|
DPD PDI Perjuangan Sumbawa Resmi Usung Sudirman dan Sahril |
Okenews.net--DPD PDI Perjuangan Provinsi NTB resmi mengusung pasangan bakal calon bupati dan bakal calon wakil bupati Sumbawa, H. Sahril dan Sudirman untuk Pilkada 2024.
Penetapan pengusulan pasangan Sahril - Sudirman dilakukan dalam rapat DPD PDI Perjuangan yang diperluas yang dihadiri 10 DPC PDI Perjuangan kabupaten/kota, Sabtu 1 Juni di kantor DPD PDI Perjuangan NTB di jalan lingkar Selatan, Kota Mataram.
Sahril dikenal merupakan Kepala Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah (Arpusda) Kabupaten Sumbawa. Sedangkan, Sudirman adalah mantan komisioner KPU Sumbawa yang kini aktif menjadi pengusaha.
Ketua DPC PDI Perjuangan Sumbawa Abdul Rafiq, menegaskan bahwa pihaknya siap tegak lurus mengamankan putusan partai yang sudah menetapkan pasangan bakal calon bupati dan bakal calon wakil bupati, H. Sahril dan Sudirman untuk maju di Pilkada Sumbawa.
"Insya Allah, semua putusan partai kami siap amankan berserta seluruh jajaran. Bahkan kami siap langsung menyolisasikan pasangan Sahril dan Sudirman ke akar rumput," tegas Rafiq saat dihubungi melalui telpon selulernya oleh media.
Ketua DPRD Sumbawa ini, mengaku bahwa duet Sahril dan Sudirman merupakan representasi kewilayahan penduduk di Kabupaten Sumbawa. Yakni, Sahril mewakili wilayah Timur dan Sudirman mewakili wilayah Barat.
Rafiq meyakini bahwa duet ini akan mampu menjawab persoalan masyarakat di Kabupaten Sumbawa. "Dengan latar belakang Pak Sahril sebagai ASN karir yang berpindah-pindah tugasnya dan Sudirman yang mantan komisioner KPU juga pengusaha, tentunya mereka sudah memahami apa yang menjadi kebutuhan masyarkat di Kabupaten Sumbawa untuk lima tahun kedepannya," ujarnya.
Menurut Rafiq, sejauh ini komunikasi parpol untuk mengusung pasangan Sahril dan Sudirman terus dimatangkan. Di mana, PDI Perjuangan sebagai pengusung utama akan melakukan kerjasama politik dengan tiga parpol lainnya.
Tiga parpol yang terus dijalin komunikasi intensif yakni, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Partai Gelora hingga Partai Persatuan Pembangunan.
"Kenapa saya sebut PKB dan Gelora. Ini karena kedua parpol itu, Pak Sudirman sudah mendaftarkan diri sebagai bakal calon wali bupati. Makanya, Pak Sudirman akan terus melakukan penjajakan dan komunikasi untuk melengkapi dukungan parpolnya," kata dia.
"Kami juga akan terus melakukan monitoring dan penjajakan ke PPP, sehingga tiga parpol bisa bersama dengan PDI Perjuangan mengusung pasangan ini," sambung Rafiq.
Lebih lanjut dikatakan Rafiq bahwa usulan penetapan bakal calon bupati dan bakal calon wakil bupati, H. Sahril dan Sudirman pada rapat hari ini, akan dibawa oleh Ketua DPD PDI Perjuangan NTB H. Rachmat Hidayat ke DPP partai.
Hal ini agar pasangan tersebut memperoleh surat tugas dari DPP partai. "Tadi, informasinya Pak Ketua DPD akan membawa langsung hasil rapat penetapan pasangan calon kepala daerah di Sumbawa langsung ke DPP pada hari Senin 3 Juni 2024 bersamaan juga dengan hasil rapat penetapan pasangan bakal calon gubernur dan bakal calon wakil gubernur, Sitti Rohmi Djalilah dan HW Musyaifirin," jelas Rafiq.
Sementara itu, Sekretaris DPC PDI Perjuangan Sumbawa Gita Liesbono menambahkan bahwa pihaknya siap gaspoll untuk berjuang memenangkan duet H. Sahril dan Sudirman yang sudah diputuskan pada rapat hari ini menjadi bakal calon bupati dan bakal calon wakil bupati Kabupaten Sumbawa di Pilkada 2024.
"Kami sudah punya proyeksi dan pemetaan untuk menghadapi Pilkada Sumbawa 2024. Insyaallah semua kader dari tingkat DPC, PAC hingga anak ranting siap menyolisasikan dan memenangkan pasangan Sahril dan Sudirman di Pilkada kali ini," ungkap putra mantan Bupati Sumbawa Almarhum Husni Djibril ini.
Dikenal Publik
Sebelumnya, Wakil Ketua DPD PDI Perjuangan NTB H. Ruslan Turmudzi mengaku bahwa pilihan pada Sahril untuk maju di Pilkada Sumbawa, lantaran dia dikenal luas publik Sumbawa di akar rumput.
Menurut anggota DPRD NTB ini, Sahril sempat menjadi Kepala Dinas Pendidikan dan sejumlah jabatan lainnya di pemkab setempat. "Pilihan pada Pak Sahril di Pilkada Sumbawa menggantikan Pak Rofiq yang oleh DPP diminta fokus untuk menjadi pimpinan DPRD Sumbawa, adalah pilihan strategis karena melihat suara akar rumput," jelas Ruslan.
Senada Ruslan. Sekretaris DPD PDIP NTB Hakam Ali Niazi menambahkan bahwa pengusungan Sahril juga didasarkan pada pencermatan lapangan sebagai skenario kedua.
"Intinya, karena kami berpengalaman dan sempat menjadi pemenang Pilkada Sumbawa, maka kami tahu dan memahami keinginan masyarakat Sumbawa, sehingga skenario juga sudah kita siapkan," ungkap Hakam.
Dia memastikan pihaknya akan terus melakukan komunikasi politik dengan parpol lainnya dalam rangka menyongsong Pilkada 2024.
Tergetnya, sebelum Agustus 2024, koalisi sudah rampung untuk para bakal calon kepala daerah bisa didaftarkan bersama ke KPU kabupaten/kota.
"Yang pasti PDI Perjuangan terbuka dengan siapapun untuk berkoalisi di Pilkada 2024. Ini karena PDI Perjuangan siap menghadirkan pemimpin yang pro pada rakyat miskin. Selanjutnya, calon kepala daerah itu, memiliki visi memajukan daerahnya," jelas Hakam Ali Niazi.
Siap Tampil
Terpisah, Bakal Calon Wakil Bupati Sumbawa, Sudirman mengaku pihaknya berterima kasih atas penunjukan yang diberikan pada PDI Perjuangan untuknya tampil mendampingi Sahril sebagai bakal calon bupati Sumbawa 2024.
Sudirman yang dikenal sebagai mantan komisioner KPU juga aktivis dan kini pengusaha ini menegaskan niatnya tampil di Pilkada kali ini, lantaran dirinya gelisah. Hal itu dipicu hingga kini, kepuasan masyarakat terhadap kinerja pemerintah daerah dirasa sangat rendah.
Untuk itu, Sudirman bersama Sahril berkomitmen untuk menciptakan birokrasi cerdas, ramah dan melayani.
"Jadi, manajemen birokrasi yang mampu melayani masyarakat dan pembangunan itu menjadi fokus untuk menjawab kegelisahan rakyat. Kami pastikan, pengelolaan birokrasi harus dilakukan transparan. Sehingga, masyarakat mendapatkan seluruh akses pelayanan dasar dan pelayanan yang cepat," ujarnya.
Lebih lanjut dikatakannya, bahwa pengelolaan Sumber Daya Alam (SDA) secara proporsional dan berkelanjutan harus juga menjadi fokus yang harus dilakukan.
Sebab, pembangunan harus juga tetap memperhatikan keseimbangan antara kebutuhan dan ketahanan lingkungan.
"Yang utama itu, Sahril dan Sudirman ingin agar proses pembangunan di Sumbawa memenuhi kebutuhan dari generasi saat ini, tanpa membahayakan kesehatan dan keselamatan generasi mendatang. Serta, memenuhi akses pemerataan dan mantap," jelas Sudirman.