www.okenews.net

Minggu, 21 April 2024

Pilkada NTB 2024, Pengamat Nilai Politisasi Kesukuan tidak Relevan Lagi

Dr. Muhamad Ali, M.Si
Okenews.net - Perhelatan pilkada serentak tidak lepas dari dinamika primordialisme termasuk di NTB. Penolakan atas nama kesukuan sangat terasa. Sejumlah reaksi pun bermunculan mengisi ruang diskursus termasuk media sosial seperti WhatsApp Grup dan Facebook.

Menanggapi dinamika itu, salah seorang kader NWDI sekaligus pengamat ekonomi politik NTB Dr Muhamad Ali, M.Si mengatakan, politik dengan mengedepankan kesukuan sudah tidak menarik dan kurang relevan karena era sekarang ini sudah bukan bicara primordialisme yang cenderung membuat masyarakat terbelakang. 

"Apalagi pernyataan itu datang tokoh-tokoh yang semestinya menjadi pemersatu dan merawat kebinekaan kita berbangsa dan bernegara. Lebih lebih di era revolusi industri 4.0 sekarang ini," tegas Muhamad Ali, Ahad (21/04/2024).

Ia mencontohkan pernyataan Ketua Umum Desak Datu NTB H Lalu Winegan dalam sebuah video yang tersebar melalui media sosial di momen Idul Fitri sangat tidak pas, bahkan dinilai dapat memecah persatuan dan menciderai demokrasi.

Dalam pernyataan itu, Winengan mengeluarkan pernyataan bahwa dukungan TGB dan NWDI kepada pasangan Zul-Rohmi Jilid II dalam pemilihan gubernur NTB 2024 adalah tindakan yang "menggadaikan suku dan bangsa Sasak". 

"Jadi, beberapa pihak melihat hal itu sebagai tindakan yang mencederai esensi dari Idul Fitri, yaitu mempererat tali silaturahim serta bersifat rasis, berpotensi memecah belah bangsa, dan tidak demokratis," ujarnya 

Menurutnya, Idul Fitri yang seharusnya menjadi momen untuk meningkatkan persatuan dan kesatuan, menjadi latar belakang yang kontras dengan isi pernyataan tersebut. 

"Dalam konteks ini, sangat penting untuk mengkaji ulang politisasi kesukuan dan pernyataan politik yang memecah belah dapat berdampak pada fabric sosial yang seharusnya kita rajut lebih erat pada saat-saat seperti lebaran," tegasnya.

Lebih lanjut ia melihat pernyataan mengenai tudingan bahwa dukungan kepada Zul-Rohmi Jilid II merupakan penggadaian suku dan bangsa Sasak, perlu dipahami dalam demokrasi. Setiap individu atau kelompok memiliki kebebasan untuk mendukung kandidat pilihan mereka. 

"Mengutip Prof. Dr. Mahfud MD dalam bukunya 'Politik Hukum di Indonesia' menyatakan bahwa 'Demokrasi memberikan ruang bagi ekspresi politik yang beragam dan ini adalah esensi dari kebebasan berpolitik yang harus dihormati'," ulasnya.

Menurut doktor jebolan Universitas Negeri Malang itu, bahwa dukungan dari TGB dan organisasi NWDI, jika itu terjadi seharusnya dilihat sebagai bagian dari dinamika demokrasi, bukan sebagai tindakan pengkhianatan kesukuan.

Jadi, pernyataan yang dikeluarkan saat Idul Fitri yang seharusnya menjadi waktu untuk bersatu, malah memunculkan potensi perpecahan. Seperti yang diungkapkan oleh Imam Malik dalam bukunya 'Al-Muwatta', menyebutkan hari raya adalah momen untuk mempererat tali silaturahim dan memperbaiki hubungan yang retak, bukan waktu untuk memperdalam konflik." 

"Dalam konteks ini, semua pihak, termasuk Lalu Winengan, harus merenungkan kembali dampak dari pernyataan politik yang bisa memecah belah komunitas dari etnisitas yang ada di NTB, karena pilkada ini bukan bicara suku," tegasnya.

Ia bahkan melihat, tuduhan rasis dalam politik adalah masalah serius yang harus ditanggapi dengan hati-hati. Rasisme dalam bentuk apa pun adalah ancaman terhadap keharmonisan sosial dan integrasi nasional. 

Oleh karena itu, setiap klaim atau pernyataan harus didasarkan pada bukti yang kuat dan bukan sekadar retorika politik. Seperti yang dikatakan oleh Desmond Tutu, "Kita adalah pelangi bangsa-bangsa, dan rasisme dalam segala bentuknya adalah pengkhianatan terhadap kita semua," urainya.

Menurutnya, mengakhiri pernyataan yang kontroversial dengan refleksi yang mendalam dan komitmen bersama untuk mempromosikan dialog dan pengertian lintas kesukuan dan politik dalam masyarakat adalah kunci. 

"Sebagai masyarakat, kita harus mengejar politik yang mempersatukan, yang berfokus pada pembangunan bersama dan keberlanjutan budaya yang inklusif, dan bukan politik yang memecah belah," terangnya.

Oleh karena itu, di momen Idul Fitri ini, Ali mengajak untuk mengambil kesempatan ini memperkuat tali silaturahim dan menciptakan diskursus politik yang lebih inklusif dan harmonis yang menghargai keberagaman dan memajukan kesejahteraan untuk semua warga NTB dan lebih luas lagi, bangsa Indonesia.

Sambut Milad Zulkieflimansyah, Pendiri Mi6 Gelar Monolog dan Happening Art Dr Zul Idola Kita Semua

 

Okenews.net-- Sambut milad ke 52 Mantan Gubernur NTB , Dr Zulkieflimansyah  , tanggal 18 Mei 2024 mendatang, Dewan Pendiri Mi6 berencana menggelar Monolog dan Happening Art  Dr Zul idola kita semua. Acara ini sebagai bentuk apresiasi atas dedikasi kepada  Dr Zul sebagai salah satu pemimpin NTB yang baik dan senantiasa dekat dengan masyarakatnya. 

"Kegiatan Monolog Dr Zul Idola kita semua merupakan bentuk saling memanusiakan dan sawang sinawang sesama rakyat sekaligus memberikan hiburan gratis," kata dewan pendiri Mi6, Hendra Kesumah didampingi Direktur dan  sekretaris Mi6 , didu dan  Lalu Athari Fathullah, Minggu 21 April 2024. 

Hendra menambahkan kegiatan Monolog dan Happening Art Dr Zul Idola kita semua akan di adakan di Tuwa Kawa Caffee , Jl Gunung Kerinci , Tanggal 18 Mei 2024 , Pukul 20.00 wita - 23.00 wita. 

"Monolog Dr Zul akan diramaikan pula dengan pembacaan Puisi Humor , Music Humor , Pentas Happening Art serta Pembagian Doorprize. Pendek kata acara ini di design riang gembira dan menghibur," ucap Hendra Kesumah. 

Terkait persiapan acara Monolog Dr Zul , Hendra menambahkan pekan ini akan dibentuk kepanitiaan kecil untuk memuluskan acara tersebut. 

"Yang jelas , mi6 akan mengundang 52 orang dari berbagai elemen masyarakat biasa, termasuk disabilitas dan kaum miskin lainnya. Pendukung atau tim sukses tidak kami undang. Biarkan acara monolog Dr Zul untuk menghibur masyarakat biasa saja dulu," tambah didu. 

Selanjutnya Hendra menambahkan dalam  monolog Dr Zul idola kita semua , mantan gubernur ntb boleh ngomong apa saja maupun curhat apa saja terkait perjalanan hidup dan karier , termasuk hal hal yang tidak mengenakkan sekalipun. 

"Dalam acara monolog nantinya Dr Zul bebas ngomong apa saja. No sensored. Curhatpun boleh , termasuk hal hal yang tidak mengenakkan yang pernah dialaminya. Dan tidak ada tanya jawab karena ini bukan seminar. Tidak boleh ada interupsi karena ini bukan acara rapat politik," tandas Hendra. 

Lebih jauh direktur Mi6, didu menambahkan melalui acara Monolog dan Happening Art Dr Zul , dewan pendiri Mi6 ingin menegaskan hubungan kemanusiaan antar sesama tetap harus dibina yang tidak lekang oleh waktu dan kepentingan. Hal ini agar ukhuwah antar sesama tetap terbina tanpa harus membeda-bedakan interestnya. 

"Melalui Monolog Dr Zul ini Mi6 ingin menyajikan suasana yang berbeda dalam memaknai hubungan kemanusiaan yang tak lekang oleh waktu dan kepentingan," imbuh didu. 

Sementara itu untuk acara Monolog Dr Zul ini , tambah sekretaris mi6, Lalu Athari Fathullah, panitia akan menyiapkan doorprize yang kelak akan tetap dikenang dan di ingat oleh pemenang undian Doorprize. 

"Pendek kata Mi6 akan memberikan kejutan dalam acara undian Doorprize nanti," kata Lalu Athari , penanggungjawab pemberian Doorprize. 

"Prinsipnya Tuwa Kawa Coffee siap menjadi tuan rumah yang terbaik agar acara monolog Dr Zul berlangsung lancar dan riang gembura," tambah mujiburahman dari pengelola Tuwa Kawa.

DPC PDI Perjuangan Lotim Buka Pendaftaran Calon Bupati/Wabup

 

DPC PDI Perjuangan Lombok Timur
Okenews.net-- Dewan Pimpinan Cabang (DPC)  PDI Perjuangan Kabupaten Lombok Timur resmi membuka pendaftaran Bakal Calon Bupati dan Wakil Bupati untuk Pilkada 2024 di Lombok Timur.

DPC PDIP Lombok Timur  berharap putra dan putri terbaik di Gumi Patuh Karya bisa menjadi pemimpin daerah sebagai Bupati/Wabup Lotim periode 2024-2029 mendatang.

"Pendaftaran Calon ini terbuka untuk putra putri terbaik Lotim, baik dari kader PDIP maupun dari non kader," kata Ketua DPC PDI Perjuangan Lombok Timur, Ahmad Sukro, SH.M.Kn,  Ahad 21 April 2024.

Dijelaskan, pendaftaran Calon Bupati/Wabup Lotim dimulai sejak 20 April 2024 hingga 6 Mei 2024. Pendaftaran ini terbuka untuk kader PDIP dan juga non kader partai.

Sekretaris Panitia Pendaftaran, Ahmad Amrullah, S.T., M.T., menambahkan pendaftaran dilakukan di Kantor Sekretariat DPC PDIP Lotim, Kota Selong.

"Pendaftaran dibuka sejak 20 April kemarin, hingga 6 Mei mendatang. Kader maupun non kader yang ingin berkompetisi dalam Pilkada Lotim melalui PDIP bisa mendaftarkan dirinya," kata Amrullah, didampingi Ketua Panitia dan  Bendahara Panitia Pendaftaran, H Ahmad Badrun dan  Baiq Nurhasanah.

Menurut Amrullah, PDIP Lotim akan menerima semua berkas pendaftaran para Calon. Lalu kemudian membahasnya secara internal partai untuk menetapkan Calon Bupati/Wabup yang bakal diusung dalam Pilkada Lotim 2024.

"Tentu saja DPC PDIP Lotim  berharap putra putri terbaik Lotim bisa memimpin daerah Gumi Patuh Karya ini lebih baik lagi ke depan," ujarnya.

Ia mengatakan, pembukaan pendaftaran ini dilakukan beberapa bulan menjelang Pendaftaran Calon ke KPU agar PDIP bisa menjaring dan menentukan Calon Bupati/Wabup yang pantas diusung dalam Pilkada 2024.

"Tentu PDIP menginginkan calon yang terbaik dari yang baik. InshaAllah," tukasnya.

Seperti diketahui tahapan Pilkada 2024 tertuang dalam Peraturan Komisi Pemilihan Umum (PKPU) Nomor 2 Tahun 2024 tentang Tahapan dan Jadwal Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, serta Walikota dan Wakil Walikota Tahun 2024.

Dalam PKPU tersebut diatur bahwa Pendaftaran Pasangan Calon ke KPU dimulai pada Selasa, 27 Agustus 2024 - Kamis, 29 Agustus 2024.

Wakil Rektor IAIH Pancor Ajak Masyarakat Mengambil Spirit Pendirian Madrasah NBDI

 

H. Abdul Hayyi Akrom, M.MPd
Okenews.net--Wakil Rektor IAH Pancor Ajak Masyarakat Belajar dari Pendirian NBDI Wakil Rektor Institut Agama Islam Hamzanwadi (IAIH) Pancor, Dr. H. Abdul Hayyi Akrom, M.MPd kepada media mengatakan, bahwa masyarakat sangat penting untuk mengambil inspirasi, spirit dan pelajaran dari pendirian dan keberadaan Madrasah Nahdhatul Banat Diniyah Islamiyah (NBDI) yang didirikan oleh pahlawan nasional asal Nusa Tenggara Barat – TGKH. Muhammad Zaenuddin Abdul Majid 81 tahun silam. 

Di antara pelajaran penting dari pendirian madrasah NBDI adalah kepeloporan, kemajuan untuk perempuan, emansipasi perempuan, kesungguhan dalam perjuangan, kerja keras, tidak menyerah pada tantangan dan hambatan demi kemajuan bangsa.

Sebagaimana diketahui, madrasah NBDI adalah sekolah pertama sebagai wadah pendidikan yang diperuntukan untuk kaum perempuan di Pulau Lombok. Sejak pendirianya 21 April 1943, NBDI telah hadir memberikan yang terbaik bagi bangsa terutama untuk kemajuan perempuan Indonesia.

Karena itu, tanggal 21 April 1943 adalah bagian hari bersejarah bagi pendidikan kaum perempuan khususnya dan bangsa Indonesia pada umumnya. Pada konteks ke-Indonesiaan, tanggal 21 April diperingati sebagai hari Kartini. Hari emansipasi perempuan di Indonesia yang disematkan pada hari lahirnya Raden Ajeng Kartini di Jepara, Jawa Tengah. 

Menurut Dr. Hayyi Akrom, pendirian NBDI sendiri didirikan untuk memberikan pendidikan secara maksimal khusus bagi kaum perempuan ketika itu. Karena itu, lahirnya NBDI adalah realisasi kejeniusan ulama asal Lombok (TGKH. Zaenuddin Abdul Majid) yang kemudian menjadi kesadaran dan gerakan kolektif partisipasi perempuan di Indonesia. 

Pada saat pendirian NBDI, kaum perempuan tidak memiliki ruang untuk menuntut ilmu dan masih jauh dari ilmu pengetahuan dan pendidikan. Pendidikan masih menjadi barang mewah dah hanya bagi kaum lelaki. Situasi itu menjadi kegelisahan tersendiri bagi Pahlawan Nasional asal Nusa Tenggara Barat, TGKH. Muhammad Zaenuddin Abdil Majid. Di tengah keadaan yang masih penuh keterbatasan, dimana bangsa Indonesia belum merdeka. Sosok TKGH. Zaenuddin Abdujl Majid menjadi pelopor pendirian madrasah pertama untuk kemajuan pendidikan kaum perempuan. 

Ujian dan tantangan pendirian NBDI tidak hanya datang dari kaum penjajah yang masih bercokol di Tanah Air ketika itu. Ujian dan tantangan juga datang dari kelompok bangsanya sendiri, bahwa dari tokoh-tokoh agama ketika itu yang memandang pendirian madrash khusus untuk kaum perempuan adalah sesuatu yang tabu di zaman itu. TGKH. Zaenuddin Abdul Majid sama sekali tidak gentar dengan segala rintangan dan hambatan yang datang. Malah semakin kokoh dan bersemangat memberikan pendidikan terbaik bagi kaum perempuan. 

Dari peristiwa pendirian NBDI 81 tahun silam, Wakil Rektor IAIH Pancor, Dr. H. Abdul Hayyi Akrom, M.MPd mengajak semua lapisan masyarakat untuk mengambil inspriasi dan spirit dari kepeloporan pendirian NBDI untuk bersama sama memajukan Tanah Air. Lebih –lebih pada saat ini, di mana fasilitas dan teknologi yang banyak dapat digunakan sebagai instumen memajukan kehidupan bangsa dalam berbagai bidang kehidupan. Tidak lupa, kepada media, mewakili sivitas akademika IAIH Pancor, Dr. Hayyi Akrom menyampaikan selamat mengkaji dan mengambil inspirasi dari HUT 81 tahun Madrasah NBDI. 


Kamis, 18 April 2024

Budi Suryata Mundur dari Partai Tak Ngefek Apa-Apa, Fokus PDIP Menangkan Kandidat untuk Pilkada Serentak

 

Okenews.net--DPD PDI Perjuangan angkat bicara terkait mundurnya H. Lalu Budi Suryata sebagai Sekretaris DPD PDI Perjuangan NTB dan sekaligus sebagai kader Partai Banteng Moncong Putih. PDIP NTB memastikan, mundurnya Budi tak memberi pengaruh apapun.

”Malah kader kami mulai dari anak ranting, ranting, dan anak cabang, justru sangat nyaman dengan mundurnya Budi,” kata Wakil Ketua DPD PDI Perjuangan NTB H Ruslan Turmuzi, dalam keterangan pers di Kantor DPD PDIP NTB, Kamis (18/4/2024).

Pada Kamis, DPD PDIP NTB memang tengah menggelar rapat lengkap yang dihadiri seluruh pengurus DPD PDIP NTB, termasuk Ketua DPC PDIP sepuluh kabupaten/kota di NTB, dengan agenda utama membahas persiapan Pemilihan Kepala Daerah serentak tahun 2024. Mulai hari ini, DPD PDIP NTB membuka pendaftaran calon kepala daerah mulai dari tingkat provinsi untuk calon gubernur hingga calon bupati dan wali kota di sepuluh kabupaten/kota di NTB.

Setelah pembahasan agenda utama rampung, Ruslan mengungkapkan, ada yang mengusulkan agenda tambahan terkait mundurnya Budi Suryata. Hingga Kamis, DPD PDIP NTB sebetulnya kata Ruslan, belum menerima surat pengunduran diri Budi Suryata tersebut. Para pengurus DPD baru mengetahui hal tersebut dari pemberitaan media massa. Dan belakangan, Budi Suryata kemudian mengirimkan file digital surat tersebut secara personal ke sejumlah pengurus.

Surat pengunduran diri Budi Suryata itu tertanggal 16 April 2024 dan ditujukan kepada Ketua Umum DPP PDI Perjuangan dengan tembusan DPD PDIP NTB, DPC PDIP Sumbawa, dan untuk kebutuhan arsip. Dalam surat yang salinannya didapat awak media tersebut, Budi menyatakan alasan pengunduran dirinya lantaran sudah tidak nyaman dan tidak sejalan dengan kepemimpinan Ketua DPD PDI Perjuangan NTB.

”Karena pemberitaan sudah meluas, terpaksa walaupun belum resmi kami terima suratnya, kami memberikan tanggapan. Yang pasti, hari ini, PDIP solid mulai dari anak ranting hingga ke DPP. Fokus kami saat ini adalah pemenangan Pilkada Serentak sesuai instruksi DPP,” kata Ruslan.

Mundur sebagai kader partai dan juga dari posisinya sebagai Sekretaris DPD PDIP NTB, sepenuhnya kata Ruslan adalah hak Budi Suryata. Tak ada kader PDIP yang hendak menahan-nahannya untuk menjalankan haknya tersebut. PDIP NTB sama sekali tak terganggu. Apalagi tidak nyaman.

Terkait alasan Budi Suryata yang mundur lantaran tidak nyaman dan tidak sejalan dengan kepemimpinan Ketua DPD PDIP NTB, seluruh kader PDIP NTB juga tidak mengerti dengan hal tersebut.

Ruslan menegaskan, selama di PDIP, Budi telah mendapatkan privilege begitu banyak dalam rentang waktu dua dekade terakhir. Budi Suryata dikader oleh partai dan terpilih menjadi Anggota DPRD Sumbawa. Kemudian oleh partai, dia diberi amanah dan kepercayaan untuk duduk sebagai Ketua DPRD Sumbawa selama dua periode. Selanjutnya Budi menjadi Anggota DPRD NTB, dan kembali diberi amanah oleh partai sebagai Ketua Badan Kehormatan DPRD NTB yang dijabatnya hingga saat ini.

Sebagai kader yang sama-sama duduk di DPRD NTB seperti Budi, Ruslan menyebut dirinya bahkan sempat merasa ”cemburu” dengan privilege yang diperoleh Budi, mengingat Ruslan adalah salah satu kader senior di PDIP NTB. Di DPRD NTB saja, Ruslan sudah terpilih berturut-turut selama lima periode.

Karena itu, jika kini ujug-ujug Budi Suryata menyatakan tidak nyaman, banyak yang bertanya akan hal tersebut. Karena itu, secara pribadi, Ruslan menilai Budi sepertinya sudah kufur nikmat, mengingat begitu banyaknya privilege yang telah diberikan oleh partai kepadanya.

”Kalau hari ini Budi mengaku tidak nyaman, dalam persoalan apa? Karena nggak diusulkan jadi calon Bupati di Sumbawa? Lha, ini proses pendaftarannya saja kan baru kita mulai buka,” kata Ruslan.

Karena itu, alasan tidak nyaman yang disebut Budi dalam suratnya, kata politisi asal Lombok Tengah ini, menjadi tidak rasional. Dan malah sebaliknya, justru seluruh kader PDIP NTB yang kini merasa nyaman dengan keluarnya Budi dari PDIP. Apalagi kalau mempertimbangkan kontribusi, kinerja, dan cara Budi bekerja selama ini.

Dalam rapat lengkap kemarin pun, DPD PDIP NTB telah menetapkan DR Hakam Ali Niazi sebagai Sekretaris DPD PDIP NTB menggantikan posisi Budi. Sebelumnya, di kepengurusan Hakam adalah Wakil Sekretaris.

’Kami seluruh kader solid. Hak Budi mengundurkan diri, dan kami tinggal buat keputusan. Kami nggak terlena dan terpengarih akan hal tersebut,” ucap Ruslan menegaskan.

Terkait posisi Budi Suryata di DPRD NTB, penggantian antar waktu tidak memungkinkan dilakukan. Karena itu, Budi akan tetap dalam posisinya sebagai legislator di DPRD NTB hingga akhir Agustus 2023.

Pendaftaran Cakada

Sementara itu, terkait pendaftaran bakal calon kepala daerah, PDIP NTB secara resmi membuka kesempatan kepada figur-figur terbaik Bumi Gora untuk menjadi calon bupati dan wali kota melalui PDIP. Sementara untuk bakal calon Gubernur, PDIP telah menetapkan mengusung kadernya sendiri yakni HW Musyafirin, yang merupakan Bupati Sumbawa Barat dua periode.

”PDIP NTB secara resmi membuka pendaftaran bagi figur-figur terbaik yang ingin duduk di jabatan eksekutif sebagai bupati dan wali kota di sepuluh kabupaten/kota di NTB,” kata Ruslan.

Pendaftaran tersebut kata dia, terbuka untuk kader PDIP maupun non kader. Saat ini, PDIP memiliki suara signifikan di DPRD Kota Mataram, Lombok Timur, Lombok Utara, Kabupaten Bima, Kota Bima, Sumbawa, dan Sumbawa Barat. Raihan kursi di lembaga legislatif tersebut menjadi modal utama bagi PDIP menatap pilkada serentak yang pemungutan suaranya digelar 27 November 2024.

PDIP kata Ruslan juga membangun komunikasi dengan partai lain untuk mengusung kandidat dalam Pilkada. Terbuka juga peluang bagi tokoh dan kandidat yang mendaftar ke PDIP dengan membawa dukungan yang telah diperoleh dari partai lain.

Rabu, 17 April 2024

Selasa, 16 April 2024

Halal Bihalal IKPM : Membangun Silaturahmi dan Kepedulian untuk Lombok Timur Lebih Harmonis

 

Okenews.net--Setiap tahunnya, momentum Halal Bihalal menjadi momen yang dinanti-nantikan oleh banyak orang, terutama di Indonesia. Begitu juga halnya dengan organisasi Ikatan Keluarga Pelajar dan Mahasiswa Lombok Timur (IKPM Lombok Timur) Malang Raya, yang menggelar acara tersebut pada hari senin 15 april 2024 di pendopo  bupati Lombok Timur dengan penuh kehangatan dan semangat kekeluargaan.

Halal Bihalal merupakan tradisi yang telah mengakar dalam budaya Indonesia. Biasanya dilakukan setelah merayakan Hari Raya Idul Fitri, saat umat Muslim selesai menjalankan ibadah puasa Ramadan. Tradisi ini mempertemukan orang-orang dari berbagai lapisan masyarakat untuk saling memaafkan, bertukar ucapan selamat, dan memperkuat silaturahmi.Dalam konteks IKPM Lombok Timur, Halal Bihalal bukan sekadar ajang formalitas.

Lebih dari itu, acara ini menjadi wadah bagi para anggota ,alumni dan pemerintah lombok timur khususnya untuk saling bersilaturahmi, bertukar cerita, serta membangun solidaritas yang kokoh. Berbagai kegiatan diselenggarakan dalam suasana yang penuh keakraban, mulai dari saling berbagi pengalaman hingga diskusi mengenai isu-isu kontemporer yang relevan dengan perkembangan daerah.

Halal bihalal tersebut di hadiri langsung oleh pemerintah daerah yang diwakili oleh Drs Ahmad Masfu M.M selaku asisten 2 PJ bupati dan Ahmad Subhan S.H selaku kepala bagian umum serta dihadiri oleh dewan pembina IKPM Lombok Timur yakni Muallani S.E.

Melalui Halal Bihalal, IKPM Lombok Timur menjalin jaringan yang kuat antara anggota,alumni dan pemerintah daerah Solidaritas yang terbangun tidak hanya berhenti pada level personal, namun juga mencakup kerjasama dalam berbagai proyek dan program yang bermanfaat bagi masyarakat setempat.

Ketua IKPM lombok timur Zainal Abidin menyampaikan rasa terima kasihnya kepada para anggota,alumni dan pemda.

“kepada seluruh teman-teman ikpm dan alumni terkhusus bapak kami yang dari pemda yang saya hormati terima kasih telah menyempatkan diri untuk menghadiri acara yang insya allah berkah ini” ungkapnya.

Zainal juga menyampaikan salah satu kebutuhan yang penting untuk saat ini bagi mahasiswa lombok timur yang ada di malang yakni asrama Putri. “untuk menunjang keberlangsungan penjalanan roda organisasi IKPM untuk saat ini setelah berdiskusi dengan berbagai pihak kami sepakat untuk berharap kepada Pemda untuk membangun asrama putri di malang untuk pelajar dan mahasiswi yang ada di malang raya” harapnya.

Dalam sambutan nya Masfu selaku asisten PJ bupati Lombok timur menyampaikan permohonan maaf dari bupati lombok timur yang belum dapat mengikuti acara halal bihalal tahun ini.

“pada hari ini pak bupati ada agenda lain yang harus di hadiri dan saya sampaikan bahwa pak bupati menitip salam kepada saya untuk temen-temen IKPM lombok timur malang raya”jelasnya

Masfu juga menanggapi hal-hal yang di sampaikan oleh temen-temen IKPM lombok timur tentang pengadaan asrama putri

“karena di tahun ini perekonomian di lombok timur baru saja stabil dan di tahun ini masih fokus kepada program Unggul Pemerintah daerah Lombok timur  yakni UHC dan Pengadaan Mal Pelayanan Publik ( MPP).” Jelasnya.

Dalam acara halal bihalal tersebut ada pesan yang di sampaikan oleh Salah satu alumi IKPM lombok timur malang raya yakni Shofyan Atsauri S.Psi

“pesan saya kepada teman-teman IKPM lombok timur ketika pemda mempercayakan kita di rantauan dengan memberi fasilitas yang cukup saya harap teman-teman IKPM juga membalasnya dengan berbagai prestasi dan menjaga nama baik Lombok timur di malang raya” pesan Sofyan

Tidak hanya itu, Halal Bihalal juga menjadi ajang refleksi bagi IKPM Lombok Timur. Melalui evaluasi bersama, organisasi dapat mengevaluasi pencapaian, merumuskan langkah-langkah ke depan, serta memperbaiki hal-hal yang perlu diperbaiki. Semangat kebersamaan yang terpancar dalam acara tersebut menjadi modal berharga dalam menghadapi tantangan yang akan datang.

Dengan demikian, Halal Bihalal bukan sekadar ritual tahunan, namun juga merupakan bagian yang tak terpisahkan dari perjalanan panjang IKPM Lombok Timur dalam membangun komunitas yang inklusif, progresif, dan berdampak positif bagi masyarakat lombok timur. Momen ini mengingatkan bahwa di balik segala kesibukan dan perbedaan, kebersamaan dan solidaritas tetap menjadi pondasi utama yang mengikat para anggota ,alumni dan pemerintah daerah dalam satu kesatuan yang kokoh.


Rohmi Djalilah Dilirik Banyak Figur, Mi6 Nilai Sangat Potensial Berpasangan dengan Haji Firin

 

Okenews.net--Lembaga Kajian Sosial dan Politik Mi6 kembali membeberkan analisa terkait dinamika politik terkini Bumi Gora yang masih sangat dinamis dan bakal penuh dengan kejutan. Terbaru, Mi6 menilai gerakan yang menghendaki agar Hj Sitti Rohmi Djalilah maju bertarung sebagai calon gubernur dan pisah jalan dengan Doktor Zul, kian membesar.

”Paket Zul-Rohmi harus diakui bakal menemui tantangan yang besar, terutama soal apakah paket ini akan masih bersama atau justru pisah jalan,” kata Direktur Mi6 Bambang Mei Finarwanto didampingi Penasehat Khusus Mi6, H Ruslan Turmuzi yang juga anggota DPRD NTB dari PDI Perjuangan NTB,  di Mataram, Selasa (16/4/2024).

Analis politik kawakan Bumi Gora yang karib disapa Didu ini mengemukakan, konstalasi politik Bumi Gora memang masih berpotensi menghadirkan kejutan-kejutan seiring dengan dinamika politik yang sangat dinamis. Dalam hal ini, pasangan Zul-Rohmi yang merupakan petahana dinilai bakal menemui tantangan paling besar, musabab menjadi kandidat yang paling ingin diusik.

Yang menarik, tantangan terhadap pasangan Zul-Rohmi untuk kembali bertarung dalam Pilkada NTB 2024 kata Didu, tidak cuma datang dari eksternal semata. Namun, datang juga dari internal. Saat ini kata Didu, suara yang menginginkan agar Rohmi pisah jalan dengan Doktor Zul dan maju sebagai kandidat calon gubernur bukannya meredup, tapi malah membesar. Hal tersebut misalnya terus bergelora di internal Ormas Islam NWDI, dimana Rohmi Djalilah merupakan salah satu figur sentralnya.

Selain itu, berembus pula aneka kabar angin. Misalnya saja yang terkait dengan kesiapan finansial untuk menatap Pilgub NTB 2024. Entah benar atau tidak, ada yang menyebut-nyebut perlu syarat setidaknya kesiapan dana terlebih dahulu untuk menopang operasional Tim Pemenangan, baru pasangan Zul-Rohmi bisa dideklarasikan.

Tanda-tanda tantangan dari internal itu juga kata Didu, kian mudah dibaca oleh publik, mengingat ada keinginan agar pasangan Zul-Rohmi Jilid II dideklarasikan usai Lebaran Idul Fitri. Namun, dari sisi Rohmi Djalilah, hal tersebut masih disambut dingin. Malah, sejumlah figur perwakilan dari sisi Zulkieflimansyah maupun dari sisi Rohmi, tak sungkan saling berbalas komentar di media, yang menandakan sejumlah hal masih belum ada titik temu.

”Dalam politik, satu hal yang pasti adalah ketidakpastian. Dalam banyak pengalaman, dinamika yang sangat berubah dengan cepat, dapat menciptakan kejutan yang tidak terduga,” kata Didu.

Dari sisi eksternal, pasangan Zul-Rohmi banyak menemui tantangan lantaran sejumlah figur juga menggoda Rohmi Djalilah untuk berganti pasangan di Pilkada 2024. Muncul misalnya ke permukaan, bagaimana Pj Gubernur NTB saat ini, HL Gita Ariadi, ingin pula berpasangan dengan Rohmi Djalilah. Tujuh bulan menjabat sebagai orang nomor satu di NTB, menjadikan nama Gita Ariadi memang banyak mewarnai perbincangan warga Bumi Gora, yang menjadikan popularitas dan elektabilitasnya merangkak naik.

Tentu saja kata Didu, tak ada yang keliru dengan kian membesarnya keinginan agar Rohmi Djalilah pisah jalan dengan Doktor Zul, dan maju untuk memperebutkan kursi NTB 1. Mantan Eksekutif Daerah Walhi NTB dua periode ini mengemukakan, sebagai figur yang merepresentasikan Ormas Islam NWDI, Rohmi memang menjadi idola.

Didu mengatakan, NWDI memiliki pengaruh politik yang kuat di NTB. Organisasi ini memiliki jaringan yang luas, punya basis anggota yang besar, dan juga kapasitas mobilitasi yang signifikan. Karena itu kata Didu, figur yang merepresentasikan organisasi massa ini, potensial memenangkan Pilkada. Sebab, kehadiran organisasi massa dapat memberikan kandidat akses ke sumber daya politik, termasuk dukungan finansial, relawan, dan basis pemilih yang solid.

Bukti pengaruh politik NWDI ini misalnya dapat dilihat dari penyelenggaraan Pemilihan Legislatif yang belum lama usai. Bagaimana NWDI menggendong Partai Perindo di NTB, dan bagaimana figur-figur NWDI mendulang perolehan suara yang signifikan untuk posisi DPR RI, DPD RI, maupun DPRD di Provinsi dan Kabupaten/kota di NTB.

Didu juga haqqulyakin, keinginan agar Rohmi maju sebagai Bacagub di Pilkada 2024, juga telah didasarkan kalkulasi elektoral. Petahana yang memilih pisah jalan umumnya kata Didu, didasari fakta kalau kandidat tersebut memiliki basis pemilih yang setia atau jaringan dukungan personal yang kuat yang memungkinkan untuk bersaing.

”Keputusan pisah jalan dalam pilkada bagi petahana adalah langkah strategis yang kompleks dan dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor politik, personal, dan kontekstual. Tentu harus ada pertimbangan cermat sebelum keputusan akhir dibuat,” ucap Didu.

*Potensi Gandeng Musyafirin*

Lantas bagaimana lanskap politik Rohmi Djalilah andai memutuskan pisah jalan dengan Doktor Zul? Penasehat Mi6, H Ruslan Turmuzi  menyebut, berdasarkan sejumlah parameter dan kalkulasi elektoral yang disimulasikan Mi6 menunjukkan potensi Rohmi bisa mengandeng figur HW Musyafirin, Bupati Sumbawa Barat saat ini untuk bertarung di Pilkada.

Ruslan  mengatakan, sebagai figur yang berasal dari Pulau Sumbawa, Musyafirin memang merupakan salah satu kandidat yang tengah dipertimbangkan banyak kandidat. Memadukan pasangan dari Pulau Lombok dan Pulau Sumbawa, masih akan menjadi ”kombinasi maut” untuk mendapatkan dukungan pemilih yang signifikan dan mengantarkan pada kemenangan.

Pasangan yang mewakili daerah asal yang berbeda kata Didu, dapat membantu memastikan representasi yang lebih luas dari berbagai komunitas dan kepentingan. Hal ini memungkinkan untuk menjangkau pemilih dari berbagai wilayah dengan lebih baik dan meningkatkan keterlibatan pemilih serta mendapatkan dukungan lintas wilayah.

”Pasangan yang berasal dari Pulau Lombok dan Pulau Sumbawa juga dapat membantu menyeimbangkan kekuatan politik. Mampu menciptakan kesempatan untuk memperluas dukungan dan mengurangi resistensi dari kelompok-kelompok tertentu,” tandas Ruslan Turmuzi yang akrab disapa RT. 

Selain itu, figur Haji Firin, begitu Musyafirin karib disapa, memiliki rekam jejak yang mentereng selama dua periode menjabat sebagai Bupati Sumbawa Barat. Rekam jejak impresif tersebut, terekam antara lain dalam pencapaian pembangunan infrastruktur, pelayanan publik, peningkatan kesejahteraan masyarakat, dan berbagai inovasi dalam kebijakan yang menyentuh langsung kepentingan masyarakat lapisan bawah.

Sebagai kepala daerah, Musyafirin disebut RT, telah memiliki pengalaman eksekutif yang signifikan dalam menjalankan pemerintahan daerah. Hal tersebut menjadikan mantan Sekretaris Daerah Sumbawa Barat tersebut telah terbiasa dengan dinamika politik, bagaimana mengelola anggaran, mengambil keputusan strategis, serta berinteraksi dengan berbagai pemangku kepentingan.

Nilai plus lain yang dimiliki Musyafirin adalah tiket maju dalam Pilgub NTB 2024 yang sudah dikantongi dari PDI Perjuangan. Dengan begitu, Haji Firin datang tidak dengan tangan kosong. Sudah begitu, memiliki pengalaman dua kali dalam kontestasi Pilkada di tingkat kabupaten dan menang dengan suara sangat signifikan, Haji Firin pasti sudah tahu, betapa kontestasi pilkada butuh sumber daya politik dan finansial, dan tahu pula bagaimana menggunakannya. Itu sebabnya, Haji Firin di NTB dijuluki politisi sejati. Sebab, dia bukan tipe pemimpin daerah yang hemat terhadap masyarakatnya.

*Doktor Zul Pasti Move On*

Di sisi lain, andai pun Rohmi memilih pisah jalan, Doktor Zul diyakini Didu pasti akan cepat move on. Didu mengatakan, dinamika politik yang tinggi, mengharuskan memang ada rencana cadangan.

"Sebagai politisi dengan rekam jejak yang sangat panjang, Doktor Zul pasti mafhum tahu tentang ketidakpastian dalam politik. Meskipun ada tren dan analisis, kejutan politik dapat muncul dari berbagai faktor yang tidak terduga,” kata Didu.

Menurut analis politik yang dikenal humble ini, berganti pasangan bagi petahana adalah hal normal belaka. Hal tersebut sama seperti perlunya rencana cadangan sebagai respons terhadap perubahan mendadak seperti misalnya pergeseran dalam opini publik terhadap kandidat, perubahan arah dukungan pemilih potensial, atau peristiwa luar biasa yang dapat memengaruhi hasil pemilihan.

Lagi pula kata Didu, akan sangat banyak figur yang juga berkeinginan untuk digandeng oleh Doktor Zul. Sebagai Gubernur NTB petahana, Doktor Zul adalah magnet yang akan selalu menarik figur lain untuk merapat dan dengan sukacita digandeng menjadi pasangan.

Didu menyebut, kandidat petahana seperti Doktor Zul telah memiliki pengalaman dalam memimpin daerah dan telah membuktikan diri mereka dalam jabatan sebelumnya. Pengalaman ini memberi Doktor Zul keunggulan dalam hal kredibilitas di mata pemilih. Dan sudah pasti, pengalaman dan kredibilitas tersebut bisa menjadi aset berharga dalam menarik dukungan pemilih.

”Kandidat petahana juga seringkali memiliki infrastruktur kampanye yang sudah ada dari kampanye sebelumnya. Infrastruktur ini termasuk jaringan relawan, basis pemilih yang sudah ada, dan sumber daya kampanye lainnya,” kata Didu.

Di luar itu, Didu melihat ada faktor lain yang juga menjadikan keunggulan tersendiri bagi Doktor Zul. Yakni, langkah politisi Partai Keadilan Sejahtera ini yang tak pernah henti berkeliling bertemu dengan masyarakat dari berbagai lapisan di NTB. Dan jika sejumlah figur baru memulai hal tersebut saat ini, Doktor Zul telah melakukannya dalam jangka waktu yang sangat lama.

Dan yang menarik menurut Didu, Doktor Zul tidak hanya bertemu dan menyapa, serta mendengar keinginan masyarakat dari dekat. Namun, Doktor Zul sangat pandai ”memanusiakan” masyarakat yang ditemuinya secara langsung tersebut.

”Dalam setiap pilkada, pengalaman dan kredibilitas kandidat adalah faktor penentu. Petahana memiliki keunggulan yang signifikan dalam hal pengalaman memimpin dan memahami dinamika politik yang terjadi. Itu memberikan mereka potensi yang kuat untuk meraih kemenangan," Pungkas Didu diamini juga oleh RT.

Sabtu, 13 April 2024

Testing The Water Terlalu Lama, Mi6 Nilai Poros dan Kandidat Pilgub NTB Bisa Ketiban Dampak Negatif Signifikan

 

Okenews.net--Munculnya sejumlah poros yang memasangkan dan mematutkan sejumlah figur untuk bertarung dalam Pemilihan Gubernur NTB tahun 2024, disambut baik Lembaga Kajian Sosial Politik Mi6. Namun, diingatkan agar poros dan pasangan figur-figur tersebut tidak hanya membangun opini di tingkat elite belaka. Apalagi sampai terlalu lama ”testing the water”.

”Terlalu lama "testing the water" bagi kandidat dan pasangan kepala daerah dapat memiliki dampak negatif yang signifikan. Semakin lama kandidat menunda untuk mengambil tindakan nyata, semakin besar kemungkinan mereka kehilangan momentum,” kata Direktur Mi6 Bambang Mei Finarwanto di Mataram, Sabtu (13/4/2024).

Pilkada serentak 2024, kata analis politik kawakan Bumi Gora yang karib disapa Didu ini, kini sudah memasuki tahapan secara resmi. Awal Mei mendatang, penyerahan dokumen untuk persyaratan kandidat perseorangan bahkan sudah dibuka oleh KPU. Sementara pendaftaran resmi kandidat hanya dibuka tiga hari oleh KPU yakni pada 27-29 Agustus 2024.

Karena itu, Didu mengemukakan, kandidat yang terlalu lama hanya melakukan "testing the water" mungkin kehilangan kesempatan untuk membangun dukungan awal yang penting dan memperoleh keunggulan kompetitif di fase-fase krusial.

Seperti diketahui, sejumlah poros kandidat calon gubernur dan wakil gubernur yang digagas berbagai pihak kini sudah mulai dimunculkan ke publik. Misalnya, ada Poros Tengah, yang menggagas tampilnya sejumlah figur nama-nama besar dari Lombok Tengah. Muncul pula poros yang menempatkan Pj Gubernur NTB HL Gita Ariadi sebagai magnet utama. 

Ada pula figur-figur lain yang sudah dipasang-pasangkan. Seperti HL Pathul Bahri, Bupati Lombok Tengah yang juga Ketua DPD Partai Gerindra NTB, dipasangkan dengan Indah Dhamayanti Putri (IDP) yang merupakan Bupati Bima dan politisi Partai Golkar. Terakhir Poros Suhaili dengan Musyafirin, Iqbal - Rohmi, Iqbal - IDP  atau Iqbal - Musyafirin. 

Sayangnya kata Didu, berbagai poros dan kandidat tersebut, saat ini hanya masih membangun opini di tingkat elite belaka. Belum terlihat aksi-aksi nyata dari mereka, kecuali cuma masif mengenalkan diri di group-group percakapan aplikasi perpesanan atau juga melalui media sosial. Hal yang dimaknai sebagai upaya sekadar ”cek ombak” atau “testing the water” semata.

”Bicara belaka tanpa aksi nyata yang konkret, hanya akan menimbulkan ketidakpastian di antara pemilih dan pendukung potensial. Ketidakpastian ini malah hanya akan dapat merusak citra kandidat sebagai pemimpin yang tegas dan dapat diandalkan,” tandas Didu.

Dia menekankan, salah satu aspek penting yang harus dilakukan di fase awal pilkada seperti saat ini adalah memperkuat nama kandidat di benak pemilih. Dan terlalu lama menunda-nunda untuk masuk ke arena politik yang sesungguhnya dapat mengurangi jumlah waktu yang tersedia untuk memperkenalkan diri kepada pemilih dan memperkuat identitas dan pesan kandidat.

Belum lagi jika memperhitungkan para pesaing justru sudah selangkah lebih maju. Seperti sudah aktif membangun dukungan, memperkuat basis pemilih, dan mengumpulkan sumber daya. Sehingga kata Didu, terlalu lama menunda aksi nyata dapat memberikan keunggulan kepada pesaing yang lebih proaktif dan dapat mengurangi peluang kandidat yang masih ”testing the water” untuk berhasil.

Langsung Sosialisasi

Didu pun menyarankan, agar poros-poros dan kandidat yang sudah muncul tersebut untuk langsung sosialisasi di tengah-tengah masyarakat. Mendatangi mereka, mendengar langsung apa yang mereka inginkan, dan bila perlu dibarengi dengan kegiatan-kegiatan bhakti sosial. Lengkapi pula hal tersebut dengan menyiapkan publikasi baik melalui media luar ruang ataupun media massa.

”Kandidat perlu mempertimbangkan dengan cepat apakah mereka akan mencalonkan diri atau tidak, dan segera mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk memulai pengenalan diri secara langsung ke masyarakat,” saran Didu.

Mantan Eksekutif Daerah Walhi NTB dua periode ini menegaskan, semakin cepat keputusan dibuat, maka semakin cepat pula bagi para kandidat untuk membangun tim pemenangan yang kuat, kompeten, dan terorganisir dengan baik. Kaberadaan tim pemenangan ini dapat membantu kandidat untuk segera memulai aktivitas pengenalan diri yang efektif.

Selain itu, strategi kampanye jangka pendek dan jangka panjang juga segera bisa disiapkan. Sebab, sangat krusial bagi kandidat untuk memiliki rencana kampanye yang terstruktur dan terperinci yang mencakup kegiatan jangka pendek dan jangka panjang untuk memaksimalkan dampak kampanye.

”Kandidat harus mulai hadir di acara-acara masyarakat dan memperkenalkan diri kepada pemilih potensial. Inilah cara terbaik bagi kandidat memaksimalkan peluang mereka untuk berhasil dalam kampanye politik dan membangun dukungan yang kuat di masyarakat,” tandas Didu.

Didu tak menampik, bahwa saat ini adalah era digital. Karena itu, pengenalan diri melalui group-group aplikasi perpesanan dan juga melalui media sosial, juga bagian penting dari proses pengenalan diri bagi kandidat. Namun, ditegaskan analis politik yang dikenal humble ini, dengan langsung sosialisasi di tengah-tengah masyarakat, akan dapat memberikan keuntungan besar bagi kandidat yang ingin memperkenalkan dirinya kepada pemilih.

”Sosialisasi langsung itu tak tergantikan. Karena itu memungkinkan kandidat untuk membangun konektivitas emosional dengan pemilih,” tandas Didu.

Dengan bertemu langsung, kandidat memiliki kesempatan untuk berbicara secara langsung dengan warga, mendengarkan masalah dan kekhawatiran mereka, serta menunjukkan empati dan pemahaman yang lebih dalam terhadap kebutuhan mereka. Hal itu kata Didu, dapat menciptakan ikatan yang kuat antara kandidat dan pemilih, yang dalam banyak pengalaman tidak dapat dicapai melalui sosialisasi di media sosial saja.

Kehadiran langsung kandidat di masyarakat juga bisa memberikan kesan bahwa kandidat peduli dan bersedia berinvestasi waktu dan energi untuk mendengarkan dan berinteraksi dengan pemilih. Sehingga, hal tersebut dengan sendirinya dapat membantu membangun kepercayaan pemilih terhadap kandidat, karena mereka melihat kandidat secara langsung dan memiliki kesempatan untuk mengajukan pertanyaan dan mendapatkan jawaban secara langsung.

Di luar itu, sosialisasi langsung memberikan kandidat kesempatan untuk mengatasi ketidakpastian atau mispersepsi yang mungkin ada di antara pemilih. Melalui dialog langsung, kandidat dapat memberikan klarifikasi tentang platform, visi, dan rencana mereka secara langsung, sehingga mengurangi peluang terjadinya kesalahpahaman atau informasi yang salah.

”Berkomunikasi secara langsung dengan masyarakat dapat membangun kepercayaan terhadap kandidat. Jangan lupa, pemilih cenderung lebih menerima dan percaya pada kandidat yang mereka lihat secara langsung dan berinteraksi dengannya,” tandas Didu.

Di samping itu, sosialisasi langsung memungkinkan kandidat untuk memperkuat citra autentik mereka. Sebab, tatkala mereka berbicara secara langsung dengan masyarakat, pemilih dapat menilai integritas dan keaslian kandidat dengan lebih baik daripada melalui media sosial yang sering kali sudah pasti disaring.

Pada saat yang sama, pertemuan langsung dengan kandidat dapat menciptakan pengalaman yang berkesan bagi pemilih. Ini dapat membantu kandidat untuk membedakan diri mereka dari pesaing dan meningkatkan kesan positif yang mempengaruhi pemilih saat mereka pergi ke tempat pemungutan suara.

Dan yang paling penting dari semua itu kata Didu, dengan sosialisasi langsung, kandidat dapat meningkatkan kesadaran pemilih tentang proses politik dan pentingnya pemilihan. Dengan berinteraksi langsung dengan pemilih, kandidat dapat mendorong partisipasi aktif dalam proses demokrasi, seperti memberikan informasi tentang cara mendaftar sebagai pemilih, mengajak pemilih untuk menggunakan hak pilih mereka, dan meningkatkan pemahaman mereka tentang pentingnya memilih pemimpin yang tepat.

"Tidak ada yang lebih kuat dalam politik daripada momentum. Mereka yang terampil memanfaatkan momentum akan menguasai panggung politik. Momentum itu tak ubahnya peluru ajaib yang mengubah calon menjadi pemenang,” tandas Didu.

Jumat, 12 April 2024

Hadiri Halal Bihalal, Syamsul Luthfi: Ikhtiar Merawat Tradisi Hamzanwadi

HM Syamsul Luthfi bersama ibu Hj Rahmayani Luthfi
Okenews.net - HM Syamsul Luthfi, usai perayaan lebaran makin menguatkan interaksi dengan menyapa jamaah. Pada hari ini (11 April 2024), Luthfi menghadiri acara halal bihalal di Birrul Walidain Pancor Lombok Timur. 

"Acara tersebut merupakan bagian dari cara merawat tradisi Maulanaseikh TGKH. M. Zainuddin Abdul Majid atau yang dikenal dengan Kiyai Hamzanwadi tetap dijalankan sebagai penghormatan kepada beliau, meskipun beliau telah tiada," ujar Luthfi.

Pantauan media, HM Syamsul Luthfi tampak antusias berbaur dengan jamaah, menyapa dan bersalaman satu per satu dengan hangat dan sejumlah tokoh yang hadir dari berbagai wilayah kecamatan di Lombok Timur.

Namun demikian, ia menegaskan acara halal bihalal ini bukan hanya sekadar ritual tahunan, tetapi menjadi momentum penting dalam menjalin dan memperkuat ikatan sosial, spiritual, dan kemanusiaan.

Pada kesempatan itu, Luthfi memberikan pesan-pesan yang penuh makna, mengajak jamaah untuk terus memperkokoh ukhuwah Islamiyah di tengah situasi bangsa pasca pemilu dan pemilihan presiden termasuk pilkada November 2024 mendatang.

Selain itu, HM Syamsul Luthfi juga berkesempatan untuk bertukar pikiran dengan tokoh agama dan masyarakat mengenai situasi pembangun daerah, khususnya Lombok Timur yang membutuhkan keterlibatan dan dukungan masyarakat.

Di sisi lain, ia juga tampak mendengarkan dengan seksama aspirasi dan harapan jamaah, sembari memberikan motivasi untuk terus berjuang dalam kebaikan dan menjaga persatuan di tengah-tengah perbedaan.

Syamsul Luthfi juga mengajak jamaah untuk bersama-sama berperan aktif dalam menjawab tantangan-tantangan sosial dan kemasyarakatan yang saat ini memerlukan perhatian semua stakeholder.

"Isu-isu terkini perlu langkah konkret untuk diselesaikan, seperti isu kemiskinan, pendidikan, kesehatan, dan lingkungan hidup sehingga indeks pembangunan manusia (IPM) di Lombok Timur terus meningkat," ujarnya.

Oleh sebab itu, ia mengajak jamaah agar terus menjaga stabilitas daerah. Peningkatan kualitas pendidikan, kesehatan dan lainnya perlu diperhatikan sehingga  mampu meningkatkan IPM di Lombok Timur secara signifikan.

Selamat Idul Fitri 1444 H


Selamat Idul Adha 1445 H

 


Pendidikan

Hukum

Ekonomi