2024) sore. Bertindak sebagai Moderator FGD yakni Aktivis Abdul Majid.

Dalam sambutannya, Direktur Mi6 Bambang Mei Finarwanto menggarisbawahi bahwa gerakan yang dilakukan Mi6 tidak berkaitan dan afiliatif dengan calon tertentu yang akan berlaga di Pilgub NTB 2024. 

Dalam FGD tersebut, Mi6 mengundang puluhan jurnalis yang ada di Kota Bima dan sekitarnya.

"Perlu kami sampaikan kepada publik, bahwa Mi6 melakukan roadshow atas nama independen, kita bukan tim sukses pasangan calon tertentu. Produk dari FGD ini juga akan kami tawarkan kepada seluruh paslon, bukan paslon tertentu saja," kata Didu di hadapan puluhan jurnalis di Kota Bima dan sekitarnya.

Pria yang akrab disapa Didu, mengucapkan terima kasih atas kehadiran dari puluhan jurnalis di Pulau Sumbawa. Didu menerangkan latar belakang yang mendasari digelarnya FGD tersebut.

Menurut Didu, Pilkada Serentak 2024 merupakan momen yang strategis bagi masyarakat untuk melakukan mengartikulasikan, melihat lebih dalam persoalan apa yang masih hinggap di tubuh masyarakat.

"Pada prinsipnya, kami ingin menyerap informasi, meminta pandangan dan persepsi dari teman-teman di Pulau Sumbawa terkait persoalan-persoalan yang kira-kira bisa kita urai benang merahnya untuk kita suarakan dalam momen kontestasi demokrasi (baca, Pilgub NTB) yang akan digelar 27 November nanti," papar Didu di hadapan puluhan jurnalis yang hadir.

Mi6 berpandangan bahwa kontestasi Pilgub NTB merupakan salah satu wadah atau corong bagi masyarakat untuk menyuarakan harapannya. Mi6 hadir di Pulau Sumbawa untuk mendengar lebih dekat "Suara dari Sumbawa" terhadap Pilgub NTB 2024. 

"Saya mau meminta persepsi mereka agar para calon secara umum atau kontestan punya concern untuk memberikan tawaran kepada masyarakat nanti untuk dielaborasikan dalam janji dan visi-misi untuk menarik simpati rakyat," tegasnya.

Lebih jauh, Mantan Eksekutif Daerah (ED) Walhi NTB itu mengungkap alasan menggandeng kawan-kawan media. Menurutnya, media merupakan salah satu eksponen yang paham dan punya akses lebih dalam untuk memotret persoalan kedaerahan. 

"Kenapa kami menggandeng media? Karena kami menganggap media ini mengetahui betul problem strategis yang ada di masyarakat. Mereka punya akses informasi yang lebih luas," ungkap Didu.

Didu berpesan, dalam kontestasi demokrasi yang sebentar lagi akan dihelat, media mesti tetap memberi kontrol sosial, kritis dan tentunya independen. Media harus berdiri di tengah, tidak boleh berpihak dan partisan.

Dalam FGD-nya, para jurnalis memberikan perspektifnya terhadap beberapa masalah yang dianggap perlu digesa penyelesaiannya oleh pemerintah yang akan menjabat lima tahun mendatang.

Isu-Isu Strategis

Jurnalis Kabaroposisi,  Sumarlin mengemukakan kondisi politik yang saat ini berada di Bima menjelang Pilgub NTB 2024. Secara psikologis, Sumarlin mengungkap bahwa masyarakat Bima saat ini masih menunggu sikap politik dan dinamika politik apakah figur yang berasal dari Mbojo bisa maju di Pilgub NTB 2024. 

Sejumlah figur dari Mbojo memang saat ini masuk radar untuk tampil di Pilgub NTB 2024. Sebut saja Bupati Bima Indah Dhamayanti Putri, Anggota DPR RI Fraksi PAN Syafruddin alias Rudy Mbojo, Mantan Ketua PW Muhammadiyah NTB Arsyad Gani, hingga anggota DPR RI terpilih periode 2024-2029 fraksi PKB Mahdalena.

"Masyarakat Kabupaten Bima atau Bima secara umum situasinya masih menunggu, apakah ada tokoh Bima yang diambil sebagai bacawagub atau tidak," ujarnya. 

Menurutnya, masyarakat Bima memang berharap ada tokoh dari Bima yang bisa maju di kontestasi demokrasi Pilgub NTB yang akan digelar pada 27 November 2024. 

Sumarlin juga memaparkan pendapat masyarakat soal dinamika terkini Pilgub NTB. Terutama soal kandasnya duet petahana Zulkieflimansyah - Sitti Rohmi Djalillah atau Zul-Rohmi, kemudian munculnya duet Rohmi-Musyafirin (Rohmi-Firin) yang dinilai cukup mengagetkan. 

Selain soal politik, Sumarlin juga menyoroti lemahnya peran aktif pemerintah dalam siklus produksi jagung. Sumarlin juga menyoroti kurang progresifnya atau kurang aktifnya peran Badan Usaha Milik Daerah (BUMD). 

Di tempat yang sama, Dedi Jurnalis Berita Bima  menyoroti anjloknya harga jagung.

Ia menyinggung kebikakan yang dikeluarkan Badan Pangan Nasional (BAPANAS) Republik Indonesia melalui Peraturan Badan Pangan Nasional (Perbanas) Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2022 tentang Harga Acuan Pembelian Di tingkat Produsen Dan Harga Acuan Penjualan Di Tingkat Konsumen Komoditas Jagung, Telur Ayam Ras, Dan Daging Ayam Ras. 

Dalam Perbanas RI tersebut menetapkan Harga Acuan Pembelian Komoditi Jagung di Produsen Rp. 4.200 dengan Kadar Air (KA) 15%, merivisi HAP yang diatur dalam Permendag Nomor 7 tahun 2020 yang hanya Rp 3.150. Sementara untuk Harga Acuan Penjualan di Tingkat Konsumen ditetapkan menjadi Rp. 5.000 yang sebelumnya Rp. 4.500.

"Soal turunnya harga jagung, ini kekuh kesah para petani kita dengar hampir setiap hari. Ini pasti ada yang bermain. Di lain sisi, pemerintah tidak mampu memaksimalkan fungsi kontrol di lapangan. Ini kan soal serius, pemerintah tidak bisa hadir memberikan rasa keadilan bagi petani," terangnya.

Di sisi lain, ada ancaman serius yang dihadapi Kabupaten Bima dan Kota Bima dalam proses produksi jagung yakni ancaman krisis air bersih. Krisis air bersih terjadi lantaran berkurangnya gunung atau bukit yang selama ini menjadi daerah serapan air ketika musim penghujan.

Bukit tersebut dieksploitasi atau dibabat itu kepentingan menanam jagung. Saat ini, kata Dedi dari Berita Bima dari , sejumlah desa/kelurahan di Bima rutin mendapatkan suplai air bersih. Bahkan, di sejumlah titik, warga mulai memberi air dengan harga Rp 5 ribu setiap jerigen. Selain soal air, suhu udara di Bima juga belakangan menjadi kian panas.

Jurnalis-jurnalis lain seperti Irul Jurnalis Taroa info, Ibrahim Liputan 17, Muhaimin Kupas Bima  juga memberi perspektif yang menarik dan memberi warna dalam FGD tersebut. Hasil diskusi itu nanti akan dijadikan Mi6 sebagai bahan untuk melakukan rencana tindaklanjut. Usai diskusi formal, Mi6 dan puluhan jurnalis di Sumbawa berdiskusi terkiat dinamika politik terkini yang berkembang di NTB.

Senin, 20 Mei 2024

Rohmi Djalilah Sangat Layak Jadi Gubernur NTB

 

Rohi Djalilah
Okenewes.net--Kepemimpinan perempuan akhir-akhir ini menjadi sorotan publik lantaran kesuksesannya. Baik di tingkat Internasional hingga level daerah, perempuan terbukti bisa memimpin. Contoh terdekat di Provinsi Nusa Tenggara Barat. 

Figur kepemimpinan perempuan tampak nyata. Tidak saja di tingkat nasional, level kabupaten/kota pun demikian. Salah satu contohnya  di Kabupaten Bima. Politisi Golkar Hj. Indah Damayanti Putri hingga kini sukses memimpin Bima. Termasuk di legislatif. Hj. Baiq Isvie Rupaedah hingga saat ini pun berhasil memimpin DPRD NTB meski hanya seorang menjadi wakil rakyat di sana. 

Menghadap pemilu kepala daerah, Pilkada NTB 2024, muncul figur pemimpin perempuan. Ya, Dr.Hj. Sitti Rohmi Djalilah. Ketua Dewan Pertimbangan DPW Partai Perindo NTB itu kini digadang-gadang sebagai bakal calon Gubernur NTB. 

Direktur Institut Perempuan untuk  Perubahan Sosial (InSPIRASI) NTB,  Nurjanah menilai kepememimpinan perempuan di NTB suatu keniscayaan. Dikotomi laki - laki dan perempuan dinilai sudah  tidak relevan lagi diperdebatkan. 

Dia mengatakan, setelah melalui ruang dan proses panjang pembelajaran, perempuan harus menciptakan momentumnya untuk mewujudkan kepemimpinan perempuan. Laki - laki dan perempuan harus meyakini bahwa soal kepemimpinan itu bukan soal gender, melainkan cara kerja politik yang strategis.

"Penggalangan dukungan publik melalui basis pembuktian yang bisa dipertanggung jawabkan juga keberpihakan terhadap arah pembangunan NTB yang  bisa bersaing di kancah global. NTB punya banyak aktor kunci perempuan yang mumpuni untuk itu," ujar Nurjanah di Mataram,  Senin (20/5/2024). 

Dia mengatakan, kehadiran Dr.Hj. Sitti Rohmi Djalilah pada Pilgub NTB 2024  akan sangat mampu meyakinkan publik atas kepemimpinan perempuan. Bahkan saat menjabat Wakil Gubernur NTB, Rohmi mampu mengeksekusi dengan baik dengan evidance dan mampu dipertanggung jawabkan semua  peran - peran strategis yang dimandatkan kepadanya.

Nurjanah menyontohkan bagaimana  persooalan stunting, posyandu keluarga, zero waste (bagi sebagian orang mungkin belum terlalu memuaskan), tapi Rohmi berani mengawal  implementasi soal yang tidak populis ini.

 "Tapi menurut saya, kepemimpinan bukan semata-mata soal branding atau pencitraan, tapi sejauh mana hal itu berdampak dan dirasakan manfaatnya oleh publik, dan berani menjalankan program yang tidak populis," tegasnya. 

Disinggung mengenai program terpenting harus dikerjakan pemimpin perempuan, Nurjanah mengatakan banyak potensi NTB yang bisa digerakkan untuk mendukung upaya perluasan lapangan kerja. Perluas inovasi sektor ekonomi yang banyak melibatkan orang muda. Tentu saja hal ini bisa diupayakan maksimal dengan kolaborasi dan koordinasi yang strategis dengan Kab/Kota dan mitra pembangunan lainnya.

Selain itu,  derajat kesehatan, pendidikan juga bagian yang penting untuk terus didorong kualitas layanannya. Terkait beasiswa, menurutnya porsi afirmasi untuk jumlah perempuan juga hal yang urgen dilakukan.

Baginya, kepemimpinan perempuan bukan hanya dilihat soal feminitasnya, tapi terobosan-terobosannya, inovasinya yang membangun, memastikan dalam pembangunan di NTB  "no one left behind" (tidak ada satupun yang tertinggal). 

Soal tata kota yang terang benderang, tokoh perempuan ini menilai  harus didorong inovasinya dengan pemanfaatan energi baru dan energi terbarukan. Hal ini sebagai salah satu jalan panjang mewujudkan Ambisi NZE (Net Zero Emissions) 10 tahun lebih cepat dari target Nasional.

Rektor Universitas Nahdlatul Ulama NTB Dr.Baiq Mulianah mengapresiasi munculnya figur perempuan dalam kepemimpinan. 

Menurutnya, berdasarkan hasil Munas Alim Ulama 1997 memperbolehkan kepemimpinan perempuan. 

Tokoh perempuan Nahdlatul Ulama (NU) ini menegaskan keberadaan manusia sebagai Kholifah di muka bumi ini tidak dipengaruhi jenis kelamin. "Selama perempuan itu punya kapasitas, kemampuan, dan kecerdasan serta ilmu memimpin, mengapa tidak," ujar Mulianah. 

Dia mengatakan, tidak sedikit perempuan yang sukses di dunia politik. Dia mencontohkan bagaimana figur Khofifah Indar Prawangsa selaku Ketua Umum Muslimat NU hingga kini berhasil memimpin Jawa Timur sebagai gubernur. 

Tingkat pertumbuhan ekonomi di Jawa Timur saat ini dinilai luar biasa dibanding daerah lain.

Bagaimana dengan NTB. Baiq Mulianah menegaskan siapapun yang punya kapasitas dan ilmu kepemimpinan di NTB boleh mencoba bertarung dalam pemilihan kepala daerah. 

"Kalau ada perempuan yang punya kapsitas, pengalaman politik, dan  ilmu memimpin di NTB ini ya silakan. Nggak perlu ragu karena sejatinya perempuan punya kepekaan dalam menyelesaikan persoalan kemasyarakatan," paparnya.

Tidak saja di dunia politik, kepemimpinan perempuan juga terbukti mampu menjalankan amanah baik di bidang pendidikan, ekonomi, termasuk di dunia militer sekalipun. 

"Toh tidak sedikit juga laki-laki yang tidak memiliki ilmu memimpin. Bahkan di dunia pendidikan juga tidak sedikit kok perempuan yang jadi leader," tegasnya.

Selamat Idul Fitri 1444 H


Selamat Idul Adha 1445 H

 


Pendidikan

Hukum

Ekonomi