www.okenews.net

Rabu, 12 Juni 2024

Sambut Harganas Ke 31, DP3KAB Gelar Kegiatan Pelayanan Catin Serentak

 

Harganas ke 31
Okenews.net-- Dalam rangka menyambut Hari Keluarga Nasional (HarGaNas) ke 31 tahun 2024 dan untuk mencetak generasi yang bebas stunting dan percepatan penurunanya, Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak Dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Kabupaten Lombok Timur memberikan penyuluhan dan pelatihan pada calon pengantin (Catin) remaja usia subur, bertempat di Aula Kemenag Lombok Timur. Rabu (12/6/2024)

Dikatakan dr Sopiati Jamila wakil ketua tim penurunan stunting kabupaten, bahwa Sepanjang Januari- Mei 2024 dikatakan 90,3 persen catin memeiliki resiko dan tersisa hanya 7,7 saja yang idial untuk menikah. Artinya dari yang 90,3 persen ini bukan berarti tidak sehat melainkan saat dilakukan pemeriksaan sebelum dikeluarkan elsimil itu digali semua oleh petugas termasuk didalamnya pengetahun.

"Dari pemeriksaan menyeluruh itulah didapatkan hanya 7,7 persen yang siap dan dieal," ungkap dr Sopiati disela Pelaksanaan kegiatan pelayanan  calon pengantin (Catin) Serentak dalam rangka Hari Keluarga Nasional (Harganas) ke 31 tahun 2024.

Ini menjadi Pekerjaan Rumah (PR) besar bagi pemerintah untuk mempersiapkan catin yang betul-betul ideal dan siap menikah. Diperkirakan di Lombok Timur pasangan yang menikah setiap tahunnya mencapai 12.255 tetapi hingga bulan Meret 2024 angkanya masih relatif kecil.

Dari banyaknya catin yang menikah dengan kurang ideal ini banyak ditemukan anak yang dilahirkan memiliki resiko seperti lingkar tangan kurang dari normal dan HB kurang.

Dengan banyak ditemukan hal demikian dikatakan tentu akan berpengaruh terhadap status kesehatan ibu hamil ditentukan saat catin masih gadis, Karenanya kesehatan catin tidak ditentukan saat mengandung saja tetapi menunjuk pada saat sebelumnya

"Karena dari catin yang sehat dan ideal inilah akan melahirkan genereasi yang bebas stunting," terang dr Sopiati

Jadi ibu hamil yang sehat itu berasal dari gadis-gadis yang sehat," pungkas dr Sopiati.

Senada dengan H. Ahmat, Kadis DP3AKB Lombok Timur, mengatakan 75 ribuan resiko stunting termasuk didalamnya catin, karena itu berbagai strategi di coba untuk sama-sama menanggulangi itu, termasuk melalui aplikasi elsimil untuk menciptakan catin yang sehat.

Cuma sekarang yang menjadi hambatan besar itu dari orang tuan catin yang berpatokan modal menikah itu hanya dua, yaitu cinta dan kerja, Tidak pernah memikirkan hukum positif pernikahan, karenya itu 3 bulan sebelum menikah itu harus ada bimbingan pra nikah.

"Insyaallah dalam rangka hari keluarga nasional kita akan mencoba menggerakkan capaian elsimil itu betul-betul mencapai target karena itu salah satu indikator percepatan penurunan stunting," ucap H. Ahmat.

Kecilnya capaian penurunan stunting karena adanya perbedaan asumsi, dikatakan calon pengantin itu orang yang mau menikah padahal calon pengantin itu adalah semua pasangan usia subur.

"Karenanya kita memberikan bimbingan pra nikah tiga bulan pada setiap remaja usia subur," terang H.Ahmat.

Karenanya untuk percepatan penurunan stunting ini  Disampaikan H. Ahmat, Bupati Lombok Timur akan membuat peraturan Bupati yang salah satu isinya setiap remaja atau pasangan usia subur harus melalui proses elsimil, kalau melihat secara keseluruhan Lombok Timur termasuk paling rendah dan targetnya juga paling banyak.

"Selama ini yang dilakukan pendampingan dua hari sebelum menikah, tetapi itu mau ubah menjadi 3 bulan sebelum menikah pada pasangan usia subur," ungkat H. Ahmat.

Dikatakan H.Ahmat, setiap selesai SMA akan dijaring untuk yang melanjutkan pendidikannya untuk diberikan bimbingan pra nikah walaupun dalam waktu dekat belum tentu akan menikah.

"Tetapi itu akan menjadi sasaran kita untuk diberikan pelatihan,"

Terkait dengan target ada perbedaan data antara provinsi dengan kabupaten, Provinsi NTB target untuk Lombok Timur sebanyak 12.250 sementara dari data kabupaten Lombok Timur sendiri sebanyak 5000 an dan baru tercapai 1.700 an masih jauh dari angka 5000.

"Karena itu untuk mencapai target itu kita melakukan pelatihan usia subur seperti ini untuk mencapai pasangan catin yang berkualitas dan sehat agar menciptkan generasi berkualitas dan bebas stunting," tutup H. Ahmat.

DP3AKB Gelar Rakor Optimalisasi Percepatan Penurunan Stunting

Rapat Koordinasi Pengawasan Stunting

Okenews.net--DP3AKB Lombok Timur bersama seluruh jajaran OPD lingkup Pemda Lombok Timur laksanakan Rapat Koordinasi Pembinaan Wilayah Percepatan Penurunan Stunting. Rabu, 12/06/2024.

Penjabat (PJ) Sekretaris Daerah (Sekda) Lotim H.Hasni M.Ak selaku Ketua umum Tim Percepatan Penurunan  Stunting Lombok Timur dalam sambutannya menyampaikan Pemerintah Daerah Kabupaten Lotim sudah melayangkan surat kepada semua petugas DP3AKB di masing masing Kecamatan agar apa yang menjadi Target Pemerintah Daerah Kabupaten Lotim bisa tercapai.

"Kami sudah bersurat kepada semua petugas DP3AKB tingkat Kecamatan seputar mempercepat intervensi serentak ini", sebutnya.

Ia menambahkan, jika mengacu pada Survei Kesehatan Indonesia (SKI) yang diakui oleh nasional. Kabupaten Lombok Timur capaian angka Stuntingnya masih berada di angka 27,6 persen. Artinya semua pihak yang terlibat dalam upaya penanganan percepatan Penurunan Stunting harus bekerja lebih keras lagi.

"Kalau kita diminta di angka rata rata nasional 18 Persen Kalau saat ini masih 27,6 persen artinya harus ada kerja atau upaya yang keras", tandasnya.

Pemda Lotim berharap intervensi serentak yang sudah dibentuk bisa berjalan sesuai schedule yang sudah di bentuk dan semua pihak bisa bersinergi sehingga target percepatan penurunan angka Stunting bisa dicapai. Ia juga meminta kepada semua petugas lapangan di masing masing wilayah binaan bisa lebih serius menjalin koordinasi dengan pihak desa/Kelurahan terkait permasalahan yang ada dilapangan.

"Mudahan intervensi serentak ini bisa dipercepat sehingga apa yang kita harapkan bisa dicapai. Bila perlu bagi anak anak yang belum di Posyandu jemput dia, libatkan Danramil dan Polmas yang ada di desa", pintanya.

Terakhir disampaikannya, upaya pemerintah dalam menekan Angka Stunting terus dilakukan. Terbukti dari atensi Pemerintah Daerah Kabupaten Lotim atas masukan para pemerhati Stunting yang turut datang membantu seperti Bappenas, BKKBN, dan Unicev.

Agar apa yang menjadi harapan Pemerintah Pusat di Tahun emas tahun 2045 nanti lanjut H.Hasni, anak anak  yang saat ini di tangani dengan baik bisa tumbuh sehat dan membanggakan. Menjadi pemimpin yang bisa diandalkan yang bisa membawa nama baik Kabupaten Lombok Timur di kancah Nasional dan Internasional.

"Karena Lotim dirasa masih tinggi angka Stuntingnya, beberapa waktu lalu ada dari Kemendagri, Bappenas, BKKBN dan Unicev banyak membantu Lotim, itu harus kita atensi. Caranya intervensi serentak ini harus dioptimalkan, mari kita bangun sinergi dan kolaborasi", tandasnya.

Kepala Dinas P3AKB Lotim H.Ahmat saat membuka acara menyampaikan pembentukan dan pembagian wilayah percepatan Penurunan Stunting dilakukan guna memaksimalkan pelaporan data dan pelayanan terhadap para bunda asuh dan anak Stunting. Bersama para petugas binaan Posyandu yang ada di masing masing Desa/ Kelurahan.

Sehingga lanjut H.Ahmat dibutuhkan koordinasi dan sinergi semua pihak secara berkelanjutan dari proses pembentukan atau pembagian wilayah binaan, pelaksanaan hingga pelaporan intervensi serentak guna mencapai harapan Pemerintah Daerah dalam upaya penurunan angka Stunting.

"Intinya aktif dalam melakukan pendampingan dan pelaporan, insyallah apa yang kita harapkan akan bisa kita sama sama wujudkan", ungkapnya.

Hadir dalam acara Ketua PKK Lotim, semua Kepala dan perwakilan OPD beserta pihak pihak terkait yang terlibat dalam upaya penurunan Stunting. 

Kamis, 06 Juni 2024

Mi6 Tolak Larangan Kesenian Kecimol

 

Mi6 Tegas menolak Larangan Kecimol
Okenews.net-– Lembaga Kajian Sosial dan Politik Mi6 menolak larangan atau pembubaran kesenian musik Kecimol di Lombok, Nusa Tenggara Barat. Belum lama ini Kecimol yang menampilkan penari erotis beredar di media sosial sehingga memicu pro kontra dan permintaan untuk ditertibkan dan bahkan dibubarkan.

Beberapa pemerintah daerah di Lombok telah mengkaji penertiban dan bahkan pelarangan Kecimol di jalanan.

Direktur Mi6, Bambang Mei Finarwanto menolak rencana penertiban dan pembubaran Kecimol. 

Didu sapaan akrab Direktur Mi6 mengatakan wacana pembubaran Kecimol dengan alasan sering membuat keributan atau kegaduhan dinilai terlalu berlebihan. Kecimol kata Didu merupakan kesenian rakyat yang dapat dinikmati masyarakat kelas bawah. Sehingga tidak adil jika itu dibubarkan.

“Jadi soal kegaduhan akibat Kecimol ini yang seharusnya diperbaiki adalah kedewasaan masyarakat sebagai penikmat seni, bukan justru kesenian (Kecimol) itu yang dibubarkan,” katanya, Kamis, 6 Juni 2024.

Kegaduhan merupakan risiko dari hiburan jalanan. Tidak hanya Kecimol, tapi kegaduhan juga dapat terjadi pada Gendang Beleq atau saat Nyongkolan. Artinya, mindset masyarakat selaku penikmat kesenian yang mesti berubah, bukan justru menghilangkan kesenian itu sendiri.

Kemudian soal Kecimol yang kerap kali menampilkan penari erotis, Didu menggarisbawahi bahwa Kecimol merupakan kesenian kontemporer Lombok, di mana kesenian tidak bersentuhan dengan etika atau moral. Kesenian itu adalah soal estetika bukan etika.

“Kesenian itu tidak bicara soal etika. Itu murni estetika, murni ekspresi,” ujarnya.

Analogi bisa diambil di bidang olahraga seperti renang wanita, lompat indah putri, lompat galah putri dan bahkan voli pantai yang menampilkan atlet wanita berpakaian terbuka. Jika soal olahraga pun harus ditarik ke ranah etika, maka hampir sama dengan kasus Kecimol. Karena cabang-cabang olahraga tersebut menampilkan perempuan dengan kostum terbuka.

“Artinya apa, ya kedewasaan masyarakat yang perlu diperbaiki. Mereka menikmati kesenian sebagai hiburan atau menikmati tontonan erotis,” ujarnya.

“Sekali lagi kesenian tidak berurusan dengan moral, yang berurusan dengan moral itu agama. Kesenian bukan ranah etik tapi estetika. Kesalahan yang fatal jika kesenian dikaitkan dengan ranah etik. Mereka yang sering kaitkan kesenian dengan ranah etik itu tidak paham budaya. Kesenian murni ekspresi,” jelasnya.

Hiburan Rakyat Jelata

Didu mengatakan para pelaku usaha Kecimol merupakan masyarakat kelas bawah yang tersisih secara sosial ekonomi. Pemerintah mestinya mendukung masyarakat tersebut menyambung hidup dengan melestarikan kesenian kontemporer.

Hiburan Kecimol merupakan hiburan masyarakat kelas bawah yang dapat dinikmati oleh semua lapisan. Masyakakat pelosok yang tinggal di lingkungan sepi hiburan dan jauh dari gemerlap kota, tentu sangat diuntungkan dengan kehadiran kesenian kontemporer ini. 

Apalagi saat ini kesenian tradisional Lombok nyaris saja hampir punah karena minimnya bantuan pemerintah. Seperti Wayang Sasak maupun penatah wayang yang nyaris tidak mendapat bantuan pemerintah.

“Alih-alih membantu melestarikan kesenian, eh justru mau dibubarkan. Kok ruwet sekali,” ujar dia.

Sebelumnya, Pemerintah Kota Mataram resmi melarang kesenian musik tradisional Lombok, Kecimol. Hal tersebut karena orkes musik jalanan tersebut dinilai sering menampilkan penari erotis dan kemacetan. Menyusul juga daerah-daerah lain di Lombok saat ini tengah mempertimbangkan rencana mengatur kesenian Kecimol.

Sejarah Singkat

Kecimol diketahui merupakan suatu kesenian tradisional yang terbentuk berdasarkan akulturasi budaya dengan budaya luar. Kecimol adalah seni kontemporer yang merupakan produk masa kini sebagai bagian dari akulturasi budaya akibat aksi interaksi dengan budaya lain.

Akulturasi budaya dimaksud yaitu budaya Eropa yang bermula dari drum band. Dari drum band tersebut, muncul ide untuk membentuk kesenian baru yang dikenal dengan Kecimol.

Dilansir dari koranntb.com, Kecimol berkembang pertamakali dari Kecamatan Masbagik, Lombok Timur. Kecimol mulai dikenal sekitar era 80-an dan mulai berkembang menjadi seni hiburan saat Nyongkolan atau tradisi mengantar pengantin suku Sasak. Dahulu Kecimol dikenal dengan nama Esot.

Dulunya Kecimol digunakan untuk menghibur masyarakat yang sedang bergotong royong di masjid atau sedang bekerja di sawah, yang kemudian mulai digunakan di acara perkawinan.

Lotim Raih Juara 1 Percepatan Penurunan Stunting Se-NTB

 

Lotim berhasil raih juara satu saat evaluasi kinerja
Okenews.net--Lombok Timur berhasil meraih juara 1 dalam Penilaian evaluasi kinerja pelaksanaan 8 aksi konvergensi dalam percepatan penurunan stunting kabupaten/kota se-Nusa Tenggara Barat yang berlangsung pada Rabu, 05/06/2024

Pj. Bupati Lombok Timur H. Muhammad Juaini Taofik menyampaikan salah satunya Program Dengan Ketahanan Pangan, PKK bersama Kesehatan Cegah Stunting  di Seribu Hari Kehidupan (Dekapan PKK Canting Srikandi) yang melengkapi berbagai inovasi dalam penanggulangan stunting di Lombok Timur. 

Program tersebut, jelas Pj. Bupati memastikan bahwa seluruh bantuan untuk penanganan stunting sampai tepat kepada sasaran. Sebab, ditambahkannya, program ini juga memberikan edukasi kepada masyarakat sehingga memiliki pemahaman dalam upaya mencegah stunting dari rumah tangga.

Selain itu, dukungan seluruh elemen termasuk dari Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Lombok Timur juga menjadi  salah satu yang digarisbawahi Pj. Bupati. Baznas Lotim menyediakan Rp. 300 juta untuk pendampingan dan edukasi sasaran. Demikian halnya dengan dukungan dari Pemerintah Desa melalui dana desa untuk penguatan kader dalam upaya mengedukasi masyarakat.

Ia mengaku senang karena edukasi dilakukan oleh berbagai pihak.

“Tidak semua mesti ke makanan tetapi memberikan pendampingan, edukasi juga merupakan bagian dari program. Sebab percuma kalau misalanya secara kuantitas kita siapkan seribu paket kalau tidak kita damping, tidak kita edukasi,” ungkapnya, “kita ingin seribu paket, seribu juga yang terkonsumsi di keluarga risiko stunting,” tambahnya.

Ditegaskannya pula bahwa semua pihak di Lombok Timur mengambil peran aktif dalam upaya penurunan stunting. Tidak hanya sektor kesehatan seperti Dinas Kesehatan maupun DP3AKB, melainkan pula melibatkan Kementrian Agama, Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil, hingga TNI-Polri, bahkan tercatat 15 OPD pada tahun 2023 memberikan dukungan dalam penganggaran penuruanan stunting.

Panelis dalam penilaian kinerja stunting ini berasal dari berbagai kalangan termasuk akademisi, di mana masing-masing menangani setiap aksi dari delapan aksi konvergensi.

Lombok Timur Berhasil Raih Opini WTP Terbaik

 

Lotim Raih WTP Terbaik
Okenews.net--Pemerintah Kabupaten Lombok Timur kembali meraih opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) tahun 2023 dan Laporan Operasional Badan Layanan Umum Daerah Rumah Sakit Umum Daerah dr. R. Soedjon Selong.


Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) atas LKPD dan Laporan operasional tersebut diserahkan Kepala Perwakilan Badan Pemeriksaan Keuangan (BPK) RI NTB Ade Iwan Ruswana di Mataram, Kamis (06/06/2024). Penyerahan dilakukan di Kantor BPK.


Pj. Bupati Lombok Timur H. Muhammad Juaini Taofik, atas opini WTP yang diberikan kepada Lombok Timur mengaku akan mempertahankan opini tersebut dan menjadikannya sebagai pemantik untuk meningkatkan akuntabilitas tata kelola keuangan, "Kita optimis dengan kerja keras dan semangat penuh akuntabilitas kita dapat mempertahankan WTP," tegasnya.


BPK telah melakukan pemeriksaan terhadap LKPD maupun laporan operasional BLUD sejak laporan diserahkan Pemerintah Daerah 1 April lalu. Hal tersebut sesuai amanat Pasal 56 ayat (3) Undang-Undang No. 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara yang menyatakan bahwa  Laporan Keuangan Pemerintah Daerah disampaikan Gubernur/Bupati/Walikota kepada Badan Pemeriksa Keuangan paling lambat 3 (tiga) bulan setelah tahun anggaran berakhir untuk dilakukan pemeriksaan sebagai bentuk pertanggungjawaban.


Opini WTP ini merupakan opini WTP ke-8 yang diperoleh Pemda Kabupaten Lombok Timur.  Opini WTP merupakan bentuk pernyataan bahwa laporan keuangan yang diperiksa, disajikan secara wajar dalam semua hal yang material, posisi keuangan, hasil usaha, dan arus kas sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia.

Rabu, 05 Juni 2024

Umi Rohmi Bicara Potensi Gen-Z sebagai Pelopor Restorasi Lingkungan

Okenews.net - Rektor Universitas Hamzanwadi Dr. Hj. Sitti Rohmi Djalillah, M.Pd mengisi Seminar Lingkungan dengan tema Langkah Gen-Z Merestorasi Lingkungan untuk Masa Depan dalam rangka Hari Lingkungan Sedunia, Rabu (05/05/2024).

"Generasi muda memiliki potensi besar untuk menjadi pelopor dalam menjaga dan merestorasi lingkungan. Dengan semangat inovatif dan teknologi yang terus berkembang, Gen-Z dapat membawa perubahan nyata demi keberlanjutan planet kita," ujarnya.

Ia juga menekankan pentingnya peran pendidikan dalam meningkatkan kesadaran lingkungan di kalangan generasi muda. Institusi pendidikan memiliki tanggung jawab besar untuk mengedukasi dan menginspirasi mahasiswa dalam upaya pelestarian lingkungan.

"Melalui kurikulum yang responsif terhadap isu-isu lingkungan, kegiatan ekstrakurikuler yang berfokus pada aksi nyata, serta kolaborasi dengan berbagai pihak, kita dapat membekali Gen-Z dengan pengetahuan dan keterampilan yang mereka butuhkan untuk menjadi agen perubahan," tambahnya.

Bakal calon Gubernur NTB 2024-2029 itu juga menyampaikan bahwa perubahan iklim adalah tantangan terbesar yang dihadapi umat manusia saat ini. Ia menekankan pentingnya tindakan segera dan kolaborasi global untuk mengatasi dampak buruk perubahan iklim.

"Generasi muda harus memahami bahwa setiap tindakan kecil, seperti mengurangi penggunaan plastik, berpartisipasi dalam program daur ulang, dan menggunakan energi terbarukan, dapat memberikan dampak positif yang signifikan," ujar Umi Rohmi.

Acara yang digelar di Gedung Putih Universitas Hamzanwadi ini dihadiri ratusan mahasiswa, dosen, dan aktivis lingkungan inienghadirkan sejumlah narasumber dari kalangan akademisi dan praktisi lingkungan yang selama ini eksis kenangani persoalan tersebut.

Mereka membahas strategi serta solusi inovatif untuk mengatasi masalah lingkungan yang harus dilakukan gen-z di tengah tantangan kompleksitas kehidupan yang semakin berat. Solusi dan alternatif pun terkuak namun perlu implementasi.

Diskusi interaktif pun berlangsung juga membahas penerapan teknologi hijau, pengelolaan sampah yang berkelanjutan, serta konservasi sumber daya alam yang harus dikuatkan agar persoalan ini terselesaikan dengan baik.

Seminar ini bertujuan menginspirasi dan mendorong generasi muda untuk mengambil tindakan nyata dalam menjaga kelestarian lingkungan, memastikan masa depan yang lebih hijau dan berkelanjutan bagi generasi mendatang.

PJ Bupati Resmikan Pembangunan Gedung Layanan Perpustakaan

 

Peletakan Batu pertama gedung pelayanan Perpustakaan
Okenews.net-- Groundbreaking atau peletakan batu pertama pembangunan Gedung Layanan  Perpustakaan Lombok Timur dimulai Rabu, (05/06/2024) di salah satu sudut halaman kantor Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Lombok Timur.

Pembangunan Gedung Layanan yang bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK) Perpustakaan Nasional RI tahun anggaran 2024 dengan nilai Rp. 9,75 miliar direncanakan dibangun 3 lantai dengan total luas bangunan 1.779 m2.. Pembangunannya ditargtekan rampung dalam 210 (Dua Ratus Sepuluh) hari kalender atau sekitar 7 bulan atau sekitar akhir November mendatang.

Dalam kesempatan ini Penjabat Bupati Lombok Timur H.Muhammad Juaini Taofik, mengingatkan pentingnya 3T dalam setiap groundbreaking, yakni; Tepat Sasaran, Tepat Mutu, dan Tepat waktu. Untuk itu ia berpesan kepada pelaksana, konsultan pengawas, serta konsultan perencana agar mampu bersinergi  menyelesaikan pembangunan sesuai dengan perencanaan, “Kita saling mendukung supaya apa yang kita rencanakan terlaksana sesuai apa yang telah direncanakan. Tentunya dengan doa dan restu bersama,” lanjutnya.

Dijelaskan Pj. Bupati, memiliki salah satu peranan dalam menjalankan tugas negara mencerdaskan kehidupan bangsa. Semakin maju suatu negara  akan semakin bagus fasilitas perpustakaannya. Kehadiran dari fasilitas Gedung Perpustakaan yang baru, harap Pj.Bupati, akan dapat meningkatkan minat baca masyarakat  serta memanjakan pengunjung yang datang. Ia bahkan menyebut Perpustakaan selayaknya destinasi wisata, dimana pengunjung yang datang akan memiliki keinginan untuk datang kembali.

Dengan kondisi sarana sebelumnya, Pj. Bupati mengakui angka kunjungan perpustakaan di Lombok Timur jauh lebih baik, “Dengan sarana dan prasarana yang ada saja, dibandingkan dengan jumlah kunjungan di 2023, di 2024 meningkat. InsyaAllah, saya yakin (peningkatan pengunjung) bukan hanya 26% lagi di 2025, bisa jadi 50% minimal, harapan kita bisa 100%,” harapnya.

Selanjutnya, PJ Bupati juga mengapresiasi semua pihak yang telah mendukung terlaksananya pembangunan gedung tersebut, terutama semangat  dan komunikasi yang sangat bagus dari  Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Lombok Timur, “Alhamdulillah, kita dapat anggaran kurang lebih 10 Milyar, tidak semua daerah mendapatkannya. Saya bangga hadir, karena ini bukan dari PAD, tapi dari DAK, artinya ada proses komunikasi yang bagus dari dinasnya, di-back-up oleh Bappeda serta OPD lainnya sehingga kita bisa mendapatkan dana tersebut. Kita bersyukur,” akunya.

Sebelumnya. Sekretaris Dinas (Sekdis) Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Lombok Timur Marepudin, dalam laporannya menyampaikan kunjungan di Perpustakaan Daerah pada tahun 2023 berjumlah 29.636 orang pengunjung. Sementara itu tahun 2024 selama Januari-Apri  mencapai 11.103 orang pengunjung, sehingga diprediksi pada akhir tahun mencapai 33.309 orang.

Ia pun berharap pembangunan ini akan menjadi pemantik serta daya tarik tebagi pengunjung, baik masyarakat, mahasiswa ataupun pustakawan. “akan lebih tertarik nantinya (datang) setelah melihat bangunan kita begitu megah, mewah, aman, dan nyaman di dalamnya nanti,” optimisnya.

Proyek pembangunan Gedung tiga lantai ini menggandeng CV. Asrid Bina Utama sebagai Engineering Consultant serta CV. Adi Cipta Konsultan pada Arsitek & Engineering Consultant, dan PT Anindita Konstruksi Jaya sebagai kontraktor pelaksana/pemenang kontrak melalui bagian Unit Pengadaan Barang & Jasa (UPBJ) Lombok Timur.

Pj Bupati Minta Masyarakat Jaga Lungkungan

 

Apel peringatan hari lingkungan hidup
Okenews.net--Moment apel peringatan hari lingkungan hidup menyampaikan agar selalu menjaga lingkungan, ia menyebut Jika tidak menjaga lingkungan maka pastilah daya dukung dan tampung lingkungan semakin berkurang. ungkap Pj. Bupati Lombok Timur H. Muhammad Juaini Taofik sewaktu menjadi pemimpin apel pada peringatan hari lingkungan hidup sedunia tahun 2024, Rabu (05/06/2024)  di Hutan Kota Selong.

Ia berpesan untuk senantiasa menjaga lingkungan karena lingkungan bukan warisan melainkan titipan bagi generasi mendatang. Menurutnya, lingkungan harus dirawat dan dijaga dengan baik karena pada akhirnya akan ditinggalkan oleh generasi lama dan akan digantikan oleh generasi baru atau kaum muda.

Lebih lanjut, Ia juga menyinggung isu air yang dilatarbelakangi oleh peningkatan kebutuhan sumber daya air di masa sekarang ini. Karena itu dibutuhkan tindakan kolektif, kerja sama dan solusi untuk mengatasi permasalahan air yang kian mendesak dan melanda dunia.

Ia mengingatkan menjaga lingkungan tidak hanya tugas Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) melainkan menjadi tugas semua elemen. Ia mengingatkan untuk lebih memahami dan memaknai lingkungan lebih luas. Peringatan hari lingkungan hidup sedunia, meski berlangsung sederhana diharapkan dapat dimaknai secara luas, “Semangat rekan-rekan, walaupun perayaannya secara sederhana tetapi maknanya luas,” ujarnya.

Terakhir, Ia mengajak seluruh komponen untuk ikut berperan dalam penanaman 1000 bakau di Labuhan Haji yang akan dilaksanakan Jumat mendatang, sebagai bagian dari perayaan hari lingkungan hidup sedunia. Ia menyebut manfaat bakau yang tidak hanya menjaga kelestarian lingkungan tetapi juga dapat memperbaiki kondisi lingkungan yang nantinya berdampak pula bagi perbaikan ekosistem dan pada akhirnya berdampak terhadap perekonomian dan kesejahteraan.

Upacara peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia tingkat Kabupaten Lombok Timur diikuti Dinas LHK, TNI, SatPol PP dan organisasi pemerhati lingkungan.

Jalin Kerjasama Antardaerah, Lombok Timur Optimis Tekan Inflasi

 

Momnt Setda Lotim Teken Kerjasama
Okenews.net--Penjabat Sekertaris Daerah Kabupaten Lombok Timur H. Hasni menerima rombongan Penjabat Sekertaris Daerah Kabupaten Lombok Barat H. Fauzan Husniadi beserta rombongan, Rabu (05/06/2024).Ruang Rapat Bupati.

Kunjungan tersebut dalam rangka penjajakan Kerja Sama Antar Daerah (KAD). Kerja sama antar daerah termasuk aspek utama program pengendalian inflasi daerah yang meliputi keterjangkauan harga, ketersediaan pasokan, kelancaran distribusi dan komunikasi yang efektif serta untuk meningkatkan potensi komoditas unggulan masing-masing daerah demi kesejahteraan masyarakat.

Pj. Sekda Lotim H. Hasni pada kesempatan itu menyampaikan beberapa upaya yang dilakukan Pemda Lombok Timur dalam pengendalian inflasi daerah. Ia menekankan pentingnya  memperkuat komunikasi baik antar OPD maupun di lingkup Forkopimda juga tim pengendalian inflasi daerah yang melibatkan pula instansi vertikal seperti Bulog dan BPS.

Sementara itu Pj. Sekda Lobar H. Fauzan Husniadi mengakui intensitas komunikasi di Lombok Timur sangat intens dengan atasan. “Terkait inflasi, strategi integritas komunikasi dengan beberapa penyuplai besar memang harus dilakukan,” katanya. Meski kondisi Lotim dan Lobar diakuinya saat ini sama, namun Ia menyebut strategi dan praktik yang dilakukan oleh masing-masing kabupaten berbeda.

Pada kesempatan tersebut Pj. Sekda mengarahkan masing-masing OPD untuk memaparkan upaya yang dilakukan untuk menjaga stabilisasi laju inflasi di Kabupaten Lombok Timur.

Kegiatan tersebut dirangkaikan dengan penandatanganan kesepakatan bersama antara Pemerintah daerah Kabupaten Lombok Timur dan Kabupaten Lombok Barat terkait Kerjasama Distribusi dan Pemasaran Hasil Pertanian serta Pengembangan Potensi Daerah.

Komisi IV DPRD Loteng Ajukan Dua Ranperda



LOMBOK TENGAH – Pada pelaksanaan sidang paripurna internal yang digelar pada pekan kemarin, dan dipimpin oleh Wakil Ketua DPRD Lombok Tengah H Mayuki, S.Ag, Komisi IV DPRD Lombok Tengah mengajukan dua Rancangan Peraturan Daerah (Ranperda). Masing-masing Ranperda tentang pelindungan anak dan perempuan korban kekerasan serta Ranperda tentang pelindungan dan pemenuhan hak penyandang disabilitas. Komisi IV sendiri memberikan penjelasan tentang usulan Ranperda itu pada kegiatan Sidang Paripurna DPRD Loteng secara internal yang digelar pada Selasa (04/06/24).

Dalam kegiatan itu anggota Komisi IV, Sri Retnowati sebagai juru bicara menyampaikan rancangan Perda usul komisi IV tersebut merupakan ranperda usul komisi IV yang merupakan program pembentukan peraturan daerah tahun 2023. “Beberapa tahapan yang sudah dilalui dalam proses pembahasan Ranperda tersebut diataranya adalah konsultasi publik dan harmonisasi oleh kanwil kemenkumham Provinsi Nusa Tenggara Barat,” kata Sri Retnowati.

Lebih jauh dikatakan, landasan Komisi IV mengusulkan Ranperda tersebut selain landasan yuridis dan filosofis juga karena landasan sosiologis. Antara lain karena tindak kekerasan terhadap perempuan dan anak mengalami kecenderungan yang semakin meningkat. Faktor pemicu seperti ekonomi, sosial, budaya serta iingkungan sosial semakin kompleks seiring dengan pengaruh perkembangan teknologi. “Perlu langkah secara nyata untuk memberikan perlindungan oleh segenap elemen warga negara sebagai kesatuan dari masyarakat, serta peran pemerintah daerah sebagai pengayom bagi warganya dengan berbagai program guna melakukan pencegahan tindak kekerasan terhadap perempuan dan anak,” sambungnya.

Sementara untuk Ranperda mengenai perlindungan dan pemenuhan hak penyandang disabilitas, Retno mengatakan bahwa alasan Komisi IV mengusulkan Ranperda itu karena melihat semakin nyata adanya perubahan paradigma dalam memandang kecacatan/disabilitas dari pendekatan medical dan belas kasihan yang cenderung hanya diperlakukan sebagai obyek layanan, menjadi model pendekatan pemenuhan hak asasi dan melibatkan mereka sebagai subyek yang ikut merencanakan, melaksanakan, mengawasi sampai pada tahap mengevaluasi kebijakan dan program serta regulasi yang berkaitan dengan segala aspek kehidupan para penyandang disabilitas. “Komisi IV bersama pemerintah kabupaten lombok tengah sebagai bagian dari negara republik indonesia, berkomitmen untuk melaksanakan amanat dari pancasila dan undang-undang dasar negara Republik Indonesia tahun 1945 dalam upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat kabupaten lombok tengah, termasuk tentunya para penyandang disabilitas melalui berbagai kebijakan dan program yang aplikasinya tersebar diberbagai organisasi perangkat daerah (opd),” terangnya.

Dari penjelasan itu, masing-masing Fraksi memberikan tanggapannya langsung. Menariknya dalam agenda kali ini, masing-masing fraksi menyampaikan tanggapan tidak dengan cara biasanya yaitu dengan cara tertulis melainkan langsung secara lisan.
Dari sembilan Fraksi yang ada sebagai Alat Kelangkapan Dewan (AKD) di DPRD Loteng, delapan di antaranya menyatakan menyetujui pengajuan usulan dua Ranperda oleh Komisi IV ini, sementara satu fraksi yaitu Fraksi Nasdem Perjuangan yang terdiri dari Partai Nasdem dan PDIP menyatakan abstain. (*)

Selamat Idul Fitri 1444 H


Selamat Idul Adha 1445 H

 


Pendidikan

Hukum

Ekonomi