www.okenews.net

Sabtu, 29 Juni 2024

Betemu Pegiat UMKM, Syamsul Luthfi Komitmen Kembangkan Potensi Lombok Timur

HM Syamsul Luthfi bertemu dengan pegiat UMKM Jerowaru

Okenews.net
- Bakal Calon Bupati Lombok Timur HM Syamsul Luthfi gelar pertemuan pegiat Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Lombok Timur guna nendengar aspirasi mereka.

Dalam kegiatan yang dihadiri 70 pegiat UMKM se-kecamatan Jerowaru itu, Syamsul Luthfi menyatakan komitmennya untuk mendukung perkembangan UMKM di Lombok Timur.

"UMKM merupakan tulang punggung perekonomian kita. Oleh karena itu, penting bagi kami mendengarkan langsung aspirasi," ujarnya Luthfi, Sabtu (29/06/2024).

Bukti UMKM sebagai tulang punggung perekonomian daerah maupun nasional menurut Luthfi dapat dilihat dari peristiwa krisis ekonomi pada saat pandemi covid-19.

“Para pegiat UMKM tetap survive di tengah banyaknya perusahaan dan industri besar yang mangkrak,” ujar Luthfi yang didampingi Ketua Tim Gerakan Satu Paket Ir. Afuani.

Lebih lanjut ia memaparkan saat ini UMKM yang terdaftar di Dinas Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten Lombok Timur hanya mencapai 20.000 UMKM.

“Masih terbilang sangat jauh dari target pemerintah pusat sebanyak 30 juta UMKM berbasis digitalisasi,” papar pasangan Wahid itu.

Anggota DPR RI Komisi 6 Bidang Industri, Investasi dan Persaingan Usaha itu menghimbau masyarakat harus berpartisipasi dan berperan aktif dalam rangka menumbuhkan ekonomi berkualitas.

Harapnya, hasilnya dapat dinikmati secara luas dan merata, bukan hanya segelintir orang karena Jerowaru memiliki berbagai potensi seperti pariwisata, perikan, dan kelautan, pertanian hingga budaya.

“Jika kita sadari, Jerowaru merupakan garda terdepan yang menghubungkan kita dengan proyek strategis nasional di Kuta Mandalika. Dan kita harus jemput bola,” sambungya.

Alangkah meruginya kata dia, jika tidak bisa memanfaatkan potensi dan peluang ini. Namun demikian harus diimbangi dengan sumber daya manusia yang terampil dan berkualitas.

Untuk menangani ini dengan cepat dan serius, pihaknya akan programkan hal yang berkenaan dengan potensi yang ada di Jerowaru yang saat ini belum optimal.

“Yang tidak kalah pentingnya adalah Jerowaru harus kita dorong untuk dimekarkan menjadi 2 kecamatan, yaitu kecamatan Jerowaru dan Pemongkong,” katanya.

Menurutnya, dari pada memekarkan kabupaten yang saat ini belum bisa dilakukan, pemekaran kecamatan lebih realistis karena peluangnya lebih cepat.

Terakhir, ia mengingatkan gotong royong harus menjadi katalisator untuk pembangunan Lombok Timur agar tercipta Lombok Timur yang Maju dan Harmonis.

“Gotong royong ini merupakan ciri khas yang masih melekat dalam kehidupan masyarakat kita yang harus dijaga sebagai warisan nenek moyang kita,” tutupnya.

Jumat, 28 Juni 2024

Sambut Hut Bhayangkara Ke- 78 Kasrem 162 Hadiri Doa Bersama

Kasrem 162
Okenews.net --Dalam rangka menyambut HUT Bhayangkara ke-78 yang jatuh pada 1 Juli, Polda NTB mengadakan acara doa bersama yang melibatkan forkopimda dan berbagai lapisan masyarakat. Acara ini berlangsung di lapangan Bhadaraksa Polda NTB pada Jumat, 28 Juni 2024.

Acara tersebut dihadiri oleh Komandan Korem 162/Wira Bhakti yang diwakili oleh Kepala Staf Korem 162/Wira Bhakti, Kolonel Inf Susanto Lastua Manurung, S.I.P., M.Han. Kehadiran perwakilan Korem 162/Wira Bhakti ini menjadi bukti nyata dukungan terhadap kegiatan yang bertujuan mempererat sinergi antara TNI, Polri, dan masyarakat.

Kasrem 162/WB menyampaikan bahwa kegiatan ini bukan hanya sebagai peringatan HUT Bhayangkara ke-78, tetapi juga sebagai momentum untuk memperkokoh komitmen bersama dalam menjaga keamanan dan ketertiban di wilayah NTB. "Sinergi yang kuat antara TNI, Polri, dan masyarakat adalah kunci utama dalam mewujudkan keamanan yang kondusif dan berkelanjutan," ujarnya.

Acara doa bersama ini juga diisi dengan berbagai kegiatan yang menggambarkan kebersamaan dan semangat gotong-royong antara TNI, Polri, dan masyarakat. Dengan adanya acara ini, diharapkan tercipta hubungan yang semakin harmonis dan solid dalam menghadapi berbagai tantangan di masa depan.

Polda NTB mengucapkan terima kasih atas partisipasi semua pihak yang telah hadir dan mendukung kegiatan ini. Semoga HUT Bhayangkara ke-78 menjadi momen yang berharga untuk semakin mempererat kebersamaan dan komitmen dalam menjaga keamanan dan ketertiban di NTB. (Penrem 162)

Kamis, 27 Juni 2024

Lapas Selong Buka Pelatihan Kemandirian dan Pengambangan Diri

 

Pembukaan pelatihan pengembangan diri Lapas Kelas IIB Selong
Okenews.net--Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Selong Kanwil Kemenkumham NTB jalin kerjasama dengan Dinas Ketenagakerjaan Lombok Timur dan PKBM Mumtaz guna mengambangkan potensi yang dimiliki waega binaan yang ada di lingkup Lapas Kelas IIB Selong,

Pembukaan kegiatan pelatihan tersebut Berlangsung di Lingkungan Lapas Kelas II B Selong Tahun Anggaran 2024, Kamis, 27/06/2024

Kegiatan tersebut merupakan upaya petugas dalam meningakatkan keterampilan bagi warga binaan yang ada didalam lapas dengan tujuan terbentuknya kemandirian yang di masing masing diri warga binaan.

Kegiatan tersebut turut dihadiri Plh. Kalapas dan jajaran Lapas Selong, Kepala Disnaker, Ketua PKBM Mumtaz, Perwakilan Instruktur dari Aledroses Barbershop, dan 40 orang Warga Binaan Lapas Selong sebagai pesertanya.

Dalam acara pembukaan tersebut, turut dipaparkan kegiatan pelatihan yang akan dilaksanakan, diantaranya, Pangkas Rambut, Pembuatam Paving Blok, Pengolahan Hasil Pertanian dan lain sebagainya.

Plh Lapas Kelas IIB Selong, Nasruddin dalam sambutannya menyampaikan kegiatan kerjasama pelatihan yang akan diadakan dinilai sangat berguna bagi semua pihak terutama bagi pesertanya. Terlebih karena keterampilan yang didapatkan setelah mengikuti pelatihan ini dapat digunakan untuk mencari pekerjaan. 

"Kegiatan Pelatihan pengembangan diri ini merupakan kegiatan yang sangat positif bagi para warga binaan, untuk mempersiapkan potensi dalam diri yang lebih baik nanti saat keluar dari lapas", ungakpnya

Dirinya juga berharap, agar kegitan positif tersebut dapat diikuti oleh seluruh warga binaan, guna menmbah wawasan dan pengembangan diri.

"saya berharap para peserta dapat mengikuti kegiatan pelatihan ini  dengan maksimal, sehingga dapat menyerap semua ilmu yang diberikan untuk mempersiapkan diri menjadi insan yang lebih baik dan lebih mandiri," sambungnya.

Nasruddin juga mengatakan akan terus melaksanakan fungsi  pembinaan yang efektif dan berkualitas sesuai dengan Undang-Undang RI Nomor 22 Tahun 2022 tentang Pemasyarakatan, Lapas Kelas IIB Selong akan terus melakukan intensifikasi dan diversifikasi program pembinaan dengan memperhatikan potensi sumber daya yang ada.

"Saya harap kerjasama yang baik dari semua pihak dapat terus terjalin, sesuai undang undang yang berlaku", tutupnya.


Rabu, 26 Juni 2024

Curhat PKL di Bima: Perizinan, Relokasi PKL hingga Bantuan Permodalan

 

Okenews.net--Roadshow Lembaga Kajian Sosial dan Politik Mi6 di Pulau Sumbawa terus berlanjut. Setelah sebelumnya singgah di Kabupaten Sumbawa Barat atau Bumi 'Pariri Lema Bariri' dan Kabupaten Dompu, kali ini, skuad Mi6 singgah di Kabupaten Bima. 

Di Bima, Mi6 mengumpulkan puluhan Pedagang Kaki Lima (PK) di bawah naungan Asosiasi Pedagang Kaki Lima Indonesia (APKLI) Kabupaten Bima dan Kota Bima. Skuad Mi6 dipimpin langsung oleh Direktur Mi6 Bambang Mei Finarwanto. Bambang Mei didampingi langsung oleh Ketua APKLI Provinsi NTB Abdul Majid. Tampak hadir juga Ketua Ansor kota Bima, Rafik,  Ketua Ansor Kabupaten Bima, Kurniawan dan sejumlah aktivis PMII dan Kopri Bima. 

Di Bima, tepatnya di Kompleks Pantai Lawalata, Mi6 bersama APKLI NTB mengumpulkan puluhan Pedagang Kaki Lima (PKL) yang ada di Kota Bima dan Kabupaten Bima pada Selasa (25/6/2024). Pertemuan yang dilakukan di lapak PKL pinggir pantai menambah semarak suasana. 

Direktur Mi6 Bambang Mei Finarwanto  menerangkan,  bahwa agenda yang dilakukan Mi6 semata-mata untuk mendengar dari lebih dekat suara dari para PKL. Menurutnya, PKL merupakan eksponen atau kelompok profesi yang perlu diperhatian lebih oleh pemerintah. 

PKL merupakan kelompok 'rentan' penyangga ekonomi keluarga. Selain itu, pria yang beken disapa Didu itu memandang bahwa laju dan gerak perekonomian masyarakat paling bawah dapat dilihat salah satunya dari kesejahteraan para PKL. 

"Kami dari Mi6 ingin turun langsung, berdialog dengan teman-teman PKL. Kami tidak ingin memperoleh informasi yang kurang tepat. Kami ingin melihat dan merasakan langsung bagaimana kondisi real dari masyarakat. Selain itu, acara ini kan juga bisa menjadi ajang silaturrahim antara Mi6 dengan teman-teman PKL di Bima," kata Didu. 

Mantan Eksekutif Daerah (ED) Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) NTB itu melihat, kondisi dan penataan para PKL di Bima cukup tertata, baik yang ada di pusat kota maupun sepanjang bibir pantai. Nantinya, aspirasi dan harapan dari para PKL akan pihaknya tuangkan dalam bentuk aspirasi tertulis untuk kemudian disampaikan kepada para calon kepala daerah yang akan berlaga di Pemilihan Gubernur (Pilgub) NTB 2024, khususnya kepada Rohmi Firin karena lebih memiliki kepedulian dan keberpihakan kepada PKL. 

"Mi6 mendorong Paket Rohmi Firin untuk membuat Komitmen Politik dan Pakta Integritas Bersama PKL untuk memenangkan Pilgub NTB 2024," kata didu. 

Didu menambahkan Paket Rohmi Firin jika kelak memenangkan Pilgub NTB 2024 perlu memangkas semua prosedur/ aturan  yang merumitkan PKL untuk berusaha. 

"Bantuan dan Pembinaan perlu diperbanyak agar PKL bisa merasakan langsung kehadiran Pemimpin yang Baru NTB," imbuh didu 

Selain itu terkait pengurusan  Label Halal PKL , Mi6 mendorong APKLI mengkolektifkan pengurusan izin Sertifikat Halal PKL kota Bima agar lebih efektif dan efisien. 

"Hal ini penting agar PKL kota Bima bisa merasakan kehadiran APKLI dan Pemerintah sebagai pengayom dan pelindung PKL," urai didu. 

Terakhir, Didu memberikan apresiasi dan ucapan terima kasih kepada APKLI NTB yang telah memfasilitasi pertemuan antara Mi6 dengan para PKL di Kabupaten Bima dan Kota Bima. 

"Kami menyampaikan terima kasih yang setinggi-tingginya kepada Ketua APKLI NTB Pak Abdul Majid yang hebat yang telah memfasilitasi pertemuan dengan teman-teman PKL di Bima," bebernya.

Terpisah Ketua Ansor Kota Bima, Rafik mendukung upaya Mi6 menyampaikan aspirasi PKL Kota Bima kepada Rohmi Firin. 

"Momen ini sangat penting sekali untuk ditindak-lanjuti keatas, misalnya Mi6 ini mengarahkan kita ke Bu Rohmi dan Musyafirin , kita siap galang PKL se kota Bima," ujar Rafik seraya menambahkan dirinya dekat sekali dengan PKL di dua titik yang merupakan pusat PKL di Kota Bima yakni di Sarasuta dan Amahami. 

Selain itu  Ketua Ansor Kota Bima menambahkan PKL kota Bima perlu pendampingan ekstra dari APKLI , khususnya pendampingan untuk mendapatkan bantuan. 

"Yang kedua, pendampingan terkait inovasi dan kreatifitas agar dagangan/jajanannya lebih bisa dikonsumsi oleh publik ," tandas Rafik 

Sementara itu, Ketua APKLI NTB Abdul Majid dalam arahannya berharap agar para PKL di Bima memanfaatkan acara tersebut untuk menyampaikan keluhan dan harapannya. Pihaknya juga mengapresiasi upaya Mi6 yang ingin turun langsung melihat kondisi para PKL untuk nantinya disampaikan kepada para paslon yang akan berlaga di Pilgub NTB 2024. 

Lebih jauh, Abdul Majid mengapresiasi atas perhatian yang telah diberikan Pemerintah Kabupaten Bima dan Pemkot Bima yang telah memberikan perhatian kepada para PKL selama ini. 

"Saya dapat informasi, di Bima ini belum pernah ada penggusuran PKL. Tapi juga memang kami lihat belum ada penataan lebih lanjut. Kami tentu meminta Pemda untuk lebih memperhatikan para PKL sekaligus berterima kasih atas pembinaan yang selama ini diberikan kepada PKL Bima. Kami tetap berharap Pemda di Bima dapat lebih memberikan pembinaan lebih banyak kepada para PKL," tutur Majid.

Majid menggarisbawahi, saat ini harus diakui memang masih ada tantangan untuk mengintegrasikan suara PKL dalam perumusan kebijakan publik. Karena itu, diharapkan pemetaan isu strategis roadshow ini akan dapat melahirkan dan menciptakan platform dialog antara pemerintah dan PKL untuk memahami kebutuhan dan kekhawatiran mereka.

Selain itu, diharapkan pula akan dapat menggagas penyediaan fasilitas dan infrastruktur. Hal yang teramat penting untuk memastikan PKL memiliki akses ke fasilitas yang layak, semisal tempat berjualan yang bersih dan aman. Termasuk juga untuk pengembangan kapasitas, semisal pelatihan dan bantuan teknis untuk meningkatkan kemampuan para PKL dalam manajemen bisnis.

"Kalau mau disimpulkan, mendengarkan suara PKL pada akhirnya akan membantu kepala daerah memastikan bahwa pembangunan daerah tidak hanya melayani segelintir kelompok elite, tetapi juga populasi yang lebih luas,” tutup Majid

Curhatan PKL di Kabupaten Bima dan Kota Bima

Sementara itu, Ketua APKLI Kota Bima Kusdiono berterima kasih kepada Mi6 dan APKLI NTB yang berkenan hadir mendengar langsung keluhan dan harapan PKL di Bima. Pria yang akrab disapa Dion itu bercerita, dalam lima tahun terakhir, pernah ada penggusuran PKL dari pemerintah.

"Tetapi saat itu bisa kita selesaikan, diberikan alternatif dan setelah itu bisa ditata," bebernya.

Catatan yang paling penting menurut Dion adalah bantuan permodalan. Dion tak menampik bahwa Pemkot Bima memang telah memberikan bantuan gerobak untuk para PKL. 

Selanjutnya, Dion menyorot soal kian ramainya trend jualan online di Kota Bima. Selanjutnya, pihaknya juga menyoroti ihwal pemberian izin retail modern di Kota Bima. 

"Ketika Pemkot memberi izin retail modern, ini banyak penolakan. Akhirnya dibuat kesepakatan, boleh retail masuk tetapi produk lokal kami wajib diterima. Nyatanya tidak seperti yang kami harapkan. Sampai saat ini tidak ada tindaklanjut," ujarnya.

Selanjutnya, Dion berharap ada pemberian pelatihan untuk peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) para PKL untuk lebih adaptif dengan perkembangan zaman.

"Grab di Bima ini dikenal bukan untuk ngangkut orang, tetapi antar makanan. PKL yang kita otomatis terlindas," paparnya. 

Selanjutnya, Dion juga berharap ada perhatian lebih khusus kepada para PKL yang berjualan makanan atau jajanan khas Bima. 

Selanjutnya, salah seorang PKL yakni Mega Mustika menyampaikan curhatannya. Pedagang Jajanan tradisional Khas mbojo  itu mengaku merasa senang bisa diundang hadir di acara tersebut. 

"Selaku PKL, kemarin belum setahun di kampung saya dapat bantuan rombong (gerobak) tetapi yang dapat justru orang yang tidak masuk kelompok, dan mungkin kurang aktif. Saya pribadi yang aktif malah ndak dapat. Padahal saya berjualan setiap hari," bebernya.

"Mungkin Bapak-Bapak bisa mewakili untuk menyampaikan. Kalau di Kota Bima juga lapak belum tertata rapi, setahu saya PKL harus diberikan tempat khusus, terutama di dekat istana. Di sana kan belum bagus (tertata)," imbuhnya.

Ia juga berharap, khusus di tempat-tempat seperti Pantai Amahami, pihaknya berharap tidak hanya diberikan berjualan pada hari Minggu saja. 

"Selanjutnya ini ada masalah perizinan, kalau kita punya usaha kan harus ada izin, ini saya kira terlalu ribet. Termasuk juga pemberian label halal, ini sangat penting dan kami butuh," bebernya 

Ketua APKLI Kabupaten Bima M. Iqbal juga menyampaikan perspektifnya soal kondisi para PKL di Kabupaten Bima. 

"Persoalan kota dan kabupaten hampir sama, tapi kami di kabupaten memamg wilayahnya lebih luas. Beberapa PKL yang sudah kami akomodir soal izin, label halal, sudah kami difasilitasi. Kami intens berkomunikasi dengan dinas perindustrian dan perdagangan," bebernya. 

"Di beberapa tempat kami sudah mengajukan pinjaman tanpa bunga dengan Bank NTB Syariah. Ini hasil arahan Ketua APKLI NTB, kemarin sudah terealisasi mendapat pinjaman Rp 5 juta tanpa bunga. Tapi tahun 2024 belum ada bantuan fisik, kalau tahun sebelumnya sudah ada bantuan boks jaulan, payung dan lain-lain," sambung Iqbal.

Selasa, 25 Juni 2024

Mi6 Petakan Isu Strategis Bareng PKL Dompu

Okenews.net--Lembaga Kajian Sosial dan Politik kenamaan di Nusa Tenggara Barat (NTB) yakni Mi6 kembali melalukan roadshow pemetaan isu strategis untuk Pemilihan Kepala Pilkada (Pilkada) NTB 2024. Usai pada akhir pekan kemarin menyambangi Bumi Pariri Lema Bariri Sumbawa Barat, kali ini skuad Mi6 hadir di Kabupaten Dompu. 

Di Kabupaten Dompu, Mi6 mengumpulkan puluhan Pedagang Kaki Lima (PK) di bawah naungan Asosiasi Pedagang Kaki Lima Indonesia (APKLI) Kabupaten Dompu. Skuad Mi6 dipimpin langsung oleh Direktur Mi6 Bambang Mei Finarwanto  didampingi langsung oleh Ketua APKLI Provinsi NTB Abdul Majid.

Pertemuan Mi6 dengan para PKL Dompu digelar di Gelanggang Pemuda KNPI  Kabupaten Dompu pada Senin (24/6/2024). Pertemuan berlangsung cair dan hangat. Para PKL tampak antusiasi menyampaikan apresiasi dan harapannya kepada Mi6.

Direktur Mi6 Bambang Mei Finarwanto yang akrab disapa didu dalam sambutannya menerangkan,  bahwa agenda yang dilakukan Mi6 semata-mata untuk mendengar dari lebih dekat suara dari para PKL. Menurutnya, PKL merupakan eksponen atau kelompok profesi yang perlu diperhatian lebih oleh pemerintah. 

PKL merupakan kelompok 'rentan' penyangga ekonomi keluarga. Selain itu, pria yang beken disapa Didu itu memandang bahwa laju dan gerak perekonomian masyarakat paling bawah dapat dilihat salah satunya dari kesejahteraan para PKL. 

"Kami dari Mi6 ingin turun langsung, berdialog dengan teman-teman PKL. Kami tidak ingin memperoleh informasi yang kurang tepat. Kami ingin melihat dan merasakan langsung bagaimana kondisi real dari masyarakat. Selain itu, acara ini kan juga bisa menjadi ajang silaturrahim antara Mi6 dengan teman-teman PKL di Dompu," kata Didu. 

Mantan Eksekutif Daerah (ED) Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) NTB itu melihat, kondisi dan penataan para PKL di Dompu cukup rapi. PKL di Dompu, khususnya di pusat kota juga menjamur. Nantinya, aspirasi dan harapan dari para PKL akan pihaknya tuangkan dalam bentuk aspirasi tertulis untuk kemudian disampaikan kepada para calon kepala daerah yang akan berlaga di Pemilihan Gubernur (Pilgub) NTB 2024.

"Saya mau meminta persepsi mereka agar para calon secara umum atau kontestan punya concern untuk memberikan tawaran kepada masyarakat nanti untuk dielaborasikan dalam janji dan visi-misi untuk menarik simpati rakyat," tegasnya.

Selanjutnya didu mengatakan dalam kontek Pilgub NTB 2024 mendatang, sesungguhnya komunitas PKL memiliki posisi tawar politik yang kuat dalam kontestasi tersebut. Hal ini karena jumlah PKL yang cukup signifikan disetiap daerah yang dipakai alat untuk menyampaikan aspirasi politiknya terkait problem PKL agar bisa diendors oleh pemimpin daerah yang terpilih kelak. 

"PKL hendaknya mulainya menyatukan barisan dan kekuatannya untuk menghadapi Pilgub NTB 2024 agar posisi tawar politik bisa diperhitungkan jika tidak tercerai berai," kata didu. 

Terakhir, Didu memberikan apresiasi dan ucapan terima kasih kepada APKLI NTB yang telah memfasilitasi pertemuan antara Mi6 dengan para PKL di Kabupaten Dompu. 

"Kami menyampaikan terima kasih yang setinggi-tingginya kepada Ketua APKLI NTB Pak Abdul Majid yang hebat yang telah memfasilitasi pertemuan dengan teman-teman PKL di Dompu," bebernya.

Di tempat yang sama, Ketua APKLI NTB Abdul Majid dalam sambutannya berharap agar para PKL di Kabupaten Dompu memanfaatkan acara tersebut untuk menyampaikan keluhan dan harapannya. Pihaknya juga mengapresiasi upaya Mi6 yang ingin turun langsung melihat kondisi para PKL untuk nantinya disampaikan kepada para paslon yang akan berlaga di Pilgub NTB 2024. 

Lebih jauh, Abdul Majid mengapresiasi atas perhatian yang telah diberikan Pemerintah Kabupaten Dompu yang telah memberikan perhatian kepada para PKL selama ini. Meski demikian, ia tetap berharap agar Pemkab Dompu tetap mau melihat lebih dalam dan mendengar lebih jauh harapan dari para PKL. 

"Saya dapat informasi, di Dompu ini belum pernah ada penggusuran PKL. Tapi juga memang kami lihat belum ada penataan lebih lanjut. Kami tentu meminta Pemkab Dompu untuk lebih memperhatikan para PKL sekaligus berterima kasih atas pembenaan yang selama ini diberkman Pemkab Dompu kepada PKL. Kami tetap berharap Pemda Dompu dapat lebih memberikan pembinaan lebih banyak kepada para PKL," tutur Majid.

Majid menggarisbawahi, saat ini harus diakui memang masih ada tantangan untuk mengintegrasikan suara PKL dalam perumusan kebijakan publik. Karena itu, diharapkan pemetaan isu strategis roadshow ini akan dapat melahirkan dan menciptakan platform dialog antara pemerintah dan PKL untuk memahami kebutuhan dan kekhawatiran mereka.

Selain itu, diharapkan pula akan dapat menggagas penyediaan fasilitas dan infrastruktur. Hal yang teramat penting untuk memastikan PKL memiliki akses ke fasilitas yang layak, semisal tempat berjualan yang bersih dan aman. Termasuk juga untuk pengembangan kapasitas, semisal pelatihan dan bantuan teknis untuk meningkatkan kemampuan para PKL dalam manajemen bisnis.

"Kalau mau disimpulkan, mendengarkan suara PKL pada akhirnya akan membantu kepala daerah memastikan bahwa pembangunan daerah tidak hanya melayani segelintir kelompok elite, tetapi juga populasi yang lebih luas,” tutup Majid

Isu Strategis dari PKL Kabupaten Dompu

Mengawali penyampaiannya, Ketua APKLI Kabuapten Dompu Supriadin memberikan uplause kepada Lembaga Kajian Sosial dan Politik Mi6 yang telah datang ke Kabupaten Dompu. 

"Dari lubuk hati yang paling dalam tentu kami mengacungi jempol kepada Lembaga Kajian Sosial dan Politik Mi6 didampingi Pak Ketua APKLI NTB Abdul Majid yang telah hadir di Kabupaten Dompu," bebernya. 

Supriadin berharap Pemkab Dompu lebih aktif menggelar dialog dengan para pedagang kaki lima. Pihaknya mendorong agar Pemkab Dompu lebih memperbaiki tata kelola PKL. 

Tata kelola PKL ini menurutnya menjadi salah satu faktor yang akan menentukan keindahan kota. Pihaknya juga mengungkao adanya rencana penggusuran yang akan dilakukan Pemkab Dompu kepada para PKL. 

"Ada informasi atau rencana penertiban bagi para PKL. Pemkab Dompu perlu menyiapkan langkah antisipatif, minimal ada langkah atau solusi yang sudah sudah disiapkan jika rencana tersebut dilakukan," jelasnya.

Selain itu, pihaknya mendorong agar Pemkab Dompu lebih banyak memberikan pembinaan, pelatihan kepada para PKL. 

"Ini sepertinya yang perlu diperbanyak. Pelatihan, pembinaan kepada PKL, misalnya juga pemberian bantuan baik alat seperti gerobak dan tentunya modal," bebernya.

Selanjutnya Ketua APKLI Dompu menyinggung keberadaan PKL yang turut serta melestarikan Makanan/Jajanan Tradisional khas Dompu seperti Timbu , Dahi, karencu, Manggemada, pangaha balu,ponte hala,karampi,le'de, saronco peke di pasar induk dompu maupun Lapak PKL di lokasi lainnya. Hal tersebut dibenarkan oleh pedagang jajanan khas dompu yakni Junari dan Shinta yang sehari-harinya berjualan panganan khas dompu.

"Saya jualan jajanan tradisional dompu sudah 4 tahun ini dan selalu habis terjual. Hal ini berarti warga dompu masih mencintai kuliner tradisional," ujar Shinta dan Junari. 

Terakhir, Supriadin mendorong Pemkab Dompu agar lebih serius memperhatikan para PKL yang menjual makanan khas Dompu. Makanan khas tersebut juga menurutnya perlu terus diperluas agar masyarakat luar mengetahui 'kekayaan kuliner' Dompu. 

Sementara itu, Abi Abrian mengungkap minimnya bantuan permodalan kepada para PKL. Bantuan modal menurutnya amat sangat dibutuhkan oleh para PKL.

"Ini yang menurut kami sangat urgent. bantuan permodalan. Ini yang mau kita coba bangun komitmen dengan calon kepala daerah. Sering kami juga dipersulit dalam mendapatkan pinjaman," paparnya.

Selain itu, Abi juga menyoroti ketidakteraturan pasar di Dompu. Khususnya yang ada di pusat kota. Menurutnya, pasar sebagai episentrum perekonomian masyarakat harus ditata.

"Masalah lain kita juga adalah pasar. Pasar ini sejujurnya harus lebih ditata. Sering bikin macet," bebernya.

Selain itu, salah satu keluhan yang juga disampaikan oleh para pedagang kaki lima adalah kenaikan harga bahan baku. Para pedagang ini menghadapi kesulitan karena harga bahan baku yang semakin mahal, sementara mereka harus menjaga agar harga jual tetap terjangkau bagi pembeli. Hal ini menimbulkan tekanan keuangan bagi para pedagang kaki lima, yang mengandalkan pendapatan harian mereka untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Senin, 24 Juni 2024

Mi6 Gandeng PKL Serap Isu Strategis untuk Pilgub NTB 2024

 

Okenews.net--Lembaga Kajian Sosial dan Politik Mi6 kembali menggelar roadshow pemetaan isu strategis untuk Pemilihan Gubernur (Pilgub) Nusa Tenggara Barat (NTB) 2024. Kali ini, skuad Mi6 menyambangi Kabupaten Sumbawa Barat pada Minggu (23/6/2024) sore. 

Kali ini, pemetaan isu strategis tersebut menggandeng para Pedagang Kaki Lima (PKL) yang bermukim di pulau yang kaya dengan mineral tambang itu. Rombongan Mi6 dipimpin langsung oleh Direktur Mi6 Bambang Mei Finarwanto didampingi Ketua Asosiasi Pedagang Kaki Lima Indonesia (APKLI) Provinsi NTB Abdul Majid. 

Mereka disambut hangat para pedagang kaki lima di Bumi Pariri Lema Bariri. Dalam agenda tersebut, Mi6 menggelar Focus Group Discussion (FGD) bersama puluhan pedagang kaki lima Sumbawa Barat yang hadir. Dalam sambutannya Direktur Mi6,  Bambang Mei F yang akrab disapa didu mengungkap alasan menggandeng para pedagang kaki lima. 

"Pertama kami menyampaikan terima kasih yang setinggi-tingginya kepada Ketua APKLI NTB Pak Abdul Majid yang telah memfasilitasi pertemuan dengan teman-teman PKL di Sumbawa Barat," kata didu

Selain itu didu mengungkapkan bahwa Pedagang Kaki Lima merupakan penopang ekonomi kerakyatan yang tangguh sekaligus membuka lapangan kerja disektor riil di masyarakat bawah. 

"Eksistensi PKL sebagai soko guru ekonomi kerakyatan tak terbantahkan. Saat Covid 19 menghantam perekonomian, PKL justru tetap eksis dan bertahan," tandas didu 

Di tempat yang sama, Ketua Asosiasi Pedagang Kaki Lima Indonesia (APKLI ) Provinsi NTB, Abdul Majid mengakui pihaknya dihubungi Mi6 terkait Road Show Pemetaan Isu Strategis PKL untuk Wilayah Sumbawa, Dompu dan Bima. 

"APKLI NTB sudah berkoordinasi dengan dikabupaten/kota untuk menyiapkan anggota APKLI sekitar 50 PKL untuk menggelar pertemuan dengan Mi6," Kata Abdul Majid. 

Lebih jauh Abdul Majid  mengungkapkan, saat ini harus diakui memang masih ada tantangan untuk mengintegrasikan suara PKL dalam perumusan kebijakan publik. Karena itu, diharapkan pemetaan isu strategis roadshow ini akan dapat melahirkan dan menciptakan platform dialog antara pemerintah dan PKL untuk memahami kebutuhan dan kekhawatiran mereka.

Selain itu, diharapkan pula akan dapat menggagas penyediaan fasilitas dan infrastruktur. Hal yang teramat penting untuk memastikan PKL memiliki akses ke fasilitas yang layak, semisal tempat berjualan yang bersih dan aman. Termasuk juga untuk pengembangan kapasitas, semisal pelatihan dan bantuan teknis untuk meningkatkan kemampuan para PKL dalam manajemen bisnis.

"Kalau mau disimpulkan, mendengarkan suara PKL pada akhirnya akan membantu kepala daerah memastikan bahwa pembangunan daerah tidak hanya melayani segelintir kelompok elite, tetapi juga populasi yang lebih luas,” tutup Majid

Sejumlah Isu Strategis dari PKL Sumbawa Barat

Ketua APKLI Sumbawa Barat Hamzanwadi menuturkan sejumlah persoalan yang selama ini hinggap di PKL. Tidak hanya di KSB, tetapi itu menjadi persoalan umum yang ditemukan hampir di seluruh daerah. 

Pertama, Hamzanwadi mengungkap lemahnya perlindungan hukum terhadap para PKL. Ada kesan pemerintah atau aparat semena-mena dalam melakukan penertiban terhadap para PKL.

"Perlindungan hukum ini sudah kita bahas saat rakor APKLI NTB. Pemerintah sering semena-mena, sembarang membongkar, mengusir para PKL dari lapak," ujarnya.

Kedua, Hamzanwadi mengaku, PKL merupakan tulang punggung keluarga. Tulang punggung perekonomian. Selama ini, pemerintah kurang perhatian terhadap nasib keluarga PKL, terutama anak-anak. Pihaknya mendorong agar pemerintah atau kepala daerah terpilih nanti di Pilkada NTB 2024 dapat memberikan jaminan pendidikan kepada anak-anak PKL dalam bentuk beasiswa pendidikan.

"Ketiga adalah bantuan permodalan. Ini yang mau kita coba bangun komitmen dengan calon kepala daerah. Sering kami juga dipersulit dalam mendapatkan pinjaman. Sekarang sudah ada namanya Kredit Usaha Rakyat (KUR), secara prinsip ini dipermudah, tetapi dalam pelaksanaannya kenyatananya sulit," terangnya.

Hamzanwadi kemudian berharap, kontestasi Pilkada NTB 2024 dapat menjadi wadah bagi para calon kepala daerah untuk membangun kesepahaman dengan PKL. Pihaknya mengaku siap mendukung paslon yang pro-terhadap PKL. 

"Mudah-mudahan kawan-kawan di Mi6 bisa memberi angin segar kepada PKL, menjadi jembatan kami untuk bersuara kepada para paslon," bebernya. 

APKLI Sumbawa Barat mengapresiasi ada Putra Asli Sumbawa Barat yakni Bupati Sumbawa Barat dua periode Musyafirin yang kini akan berlaga di Pemilihan Kepala Daerah NTB 2024.

"Mi6 mengapresiasi ada putera KSB , H Musyafirin yang maju dalam konstestasi Pilgub NTB 2024 berpasangan Ibu Hj Sitti Rohmi. Semoga Paket Rohmi Firin membuat sejarah baru dalam Pilgub NTB mendatang," sambung didu. 

Di tempat yang sama, salah seorang PKL Sumbawa Barat Raifal menyampaikan persoalan yang hampir sama dengan Ketua APKLI Sumbawa Barat Hamzanwadi. Rafial meminta Mi6 untuk menyampaikan harapannya kepada para calon kepala daerah di Pilkada NTB 2024 nanti. 

"Pertama kami berterima kasih Mi6 sudah berkenan hadir, ini merupakan wadah yang penting, ini yang dari lama kami mencari tempat kami menyandarkan bahu," ujar Raifal.

Saat ini di Sumbawa Barat kata Rafial, jumlah PKL terus bertambah. Hal itu seiring dengan kian berkembangnya pembangunan di Sumbawa Barat. 

Ia berharap, di tengah kian menjamurnya jumlah para PKL, pemerintah perlu terus membuka dialog kepada para PKL untuk menemukan jembatan komunikasi yang baik dalam penataan para PKL. 

Selain Raifal, PKL Sumbawa Barat yang lain yakni Gufron, menyoroti pedagang kaki lima yang ada di Pelabuhan Poto Tano. Ia meminta semua pihak ikut memperhatikan para pedagang kaki lima di Pelabuhan Poto Tano. 

"Yang perlu kita pikirkan juga adalah nasib PKL di pelbuhan. PKL di sana kan dk bawah ASDP, kadang-kadang PKL ndak dikasi jualan. Di kapal dsiapkan makanan tetapi harganya tinggi, saya dapat masukan ini dari para PKL di sana, termasuk juga para pedagang asongan di sana juga kita perlu pikirkan," bebernya.

Ia mendorong pemerintah untuk aktif membangun komunikasi dengan pihak ASDP terhadap persoalan tersebut. Sementara itu, Mi6 berkomitmen untuk menyampaikan sejumlah isu tersebut kepada para paslon yang akan berlaga nanti di Pilkada NTB yang akan dihelat pada 27 November mendatang.

Luar Biasa...! Tim Paskib MAN 1 Lotim Raih Enam Prestasi Juara Lomba Nasional

Okenews.net - Dua Tim Paskib MAN 1 Lotim menjajal  mental tanding, pengalaman, dan kemampuannya dengan mengikuti lomba paskib di tingkat nasional yang diikuti peserta dari berbagai penjuru tanah air. 

Prestasi luar biasa kali ini diperoleh pada lomba Paskib tingkat nasional bertajuk LKBB Majapahit yang digelar di Lapangan SMKN 1 Jetis Mojokerto Jawa Timur mulai 21 sampai 23 Juni 2024.

"Alhamdulillah, tim Paskib MAN 1 Lotim yang menurunkan dua tim sekaligus yang terdiri dari  35 siswa termasuk 2 guru pendamping yang sukses meraih 6 prestasi," papar Pembina Paskib M. Sardi Akbar didampingi pelatih Ahmada Fatoni. 

Juara yang diraih dua tim tersebut yakni: juara 1 Madya (tim B),  juara 1 Purwa (tim A),  Juara 3 Variasi (tim B),  juara 4 Formasi (tim B),  juara 5 Formasi (tim A), dan  juara 3 Danton Terbaik (tim B).

Sardi menambahkan, lomba paskib tingkat nasional di Mojokerto  ini diikuti ratusan tim paskib dari berbagai sekolah di pulau Jawa termasuk dari daerah lainnya diluar pulau Jawa. 

"Dan alhamdulillah pada lomba yang memperebutkan piala Kemenpora RI ini, tim kami bisa meraih 6 juara dan tentu atas torehan prestasi ini kami sukses membawa piala, sertifikat juara, dan dana pembinaan," ujarnya. 

Atas torehan prestasi tim paskib MAN 1 Lotim ini, kepala MAN 1 Lotim M Nurul Wathoni menyampaikan rasa syukur dan apresiasinya. 

Ia menegaskan prestasi ini menjadi bukti ketekunan dalam latihan dan hal ini harus menjadi penyemangat untuk lebih giat berlatih agar kedepan prestasi yang diraih semakin gemilang. 

"Insyaalloh pihak madrasah terus istiqomah dan komitmen mendukung dan memberikan suport termasuk memberikan reward melalui program tebus prestasi," ujarnya.

Pihaknya juga memberikan hadiah tambahan berupa bonus liburan keliling rekreasi di Malang dan lain-lain selama satu hari sebelum mereka balik pulang ke Lombok.

Adapun 2 tim paskib MAN 1 Lotim yang meraih prestasi juara  di  SMKN 1 Mojokerto Jawa Timur sbb: 

TIM A

  1. M Naufal Aditya Rahman (XI MIIA 1) 
  2. Faisal Ardiansyah Rahman (XI MIIA 5)
  3. Rizky Maulana (XI MIIA 1)
  4. Dhio Magaspaty Andika Wijaya (XI IIS 4)
  5. Lalu Abdul Maesa Ramdhani (XI IIS 2)
  6. Asdaq Ilham Azizi (XI MIIA 4)
  7. Nayla Okta Suryanazir (XI IIS 2)
  8. Intan Sukma (XI MIIA 3)
  9. Sayyid Azizu (X J)
  10. Yeni Nafila Lita (XI IIS 4)
  11. Irpan Hadi (XI MIIA 3)
  12. Khazainu Rahmatu Rabbi (XI IIS 1)
  13. L. Fahreza Rizkian Rahman (X E)
  14. Putri Laela Asri (XI MIIA 2)
  15. ⁠Patthi Muliani Naziba (XI IIS 3)
  16. ⁠Tandur Wulan Kencanawati (XI MIIA 2)⁠

TIM B

  1. M Adib Naufal Dayis (X F)
  2. Alifta Yuliandi (XI IIS 2)
  3. M Egas Khoesa Pratama (X D)
  4. Muh Ariful Hakim (X G)
  5. Iswara Putra Suardana (XI AGAMA)
  6. Yaumil Agisna Putri (XI IIS 2)
  7. Baiq Nur Saqinah Kamila (XI MIIA 2) 
  8. Nur Azizatunnadiya (XI MIIA 1)
  9. Dinda Cipta Ananta (XI IIS 1)
  10. Dian Rahma (XI IIS 4)
  11. M Al Fatih Ali (X H)
  12. Akbar Pratama (X H)
  13. Saqila Nurfitri Yulida (X E)
  14. Fitri Minjlia (X K)
  15. Muh Abdur Razaq Al Ghani (X G)
  16. Firman Hayatulloh Wahyudin (X C)

Sementara official terdiri atas: (1) Bq. Najah Aulia Juniastiara (XI MIIA 3) bidang Pubdok dan Dokumentasi, (2) Nauva Rodhiana (XI IIS 2) bidang Make up, dan (3) ⁠Meutia Royya Ulya (XI MIA 3) bidang Perlengkapan

Sabtu, 22 Juni 2024

Mi6 Gelar Roadshow Episode II di Pulau Sumbawa


Okenews.net--Lembaga Kajian Sosial dan Politik Mi6 kembali menggelar Roadshow Pemetaan Isu Strategis Pilkada di lima kabupaten/kota di Pulau Sumbawa. Kali ini, pemetaan tersebut akan menghimpun isu strategis dari para Pedagang Kaki Lima (PKL) yang bermukim di pulau yang kaya dengan mineral tambang itu.

”Pedagang Kaki Lima adalah urat nadi ekonomi. Mereka menyuntikkan kehidupan ke dalam perekonomian daerah kita dengan menciptakan lapangan kerja dan menyediakan barang-barang terjangkau bagi masyarakat. Suara mereka penting dan sudah sepantasnya didengar," kata Direktur Mi6 Bambang Mei Finarwanto di Mataram, Sabtu (22/6/2024).

Analis politik kawakan Bumi Gora yang karib disapa Didu ini mengungkapkan, roadshow tersebut akan mengundang dan melibatkan para pedagang kaki lima di Kabupaten Sumbawa Barat, Sumbawa, Dompu, Bima, dan Kota Bima.

Roadshow akan berlangsung sepanjang 23-26 Juni 2024. Rencananya, pada hari pertama, roadshow akan melibatkan PKL dari Sumbawa Barat dan Kabupaten Sumbawa. Kemudian disusul roadshow yang melibatkan PKL dari Kabupaten Dompu, dan di hari terakhir roadshow akan melibatkan PKL dari Kabupaten Bima dan Kota Bima.

Roadshow ini merupakan episode kedua, setelah pada akhir Mei lalu, Mi6 juga telah melakukan pemetaan isu strategis serupa, yang menyasar dan melibatkan para jurnalis dan pekerja media dari seluruh Pulau Sumbawa.

Didu menjelaskan, PKL adalah bagian integral dari perekonomian dan kehidupan sosial masyarakat Bumi Gora. Sayangnya, mereka selama ini acap diabaikan atau dipinggirkan dalam perencanaan kebijakan publik. Padahal, mendengarkan dan melibatkan PKL dalam proses perumusan kebijakan adalah kunci untuk menciptakan daerah yang lebih adil, inklusif, dan berkelanjutan.

"Pedagang kaki lima itu pelaku ekonomi yang tak terhitung nilai kontribusinya. Mereka itu sesungguhnya wirausahawan tangguh yang memastikan roda ekonomi terus berputar meski dalam keterbatasan," ucap Didu.

Saat ini kata Didu, di seluruh Indonesia, PKL menyediakan lapangan kerja bagi jutaan orang dan sering kali menjadi tulang punggung ekonomi informal. Menurut data Kementerian Koperasi dan UKM, sektor informal, termasuk PKL, berkontribusi sekitar 60% dari PDB nasional dan menciptakan lebih dari 97% lapangan kerja.

PKL menawarkan produk dan jasa dengan harga terjangkau yang menarik konsumen dari berbagai lapisan masyarakat dan membantu menjaga daya beli masyarakat. Pada saat yang sama kata Didu, aktivitas ekonomi PKL mendorong pertumbuhan di sektor lain, seperti transportasi dan manufaktur kecil, yang menguntungkan ekonomi daerah secara keseluruhan.

Masalahnya kata Didu, PKL sering kali beroperasi di ruang publik yang membuatnya terkadang terlibat dalam konflik kepentingan dengan otoritas pemerintahan terutama yang terkait dengan penggunaan ruang. Itu mengapa di banyak tempat, kadang terjadi pengusiran yang tak jarang berujung pada penyitaan barang dagangan.

”Roadshow ini ingin mendengar dari hati ke hati, apa yang dinginkan, apa yang dibutuhkan saudara-saudara kita pedagang kaki lima. Dengan mendengar kebutuhan dan suara mereka, pemerintah kita harapkan tidak menerapkan kebijakan yang keliru pada PKL yang pada akhirnya dapat menimbulkan ketidakstabilan ekonomi dan sosial,” kata Didu.

Seluruh isu strategis yang muncul adalam roadshow ini akan dihimpun dan didokumentasikan oleh Mi6 secara tertulis, dan kemudian akan diberikan kepada kepala daerah yang memenangkan kontestasi pada Pilkada Serentak yang akan digelar pada 27 November 2024 mendatang.

Misalnya, jika Pemilihan Gubernur NTB dimenangkan pasangan Hj Sitti Rohmi Djalilah-HW Musyafirin, maka hasil pemetaan isu strategis Mi6 ini akan langsung diberikan kepada pasangan yang merupakan perpaduan pemimpin dari Pulau Lombok dan Pulau Sumbawa tersebut.

Didu mencontohkan pula, mengingat Rohmi Djalilah merupakan pemimpin dari kalangan perempuan, maka hasil pemetaan isu strategis dari para PKL ini diharapkan pula dalam kepemimpinan Rohmi-Firin di NTB lima tahun mendatang, akan melahirkan kebijakan yang memihak dan memberdayakan para pedagang kaki lima dari kaum perempuan.

Kekuatan Suara Kolektif

Tak hanya melulu dari sisi ekonomi. PKL juga kata Didu, memiliki peran sosial yang sangat signifikan di tengah masyarakat. Hal itu menjadikan PKL bukan hanya sekadar penjual, tetapi juga berfungsi sebagai titik fokus komunitas.

Didu mengatakan, tempat di mana PKL beroperasi dan berjualan, sering kali menjadi pusat interaksi sosial bagi berbagai komunitas. Hal tersebut pada akhirnya memperkuat jaringan sosial dan solidaritas. Pada saat yang sama, PKL juga menyediakan akses mudah ke barang dan jasa, terutama di daerah yang mungkin kekurangan fasilitas dan jaringan ritel formal.

Dalam konteks politik pun, tak ada satu pun alasan untuk mengabaikan dan menepikan PKL. Mereka kata Didu, adalah bagian dari kelompok pemilih yang signifikan. Mengabaikan mereka berarti kehilangan potensi dukungan politik yang kuat.

”Dengan jumlah mereka yang besar, PKL memiliki kekuatan suara kolektif yang dapat mempengaruhi hasil pemilihan kepala daerah. Dan sebagai anggota aktif komunitas, PKL memiliki kemampuan untuk memobilisasi dukungan dan menyebarkan informasi politik,” tandas Didu.

Karena itu, dengan menggagas roadshow pemetaan isu strategis dari PKL ini, Mi6 ingin agar para pedagang kaki lima tidak lagi diabaikan. Ke depan, PKL harus mendapatkan kebijakan yang adil yang pada akhirnya dapat mendorong model bisnis yang berkelanjutan untuk mereka. Apalagi, jika peran mereka dalam mengurangi angka kemiskinan sama sekali juga tak boleh diabaikan.

”Jangan pernah lupa. Bagi banyak orang kita, menjadi pedagang kaki lima adalah jembatan keluar dari kemiskinan. PKL menciptakan peluang usaha mikro yang berharga dan mengubah keterbatasan menjadi kesempatan,” kata Didu.

Terpisah, Ketua Asosiasi Pedagang Kaki Lima Indonesia  ( APKLI ) NTB, Abdul Majid mengakui pihaknya dihubungi Mi6 terkait Road Show Pemetaan Isu Strategis PKL untuk Wilayah Sumbawa, Dompu dan Bima. 

"APKLI NTB sudah berkoordinasi dengan dikabupaten/kota untuk menyiapkan anggota APKLI sekitar 50 PKL untuk menggelar pertemuan dengan Mi6," Kata Abdul Majid. 

Lebih jauh Abdul Majid  mengungkapkan, saat ini harus diakui memang masih ada tantangan untuk mengintegrasikan suara PKL dalam perumusan kebijakan publik. Karena itu, diharapkan pemetaan isu strategis roadshow ini akan dapat melahirkan dan menciptakan platform dialog antara pemerintah dan PKL untuk memahami kebutuhan dan kekhawatiran mereka.

Selain itu, diharapkan pula akan dapat menggagas penyediaan fasilitas dan infrastruktur. Hal yang teramat penting untuk memastikan PKL memiliki akses ke fasilitas yang layak, semisal tempat berjualan yang bersih dan aman. Termasuk juga untuk pengembangan kapasitas, semisal pelatihan dan bantuan teknis untuk meningkatkan kemampuan para PKL dalam manajemen bisnis.

Majidpun menjelaskan, ada banyak contoh yang memungkinkan untuk diterapkan. Dari dalam negeri misalnya, layak menjadi rujukan bagaimana Pemerintah Surabaya selama kepemimpinan Wali Kota Tri Rismaharini, menerapkan kebijakan yang inklusif terhadap PKL dengan menyediakan lokasi khusus dan fasilitas pendukung, yang tidak hanya meningkatkan kesejahteraan PKL tetapi juga keindahan dan kenyamanan kota.

Sementara dari luar negeri, layak ditiru bagaimana Pemerintah Kota Seoul di Korea Selatan, melibatkan PKL dalam perencanaan dan pengelolaan ruang kota untuk menciptakan area yang khusus untuk PKL sehingga mengurangi konflik ruang dan meningkatkan kondisi kerja mereka.

”Kalau mau disimpulkan, mendengarkan suara PKL pada akhirnya akan membantu kepala daerah memastikan bahwa pembangunan daerah tidak hanya melayani segelintir kelompok elite, tetapi juga populasi yang lebih luas,” tutup Majid

Jumat, 21 Juni 2024

Pj Bupati Ingatkan Kafilah Menjaga Suasana Hati

 

Moment Pelapasan Peserta MTQ Tingkat Provinsi
Okenews.net--Musabaqoh Tilawatil Quran (MTQ) membutuhkan suasana hati dan kebatinan sebab yang dilombakan bertujuan membumikan Al-Quran. Hal itu disampaikan Penjabat Bupati Lombok Timur H. Muhammad Juaini Taofik saat melepas  kafilah Lombok Timur, Jumat 21/06/2024 di Loby Kantor Bupati. Yang turut di dampingi  Pj. Sekda, Forkopimda, OPD terkait, Ketua LPTQ beserta jajarannya, official, pelatih dan seluruh kafilah saat prosesi Pelepasan.

Pj. Bupati menilai, kandidat lain yang akan di lawannya bertanding juga tak kalah bagus dari para peserta yang ada di Lombok Timur, dan Para Kafilah tersebut akan berlomba di ajang MTQ ke – 30 tingkat Provinsi NTB tahun 2024 yang akan digelar di Sumbawa Barat.

“ini sekaligus memberikan motivasi untuk mempelajari Al-Quran karena membutuhkan kerendahan hati,” katanya. Ia berharap para kafilah diberikan kelancaran, kemudahan, dan keselamatan oleh Allah SWT saat mengikuti lomba.

Dirinya berpesan agar tidak iri dengan kabupaten lain dan menjadikan mereka sebagai pelajaran jika nanti ada peserta yang lebih hebat, “Jika ada peserta dari kabupaten lain yang lebih hebat baiknya kita tiru dan modifikasi saja,” katanya.

Kendati begitu, ia yakin kafilah asal Lotim memiliki peluang untuk menang. Ia pun mengakui para kafilah asal Lotim tidak jauh tertinggal dari kabupaten lain, “Hal ini sudah kita pantau sejak TC hingga sekarang ini,” tambahnya.

Diingatkannya juga menerima masukan dan koreksi dari pelatih. Ia pun meminta agar saling memaafkan dan berserah diri kepada Allah SWT, termasuk jika ada  pelatih yang keras kepada para peserta selama latihan.Komunukasi dengan keluarga, juga diingatkan Pj. Bupati.

Pemda pun sudah menyiapkan bonus bagi para kafilah sebagai motivasi. Terakhir, Ia menyampaikan agar kafilah Lotim mengikuti  pawai kafilah yang akan dipimpin langsung oleh Sekda dengan baik dan tertib, serta menunjukkan penampilan terbaik.

Lalu Gita Sowan ke TGH Fadli Yatofa Bodak, Diskusi Hampir Dua Jam

Moment Sowan Lalu Gita Ariadi
Okenews.net--Penjabat (Pj) Gubernur Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) Drs. H. Lalu Gita Ariadi sowan sekaligus silaturrahim ke Pondok Pesantren Yayasan At - Tohiriah Al-Fadiliah (YATOFA ) Bodak, Lombok Tengah, NTB pada Kamis (20/6/2024) sore. Lalu Gita tiba di Bodak sekira pukul 17.15 Wita.

Gita Ariadi yang juga biasa dipanggil Miq Gite disambut langsung oleh Tuan Guru H  Achmad Fadli FT yang didampingi putranya, H. Sofyan FT, bertempat di kediaman beliau langsung. Sambutan Tuan Guru begitu hangat, kedunya berpelukan serat. Kedua tokoh ini rupanya sudah akrab, bahkan saling sambut sebagai seorang adik dan kakak. 

Pertemuan keduanya berlangsung di tengah kian hangatnya kontestasi menuju Pilgub NTB 2024. Terutama Miq Gite yang saat ini tengah ramai mendapatkan dukungan untuk maju di Pilgub NTB 2024. 

Sambil menikmati kopi, TGH Achmad Fadli FT dan Miq Gita asyik berdiskusi tentang berbagai hal seputar pemerintahan di NTB dan perkembangan dinamika politik terkini menjelang Pilkada 2024. Suasana kehangatan terasa dalam pertemuan kedua tokoh tersebut. Sesekali gelak tawa terdengar dari pertemuan keduanya. Sangat cair dan lepas. 

Di tengah suasana perbincangan yang asyik, tak lama adzan maghrib berkumandang. Mereka kemudian melaksanakan sholat magrib secara berjamaah, yang langsung diimami oleh Tuan Guru. Selepas solat magrib diskusi dilanjut, tentang kegaiatan Tuan Guru yang sedang mencoba mengembangkan hilirisasi pengolah tanaman Arus menjadi satu produk Industri obat. 

Pengolahan ini beliau lakukan di Yayasan Yatofa Lombok Timur. Dalam cerita Tuan Guru ia ingin membangkitkan dan mengembangkan agar bagaimana masyarakat atau jamaah bisa memanfaatkan lahan untuk menanam tumbuhan Arus, yang nanti bisa dibeli oleh yayasan yang kemudian diolah menjadi bahan jadi yg bisa di jual secara luas di masyarakat dan menambah penghasilan untuk jamah.

Sambil diskusi soal Ketahan Pangan Tuan Guru juga menyuguhkan hasil olahan tumbuhan Arus yang sudah siap saji dalam bentuk sachet.

Seperti gayung bersambut, Pj Gubernur Drs H. Lalu Gita Ariadi juga membuka ruang dan menawarkan sinergi apa yant bisa dilakukan oleh pemerintah dalam rangka mendukung program yang sedang dijalankan oleh Tuan Guru.

Diskusi kemudian berkembang ke soal politik. Tuan Guru yg sering dipanggil Tuan Guru Bodak tersebut memberikan masukan dan wejengan terkait wacana akan majunya Miq Gita Menjadi Salah satu Bakal Calon Gubernur NTB 2024. 

Pada Prinsipnya Tuan Guru memberikan dukungan dan support, karena menurut Tuan Guru, Miq Gita orang yang sudah sangat berpengalaman dibiokrasi dan sampai menjadi pimpinan tertinggi ASN yaitu sebagai Sekda Pemprov NTB yg kemudian berlanjut dipercaya sebagai Pj Gubernur NTB.

Diskusi dan dialog serius kedua tokoh ini berlangsung hingga menjelang Isya. Waktu tidak terasa hampir 2 jam lebih beliau berdiskusi, sampai menjelang adzan Isya. Terkait majunya Miq Gita sebagai calon Gubernur NTB, Tuan Gura mengaku mendukungnya. 

"Kita do'akan yang terbaik. In sya Allah apa yang menjadi hajatan Miq Gita bisa dikabulkan oleh Allah SWT," ujar Tuan Guru Fadli FT. Silaturahmi dua sosok hebat ini kemudian ditutup dengan doa yang dipimpin oleh Tuan Guru.

Selamat Idul Fitri 1444 H


Selamat Idul Adha 1445 H

 


Pendidikan

Hukum

Ekonomi