www.okenews.net

Jumat, 06 September 2024

Keren…! Gendang Beleq SDN 2 Rakam Raih Juara 1

Kepala SDN 2 Rakam Nur'aini, S.Pd (paling kanan) saat menerima penghargaan

OKENEWS.net
– Keren…! Grup Gendang Blek SDN 2 Rakam Kecamatan Selong meraih juara 1 setelah menyingkirkan kompetitornya yang berasal dari berbagai SDN di Lombok Timur.

Prestasi dalam kompetisi yang diselenggarakan Dinas Pariwisata Lombok Timur dalam rangka memeriahkan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan RI ke-79 ini berlangsung Selasa 3 September 2024 di Selong.

Lomba Gendang Beleq yang diikuti oleh berbagai sekolah dasar di kabupaten ini menjadi ajang unjuk kebolehan bagi para siswa dalam menampilkan kesenian tradisional khas Lombok. 

“Alhamdulillah, penampilan kelompok Gendang Blek SDN 2 Rakam berhasil memukau para juri dengan perpaduan harmonis alat musik tradisional dan koreografi yang indah,” ujar Kepala SDN 2 Rakam Nur’aini, S,Pd, Jumat (06/09/2024).

Grup Gendang Blek SDN 2 Rakam terdiri dari belasan siswa yang berlatih keras selama berbulan-bulan di bawah bimbingan guru kesenian SDN 2 Rakam yang tekun melatih mereka. 

"Namun demikian, untuk memaksimalkan latihan anak-anak, kami mendatangkan pelatih yang kompeten di bidang seni gendang beleq yang ikut melatih bersama pak Sulton Abidin dan pak Khairul Amri selaku penanggung jawab karena beda kalau saat festival," tuturnya.

Grup Gendang Beleq SDN 2 Rakam saat lomba, mereka mulai berjalan dari PTC sampai Taman Rinjani Selong
Menurutnya, penampilan mereka tak hanya mengandalkan musikalitas, tetapi didukung kostum tradisional Sasak. Dengan perpaduan antara bunyi gendang, gong, seruling, dan tarian, mereka mampu menghidupkan suasana.

"Saya sangat bersyukur atas pencapaian luar biasa yang diraih oleh anak-anak kita ini. Mereka telah menunjukkan dedikasi dan kerja keras dalam mempersiapkan diri menghadapi lomba,” ujarnya usai menerima pengumuman pemenang.

Menurutnya, kemenangan ini bukan sekadar hasil dari latihan semata, tetapi juga bukti kuat bahwa seni budaya tradisional masih sangat relevan dan diminati oleh generasi muda Sasak sebagai penerus.

Di sisi lain, kata Nur’aini, seni memiliki peran penting dalam pendidikan karakter anak. Melalui kesenian, terutama seni tradisional seperti gendang blek, anak-anak tidak hanya belajar tentang musik atau tari. 

“Mereka juga belajar tentang disiplin, kerja sama, serta rasa cinta dan bangga terhadap budaya mereka sendiri. Inilah yang menjadi dasar pendidikan di SDN 2 Rakam, bahwa setiap anak harus memiliki jati diri yang kuat dan mampu menghargai budayanya," ucapnya.

Pihaknya menegaskan, sekolah akan terus mengembangkan potensi siswa, sembari terus berupaya meningkatkan kualitas pendidikan, baik dalam akademik maupun non-akademik, termasuk dalam seni tradisional. 

“Prestasi ini kita harap menjadi motivasi dan inspirasi bagi siswa-siswi untuk terus menggali dan melestarikan warisan budaya kita," harap kepala sekolah yang penuh semangat itu.

Nur'aini juga menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung keberhasilan ini. Peran penting dari guru-guru yang dengan sabar melatih anak-anak, serta orang tua sangat penting.

Demikian juga dukungan berbagai pihak, baik pemerintah, sekolah, maupun masyarakat, karena itu ia berharap seni budaya tradisional Lombok, seperti gendang blek akan terus lestari dan menjadi bagian penting dari identitas masyarakat.


Jilbab Ijo Kunjungi Kadindi, Mi6: Inspirasi Kerukunan dalam Keberagaman Sasambo

Calon Gubernur NTB, Dr.Hj Sitti Rohmi Djalilah
Okenews.net--Calon Gubernur NTB, Dr. Hj. Sitti Rohmi Djalilah yang identik dengan Ikon Jilbab Ijo melakukan serangkaian kunjungan sosialisasi ke pulau Sumbawa pekan ini.

Ada hal yang menarik, ketika Ummi Rohmi tiba di Desa Kadindi, Kecamatan Pekat, Kabupaten Dompu, Nusa Tenggara Barat.

Masyarakat menyambut kedatangan cucu Pahlawan Nasional, Maulana Syaikh TGKH Muhammad Zainuddin Abdul Madjid, ini dengan antusias dan penuh kehangatan.

"Kami sangat bangga, Ummi Rohmi mengunjungi kami di Desa Kadindi ini. Apalagi beliau adalah Wakil Gubernur NTB periode 2018-2023, yang Insyaa Allah akan menjadi Gubernur NTB di periode selanjutnya 2024-2029," kata seorang ibu rumah tangga, warga Desa Kadindi yang mengidolakan Jilbab Ijo. 

Tampak ratusan warga Desa Kadundi sumringah menerima kunjungan Ummi Rohmi, figur pemimpin perempuan yang mereka kagumi.

Salah satu warga desa, sebut saja bernama Mas Pop mengaku, nama Ummi Rohmi melekat di hati kaum perempuan di desa tersebut.

Salah satunya karena Program NTB Zero Waste dan Posyandu Keluarga yang diinisiasi Ummi Rohmi saat menjadi Wakil Gubernur NTB.

"Tentu kami berharap, program dan inovasi Ummi Rohmi akan berlanjut dan lebih ditingkatkan jika beliau memimpin NTB ke depan," kata Mas Pop. 

Lembaga Kajian Sosial dan Politik NTB, Mi6 menilai kunjungan Jilbab Ijo ke Rumah Putih di Desa Kadindi itu punya banyak hal yang sangat strategis jika dicermati.

Bukan sekedar mengejar elektabilitas, tapi ia menilai kunjungan Ummi Rohmi ke Desa Kadindi menjadi representasi memperhatikan masyarakat NTB dalam berbagai perspektif. 

"Pesan yang tersirat terutama soal semangat dan etos kerja dan juga pentingnya kebersamaan dalam keberagaman di daerah ini," kata Direktur Mi6, Bambang Mei Finarwanto.

Pria humble yang akrab disapa Didu ini memaparkan, kedatangan Ummi Rohmi di Desa Kadindi, disambut hangat oleh masyarakat setempat. 

Tak hanya berdialog dengan masyarakat tetapi juga menyambangi sejumlah lokasi yang memiliki sejarah penting bagi Desa Kadindi. Salah satunya adalah Rumah Putih Desa Kadindi.

"Bangunan Putih yang telah dipugar telah  berdiri sejak tahun 1970 itu menjadi monumen sejarah terbangunnya akulturasi budaya, kerukunan dalam keberagaman kultur Sasambo: Sasak (Lombok), Samawa (Sumbawa), Mbojo (Bima dan Dompu), tiga etnis asli di Provinsi NTB," jelas Didu.

Menurutnya, bangunan Rumah Putih dulunya adalah kediaman Lalu Anggrat, seorang tokoh asal Lombok yang merintis daerah transmigrasi di Desa Kadindi pada awal 1970-an.

Kini, bangunan itu dikelola masyarakat sebagai museum mini dimana masyarakat pengunjung dan wisatawan bisa melihat sejarah Desa Kadindi dengan sejumlah benda peninggalannya di rumah putih tersebut.

Ada sebuah lukisan di dinding bagian dalam rumah yang diyakini sebagai lukisan atau foto Lalu Anggrat.

"Kata warga setenpat, zaman dulu itu belum ada kamera di sini. Pelukis kemudian menggambarkan Datuk Anggrat melalui bayangan beliau yang dipantulkan dengan cahaya lilin. Begitulah lukisan itu tercipta," papar Didu.

Mi6 menilai kunjungan Ummi Rohmi ke Rumah Putih Kadindi sebagai bentuk penghormatan dan empati terhadap kisah sejarah masa lalu bagaimana generasi awal para pelopor transmigran asal lombok berjuang dan bertahan hidup untuk membuka lahan. 

"Rumah Putih Datu Anggrat menjadi Saksi Sejarah Perjuangan Para Transmigran, termasuk kisah-kisah kemanusiaan yang terjadi untuk dikenang," urai didu 

Lebih jauh Didu menambahkan, pesan penting yang ditangkap dengan  Ummi Rohmi berkunjung ke Rumah Putih  ingin menekankan beberapa motivasi, antara lain Jasmerah (jangan melupakan sejarah). 

"Dari rumah putih ini, kita bisa lihat betapa pentingnya pelopor, pionir. Dari daerah yang dulunya orang mungkin enggan tinggal di sini, sekarang Kadindi malah bisa menjadi destinasi wisata," ucapnya. 

"Bukan hanya karena potensi SDA saja, tetapi juga keragaman kultur dan kerukunan Sasambo. Gen-Z dan millenial NTB bisa meniru banyak contoh baik dari Desa Kadindi," ungkap Didu.

Kunjungan Jilbab  ke Rumah Putih juga mencerminkan empati dan kepedulian Ummi Rohmi terhadap jasa para perintis Transmigran asal Lombok yang penuh suka duka dan perjuangan yang keras untuk survive sehingga Desa Kadindi bisa seperti saat ini.

"Yang menarik, dalam kunjungannya ke Rumah Putih Desa Kadindi, Umi Rohmi juga menerima cindera mata berupa sebuah buku "Sejarah Kadindi" secara simbolis oleh perwakilan pemuda dan pemudi di desa itu," kata Didu.

Buku "Sejarah Kadindi dari masa Kesultanan Tambora hingga Pasca Transmigrasi" itu mengupas sejarah kawasan Kadindi di masa lampu. Era transmigrasi di tahun 1970an dan juga tentang sejarah monumen Rumah Putih Kadindi.

Buku terbitan diomedia ini ditulis oleh sejumlah penulis seperti Suparman HMT, SPd., Moh. Zalhairi, MLi., Karyani, M.Pd., Zainuddin, A.Ma., dan Arya Al Kautsar S.Pd.

"Tentu saja Ummi Rohmi mengapresiasi buku Sejarah Kadindi tersebut dan berharap generasi muda bisa menggali sejarah Kadindi dari buku itu," jelasnya.

Bukit Penyesalan dan Dinding Penyelamat

Lebih jauh Didu mengatakan, dalam buku Sejarah Kadindi dari kesultanan tambora hingga paska transmigrasi (2023) diceritakan,  bagaimana awal keberadaan kawasan Kadindi, kemudian zaman Kesultanan Tambora, hingga meletusnya Gunung Tambora.

Nama Desa Kadindi tidak berasal dari fakta geografis keberadaan gunung yang dianggap sebagai dinding karena nama tersebut telah dipakai pada masa kesultanan tambora jauh sebelum letusan gunung Tambora, tahun 1815 M. 

"Sementara itu secara topografis, Desa Kadindi dikelilingi oleh gunung dan perbukitan seperti Gunung Tambora," imbuh didu 

Masyarakat disana meyakini, punggung Doro Kandindi atau gunung Kadindi itulah yang menyelamatkan kawasan ini dari letusan maha dahsyat Gunung Tambora pada 15 April 1815 silam. Sebuah bencana alam, yang membawa kesuburan untuk kawasan ini dalam kurun puluhan dekade setelahnya.

Sementara itu, Pemerintah Desa Kadindi dalam situs resminya menuliskan, nama Desa Kadindi berasal dari kata Cadinding atau Kadinding.

"Setelah Tambora menghanguskan bumi permai ini, semuanya musnah sudah. Kita patut bersyukur, sujud dalam khusyuk, dibentangkan Doro yang tinggi lagi luas," ujarnya.

"Gunung yang dipercaya sebagai dinding, mendindingi, melindungi dari ganasnya aliran lahar, lengkap dengan lava dan magma mematikan," tulis situs Pemdes Kadindi.

Bumi subur Kadindi juga mencatat banyak sejarah masa lampau. Misalnya, ada benang merah sejarah antara Kerajaan Makassar dengan Kerajaan Tambora, dan juga Kerajaan Pekat dimana wilayah Kadindi masuk di dalamnya.

Hubungan dagang antara orang Bugis-Makassar dengan orang Tambora dan Pekat sudah terjalin Sejak Abad ke-15.

Hingga, Spellman seorang perwakilan VOC di Makassar mencatat bahwa pada sekitar tahun 1687 di Tambora terdapat beberapa kampong antara lain, Cadinding, Canceeloe, Baraboen, Wawo, Lawasa, Papoenti, Laleekan, Saleepe, Sakeewij, Laewong, Waro, Tanga, Soekon, Toewij, Tompo, caomom dimana Kadindi termasuk di dalamnya.

Pasca amukan maha dahsyat Gunung Tambora, kawasan Kadindi mulai dihuni dengan arus perpindahan kelompok masyarakat dari Wera Mbojo karena gagal panen dan ketidakmampuannya membayar pajak di masa kolonial.

"Kelompok masyarakat ini tawakal berjalan kaki dari lading mereka, naik gunung, turun lembah menelusuri jalur pantai Ho’do sampai ke Pekat dan Nangamiro," demikian situs Pemdes Kadindi.

Di era kemerdekaan, Kadindi terus berkembang dengan potensi pertanian dan perkebunannya. Namun, walau kaya sumber daya air, masyarakat setempat kesulitan membangun bendungan sederhana dan irigasinya atau disebut Raba Sasa.

"Kendala terus muncul yang diakibatkan kurang pengalaman masyarakat dalam perihal pengolahan irigasi. Hal inilah yang memicu masyarakat mengusulkan orang dari luar untuk dapat membantu  menyelesaikan pekerjaan mereka. 

Masyarakat pulau Lombok pada akhirnya membentuk transmigrasi. Dengan kedatangan saudara dari Lombok ini lah akhirnya Desa Nangamiro mengalami pemekaran.

Terbentuk desa Kadindi yang mengambil nama dari gunung Kadindi yang artinya terdindingi," dikutip dari situs Pemdes Kadindi.

Era transmigrasi lokal di masa kepemimpinan Gubernur NTB H Raden Wasitah Kusuma, diyakini turut membentuk akulturasi budaya di Desa Kadindi.

Sebagian masyarakat juga meyakini bahwa  nama Desa Kadindi bisa pula diartikan sebagai bukit penyesalan. Ihwal ini bermula dari masa transmigran lokal dari Lombok yang merintis kawasan di era 1970-an.

Junanda Febrian dalam tulisannya: Kadindi, Tiga Ras, Budaya, Tradisi, Hidup Bahagia di Satu Desa, menukil kisah awalnya.

Masyarakat meyakini nama Kadindi berasal kata Kadin dan Ndih, dalam bahasa Sasak Lombok yang berarti di coba saja, sebuah frasa sebagai wujud penyesalan.

Sebab, dari sekitar 400-an keluarga transmigran dari Lombok Tengah dan Lombok Timur yang dibawa Datuk Anggrat pada tahun 1970, tak semuanya betah dan mampu bertahan hidup di kawasan. 

Sebab, saat itu masih berupa hutan belantara, sehingga sebagian dari mereka memilih pulang ke kampung halaman.

Namun, Datuk Anggrat dan beberapa keluarga lainnya tetap bertahan dan menetap di sana, dan membangun desa ini sehingga menjadi desa yang subur dan makmur.

"Beliau kami sering sebut dengan Datuk Anggrat. Datuk Anggrat adalah orang yang membangun desa kadindi ini. Sehingga beliau sangat terkenal di masyarakat," ujar Junanda Febrian yang juga warga Desa Kadindi.

Tentang Rumah Putih yang dikunjungi Ummi Rohmi, pun penuh sejarah dan hikayat.

Menurutnya, masyarakat setempat meyakini Datuk Anggrat semasa hidupnya apabila ingin berkelana dan berpergian menggunakan atau mengendarai seekor naga.

"Tapi itu mungkin hikayat, hanya untuk menyemangati generasi muda bahwa sebuah keberhasilan itu tidak ada yang instan. Harus diraih dengan tekad dan perjuangan," katanya.

Transmigrasi lokal di tahun 1970an akhirnya melahirkan akulturasi budaya Sasambo di Desa Kadindi hingga saat ini.

Atraksi seni dan budaya Sasambo selalu digelar setiap tanggal 7 Juli atau bertepatan dengan peringatan hari jadi Desa Kadindi.

"Saat perayaan HUT Desa Kadindi, pasti digelar pawai seni budaya Sasambo. Disaat itu orang- orang akan menggunakan baju adatnya masing -masing dan memperkenalkan kebudayaannya masing-masing. Ini sebuah cermin kerukunan masyarakat Sasambo NTB," katanya.

Akulturasi budaya di Desa Kadindi masih terawat dan terjaga, setidaknya tercermin dari tradisi pernikahannya : tradisi Nyongkolan (Sasak Lombok), Wa'a Co'i (Mbojo), dan Sorong Serah (Sumbawa).

Pesan Jilbab Ijo dari Kadindi

Direktur Mi6, Bambang Mei Finarwanto mengatakan, harus diakui lawatan Calon Gubernur, Hj Sitti Rohmi Djalillah ke desa Kadindi.

Seperti menyebarkan sebuah pesan, bahwa kerukunan dalam keberagaman di Desa Kadindi bisa menjadi etalase bagi generasi muda di NTB untuk terus memupuk rasa persaudaraan dan kebersamaan, bahkan di era globalisasi yang penuh tantangan dan persaingan.

"Sebagai pemimpin NTB ke depan, Jilbab Ijo lewat kebijakan populisnya akan mampu mengelola potensi SDA dan kerukunan masyarakat. Apa yang ada  di Desa Kadindi bisa menjadi contoh baik untuk Desa lainnya baik di Lombok dan Sumbawa," kata Didu.

Apalagi, selain keberagaman kultur budaya, Desa Kadindi juga mendapat berkah kesuburan tanah yang membuat kawasan ini maju dengan potensi kehutanan, perkebunan, dan pertaniannya.

"Point paling penting yang bisa kita tangkap dalam kunjungan ke Rumah Putih Kadindi, Ummi Rohmi ingin menegaskan bahwasannya sebagai pemimpin NTB ke depan, Rohmi - Firin akan mengelola segala potensi sumber daya alam dan sumber daya manusia di daerah ini dengan baik, semata mata untuk kemaslahatan dan kesejahteraan masyarakat NTB," pungkas Didu.

Kamis, 05 September 2024

Wujudkan Lotim Maju dan Harmonis, Luthfi-Wahid Programkan 1 Desa 1 Miliar


OKENEWS.net - Bakal calon Bupati dan Wakil Bupati Lombok Timur HM. Syamsul Luthfi - H. Abdul Wahid atau Luthfi-Wahid programkan 1 desa 1 miliar.

Menurut Luthfi, program unggulan 1 Desa Rp 1 Miliar ini untuk dapat mempercepat kemajuan di tingkat Dusun dan Desa. 

Ia menegaskan, banyak aset pemerintah daerah yang mangkrak dan tidak terurus.harus diaktifkan kembali guna dapat meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD). 

Terlebih, Kabupaten Lombok Timur memiliki  potensi PAD yang cukup besar, seharusnya tidak kalah dengan kabupaten dan kota lain di Provinsi NTB.

Jika beberapa potensi PAD tersebut diurus dan produktif, maka kesejahteraan masyarakat Lombok Timur akan meningkat.  

"Melalui program satu desa 1 miliar sudah kami hitung-hitung sangat mungkin kita akan aliri ke semua desa," katanya.

Ia menegaskan, selama ini banyak potensi daerah disia-siakan, padahal di tahun 2025, Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB) akan diserahkan ke daerah masing- masing.

Namun pemkab melalui Bapenda masih menggunakan pola lama secara manual sehingga kondisi tesebut akan tetap memunculkan persoalan, 

Padahal, saat ini harga tanah mahal di Lombok Timur. Dalam satu are bisa mencapai Rp 50 juta sampai 150 juta.

"Saya contohkan masalah tanah, itu saya lihat masih manual dalam pungutannya. Padahal jika kita gunakan sistem elektronik kan bisa memudahkan, dan enggak bolong-bolong kayak sekarang. Ini belum lagi beberapa potensi PAD yang tidak disentuh," paparnya.

Menurutnya, Lombok Timur menjadi objek vital dengan konsep wisata religi dan wisata halal. Namun dari sisi PAD, justru terjadi sebuah anomali.

Pengalamanya sebagai wakil bupati, Ketua DPRD Lotim dan anggota DPR RI 2 periode menjadi modal yang kuat untuk berbagi gagasan, pengalaman, dan jaringan dalam rangka membenahi Lombok Timur.  

"Saya dengan Pak Wahid ini perpaduan politisi dan birokrasi serta pengusaha. Kami paket komplit dalam pemerintahan. Kami paham bagaimana meningkatkan ekonomi masyarakat," tegasnya.

Rabu, 04 September 2024

Survei Terbaru Lenterahati Foundation, Paslon Rohmi-Firin Masih Unggul

Sumber data: Lenterahati Foundation

OKENEWS.net
- Hasil survei terbaru pasangan calon (Paslon) Gubernur NTB menunjukkan pasangan Rohmi-Firin masih unggul dibandingkan dengan pasangan Zul-Uhel dan Iqbal-Dinda di berbagai indikator utama. 

Menurut Lenterahati Foundation, pasangan Rohmi-Firin memperoleh elektabilitas sebesar 38%, lebih tinggi dibandingkan Zul-Uhel dengan 32%, dan Iqbal-Dinda yang hanya memperoleh 25%. 

Survei yang berlangsung Juli–Agustus 2024 itu juga menunjukkan kepercayaan publik terhadap pasangan Rohmi-Firin lebih tinggi dengan angka 42%, Zul-Uhel 30%, dan Iqbal-Dinda 23%. 

Sementara dalam hal kompetensi pemerintahan, Rohmi-Firin masih unggul dengan 45%. Hal ini menunjukkan masyarakat lebih yakin akan kemampuan pasangan ini dalam memimpin NTB lima tahun ke depan. 

"Pasangan Zul-Uhel berada di posisi kedua dengan 28%, sementara Iqbal-Dinda berada di posisi terakhir dengan 22%," tulis Lenterahati Foundation yang diterima media ini, Rabu (04/09/2024).

Pasangan Rohmi-Firin juga dinilai lebih selaras dengan visi dan misi pembangunan NTB, dengan persentase 40%, dibandingkan dengan 35% untuk Zul-Uhel dan hanya 20% untuk Iqbal-Dinda. 

Dari sisi popularitas, Rohmi-Firin memperoleh 48%, jauh di atas Zul-Uhel dengan 30% dan Iqbal-Dinda dengan 18%. 

Efektivitas kampanye menunjukkan hasil yang serupa, dengan Rohmi-Firin di angka 42%, Zul-Uhel 32%, dan Iqbal-Dinda 20%.

Namun, masih terdapat sekitar 5% hingga 6% responden yang belum memutuskan pilihan mereka, yang menunjukkan dinamika politik masih dapat berubah menjelang hari pemilihan. 

Dengan demikian, pasangan Rohmi-Firin saat ini berada di posisi yang paling kuat untuk memenangkan pemilihan Gubernur NTB, diikuti pasangan Zul-Uhel dan Iqbal-Dinda.

Antisipasi Mobilisasi ASN Loteng, Ruslan-Normal Gagas Tim Satgas Pengawas ASN

Foto, Bakal calon Bupati dan wakil Bupati Lombok Tengah 2024, Ruslan Turmuzi dan Lalu Normal
Okenews.net-- Bakal calon Bupati dan Wakil Bupati Lombok Tengah (Loteng) Ruslan Turmudzi-Lalu Normal Suzana atau Ruslan-Normal mengaku telah mempersiapkan diri melawan calon petahana (Pathul Bahri dan Nursiah) di Pilkada 2024.

Menurut Ruslan, pihaknya telah membentuk Tim Satgas pemantau pergerakan Aparatur Sipil Negara (ASN) dan tim investigasi APBD. 

Hal itu dalam rangka mengawasi dan mengantisipasi pergerakan dan mobilisasi ASN dan penggunaan dana OPD lingkup Pemkab setempat yang acap kali menjadi persoalan di wilayah Loteng. 

"Jadi, ada dua hal serius yang kami sudah lakukan antisipasi melawan calon petahana. Mulai konsolidasi ASN dan penggunaan APBD dalam upaya-upaya pemenangan. Intinya, kami belajar dari pelaksanaan Pilkada sebelumnya," ujar Ruslan pada wartawan, Rabu 4 September 2024. 

Politisi PDIP NTB ini, menegaskan bahwa ada kecendrungan calon petahana akan menggunakan dua hal tersebut. Karena itu, saat pendaftaran i KPU Lombok Tengah, dua.hal tesebut sudah disampaikannya ke publik.
 
Harapannya, adanya Satgas yang sudah dibentuk itu akan dapat membawa jalannya demokrasi yang baik dan sehat di Pilkada Loteng.

"Saya sudah membentuk  tim relawan yang berbasis akar rumput. Ingat ya, tim kami itu bukan dari elit. Tapi relawan ini betul-betul bergerak dari hati nurani mereka. Gerakan itu lahir dari keinginan mereka melihat adanya perubahan,” tegas Ruslan.
 
Ruslan-Normal sendiri maju sebagai calon Bupati dan Wakil Bupati Lombok Tengah dengan diusung partai PPP, PDIP, Perindo, dan Gelora. Ruslan optimis, dengan kekuatan yang dimiliki saat ini, ia dan pasangannya bersama tim pemenangan, partai pengusung, dan para relawan akan dapat menumbangkan petahana.
 
“Kita selalu optimis. Maju untuk menang. Dengan tagline Tabah, tangguh, bermartabat dan harmonis, ‘dengan lurus jalan, Lombok Tengah kembali Normal,” ungkap dia.

Lebih lanjut dikatakannya bahwa gerakan perubahan di Kabupaten Loteng kini sudah muncul ditandai dengan pelaporan yang dilakukan masyarakat pada Bawaslu setempat pada  masa pendaftaran pasangan bakal calon bupati dan calon wakil bupati pada 27-29 Agustus 2024.

Di mana, Bawaslu juga sudah menemukan sejumlah pelanggaran Di antaranya, pelibatan anak-anak hingga penggunaan fasilitas negara seperti kendaraan dinas (randis) saat mendaftar ke Komisi Pemilihan Umum (KPU). 

Bahkan, Bawaslu juga menemukan adanya keterlibatan aparatur sipil negara (ASN), kepala desa, dan perangkat desa serta kelurahan, termasuk Sekretaris PPS.

"Yang pasti Satgas Pemantauan ASN yang kita bentuk sudah menggugah kesadaran publik untuk ikut berpartisipasi dalam Pilkada Loteng. Jadi, kami ingin pilkada Loteng ini berjalan fair dan sehat," ucap Ruslan.

"Insya Allah, Ruslan-Normal siap kalah dan menang di Pilkada 2024, asalkan pelaksanaan Pilkada bejalan sesuai aturan," sambung dia.

Luthfi-Wahid Siap Lanjutkan Program Baik Ali BD dan Sukiman Azmy


OKENEWS.net  - Pasangan Calon Bupati HM Syamsul Luthfi dan Wakil Bupati Lombok Timur H.Abdul Wahid berkomitmen melanjutkan program kepemimpinan Dr Ali Bin Dahlan dan Dr Sukiman Azmy.

"Saya H Muhammad Syamsul Luthfi dan H Abdul Wahid memiliki komitmen dan sikap yang jelas. Kami akan melanjutkan apa yang menjadi program prioritas yang telah dilaksanakan dengan baik oleh bapak Dr H Ali Bin Dahlan dan bapak Dr H Sukiman Azmy," tegas H.M.Syamsul Luthfi.

Menurutnya, pemerintahan yang baik adalah pemerintahan yang berkesinambungan sehingga program yang baik yang telah dilaksanakan oleh kedua pemimpin itu harus lanjutkan. 

"Pemerintahan yang baik adalah pemerintahan yang berkesinambungan seperti mata rantai,  tidak bisa dipisahkan di antara mata rantai yang satu dengan lainnya," katanya. 

Diketahui terkadang program bagus dari pemimpin sebelumnya tidak dilanjutkan oleh pemerintahan berikutnya sehingga mata rantai pemerintah menjadi terputus yang bermuara pada kondisi daerah yang terlambat menuju kemajuan. 

Menurut Syamsul Luthfi, Kabupaten Lombok Timur menjadi kunci kemajuan Nusa Tenggara Barat (NTB) sehingga persoalan pendidikan, kesehatan dan pemberdayaan ekonomi masyarakat menjadi prioritas utama Luthfi Wahid. 

Untuk bidang pendidikan Luthfi Wahid akan hadir dengan tekad yang kuat untuk mengentaskan anak-anak putus sekolah. Tidak boleh ada lagi anak-anak Lombok Timur yang tidak sekolah.

"Jika Luthfi Wahid diamanahkan memimpin Lombok Timur, maka kami akan hadir untuk memfasilitasi orang tua yang tidak mampu untuk menyekolahkan anak-anaknya sehingga tidak ada lagi orang tua yang dianggap tidak mampu untuk tidak menyekolahkan anak-anaknya, semua anak-anak Lombok Timur harus sekolah," ucapnya. 

Di samping itu juga Luthfi Wahid akan meminimalkan kesenjangan antara sekolah negeri dan swasta. Karena harus diakui bahwa peranan sekolah swasta di Lombok Timur tidak kalah oleh sekolah negeri.

"Tidak boleh ada lagi dikotomi antara sekolah negeri dan swasta, karena sekolah swasta memiliki jasa yang sangat besar terhadap kemajuan pendidikan di kabupaten Lombok Timur," katanya. 

Begitu juga dengan pondok pesantren dan sekolah-sekolah swasta yang diinisiasi oleh tokoh-tokoh agama, tokoh masyarakat dan tokoh adat yang memiliki peranan penting untuk memajukan pendidikan di Lombok Timur.

"Perlakuan yang terlalu berbeda antara pendidikan negeri dan swasta harus kita minimalkan,"katanya. 

Untuk bidang kesehatan Luthfi Wahid memiliki tekad yang kuat untuk turut serta menyukseskan program nasional di bidang kesehatan, seperti memberikan makanan bergizi kepada masyarakat yang tidak mampu.

"Dengan pemberian makanan yang bergizi dihajatkan untuk meminimalkan angka stunting, menurunkan angka kematian bayi dan ibu yang melahirkan serta mengurangi angka gizi buruk di kabupaten Lombok Timur," terangnya. 

Luthfi juga akan memperhatikan peran serta dari kader-kader Posyandu sebagai garda terdepan dalam pelayanan kesehatan dan ekonomi kepada masyarakat dengan menambah insentifnya.

"Kami juga akan memberikan perhatian lebih kepada kader-kader Posyandu sebagai garda terdepan dalam memberikan pelayanan ekonomi kepada masyarakat, dengan menaikkan insentif kepada semua kader posyandu yang ada di Lombok Timur," pungkasnya.

Pasca Pendaftaran, Relawan Luthfi-Wahid Lakukan Konsolidasi

OKENEWS.net - Pasca pendaftaran di Komisi Pemilihan Umum (KPU) Lombok Timur pekan lalu, gabungan masyarakat dari berbagai kalangan yang tergabung dalam Relawan 'Luthfi Wah', mulai melakukan konsolidasi.

Selain konsolidasi, relawan terus melakukan sosialisasi dukungan pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Syamsul Luthfi-Abdul Wahid pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Lombok Timur 2024.

Ketua Relawan Luthfi Wah, Muh. Ihsan mengatakan, konsolidasi ini untuk memperkuat soliditas relawan mulai tingkat kabupaten, kecamatan hingga dusun untuk memenangkan pasangan calon Luthfi-Wahid.

"Total anggota kami ada 4000 orang, sampai ke tingkat Tempat Pemungutan Suara (TPS), namun yang hadir saat ini perwakilan Koordinator Kabupaten, Koordinator Daerah Pemilihan dan Koordinator Kecamatan," kata Muh. Ihsan di Selong, Selasa 3 September 2024.

Ia menegaskan, upaya pemenangan ke depannya, di beberapa kecamatan dan desa hingga TPS untuk sama-sama sosialisasi, door to door dan dialog, kami langsung turun ke bawah dan ini murni relawan.

Semangat yang tumbuh pada relawan Lutfhi Wah didorong atas keyakinan yang didasari keunggulan paslon Lutfhi-Wahid. Menurut Ihsan, Syamsul Luthfi memiliki modal yang cukup besar dilihat dari sisi dukungan organisasi NWDI yang merupakan entitas yang cukup dikenal di kalangan masyarakat Lombok Timur. 

Secara elektoral, paslon Lutfhi-Wahid cukup masif di wilayah Lombok Timur dengan keberadaan puluhan gerbong relawan yang siap berjuang diluar organisasi. 

Selain itu rekam jejak politik Syamsul Lutfhi sangat konsisten dari menjabat ketua DPRD Lotim periode 1998-2003, Wakil Bupati 2003-2008, anggota DPR-RI dua periode dari 2008 hingga 2024.

Sementara calon wakil bupati, H Abdul Wahid meniti karir dari bisnis, kemudian menjadi anggota DPRD NTB dari PKB, dengan gerbong kaum Nahdliyin dari ormas NU dan jaringan bisnisnya memperkuat basis massa dalam pemenangan pasangan Luthfi-Wahid.

Pembina Relawan Syamsuddin alias Bung Syam menyebutkan, beberapa strategi akan dilakukan dalam upaya pemenangan pasangan Syamsul Luthfi dan Abdul Wahid pada Pilkada Lombok Timur.

"Semoga ke depan, Syamsul Luthfi dan Abdul Wahid dengan tagline Lombok Timur Maju dan Harmonis terpilih, dan kita warga di Lombok Timur dapat terus dibina dan bermanfaat lima tahun kepemimpinannya ke depan," ucap Syam.

Selasa, 03 September 2024

IOF NTB Sentil BPPD dan Dispar Lotim Saat Gelar Kejuaraan IOF NTB

Ivent IOF NTB ke 3 di kawasan lendang bedurik kelurahan sekarteja Lombok Timur
Okenews.net-- Area Ganang yang berlokasi di Lingkungan Lendang Bedurik Kelurahan Sekarteja Kecamatan Selong terpilih sebagai lokasi Sirkuit Kejuaraan IOF NTB Seri Ke - 3 bukan tanpa alasan.

Terbilang berdebu dikelilingi tebing terbilang unik dan menguji andrenalin para pembalap Off Road. Ditambah lagi adanya sumber mata air 'Pancoran Ganang' yang sudah berusia puluhan tahun bahkan terbilang lebih dari 1 abad menjadi bagian dari alasan IOF NTB memilih lokasi ini.

Event digunakan pengurus IOF Cabang Lombok Timur untuk memperkenalkan destinasi wisata tersembunyi ditengah hiruk pikuk keramaian Kota Selong. Hal itu disampaikan Erwin Hidayat selaku Pembina IOF Cabang Lombok Timur saat di temui media ini.

"Kita mau buat sensasi baru dan berbeda, Ini baru permulaan dan rencana kedepan kita akan buat lokasi ini  menjadi lebih wow lagi", tegasnya dilokasi Minggu, (31/08/2024).

Erwin menambahkan kejuaraan daerah IOF yang berlangsung selama 2 hari yakni dari tanggal 31 Agustus sampai dengan tanggal 01 September selain ajang silaturahmi juga sebagai ajang seleksi untuk persiapan Fornas KORMI Tahun 2025 mendatang. 

"Mudah - mudahan Dinas Pariwisata Lombok Timur dan BPPD Lombok Timur bisa menangkap peluang dan memanfaatkan lokasi wisata air Pancuran dan mata air Ganang sebagai objek wisata baru yg bermanfaat untuk masyarakat sekitar serta bisa menambah PAD untuk Lombok Timur", pintanya.

Event juga akan diupayakan terus dilakukan secara berkelanjutan sehingga kedepannya akan berdampak kepada pengenalan obyek wisata baru di  Kabupaten Lombok Timur.

"Kita mau buat lokasi Sirkuit Ganang ini menjadi obyek wisata baru untuk Lombok Timur kedepannya", urainya.

Masih kata Erwin, kegiatan yang diikuti 21 peserta  ini diberikan 5 lintasan khusus atau Special Competition Stage (SCS), 2 SCS diadakan di hari Sabtu tanggal 31 Agustus dan 3 SCS lainnya berlangsung seru pada hari Minggu, tanggal 01 September kemarin.

"Lokasi yang ada di pinggiran kota Selong ini cukup indah dan menarik karena didukung kontur tanah dan view tebing", imbuhnya.

Lalu Hapiz salah satu Raider mengaku senang bisa menjajal Sirkuit Ganang yang medannya dinilai cukup menantang dan menguji bukan saja peserta tapi juga kendaraan yang digunakan. Selain segi pengamanannya yang dinilai berbeda dibandingkan lokasi sirkuit Pertama dan Kedua.

"Dari ketiga tempat ini yang paling hebat, pokoknya seru banget full debu jadi ngerasa  menantang banget medannya", tuturnya.

Dari pantauan media ini, beberapa kendaraan para raider terlihat harus di geret karena menabrak pohon kelapa yang berada diarea sirkuit. Ada juga yang terbalik saat melewati lintasan dan harus membutuhkan bantuan panitia agar bisa melanjutkan event.

Ketua Persatuan Pemuda Ganang Rosidi saat ditemui media ini mengaku senang lokasi Ganang terpilih sebagai event kejuaraan Sirkuit IOF Lombok Timur. Ia menghaturkan terimakasih kepada IOF dan siap mendukung penuh pelaksanaan IOF manakala dibutuhkan.

"Saya mewakili masyarakat disini mengucapkan banyak - banyak terimakasih kepada IOF, karena apa yang kami lihat hari ini tidak ada terlintas di benak kami sebelum sebelumnya", ungkapnya.

Rosidi menambahkan, dengan adanya event IOF, antusias warga menyambut event begitu terlihat. Mulai dari gotong royong membersihkan jalan menuju lokasi sampai pengairan dimalam harinya agar ruas jalan tidak bgitu berdebu saat para penonton memasuki area event.

"Kami siap mendukung suksesnya acara, karena dari event ini wilayah kami yang tadinya sepi jadi ramai dan warga kami juga bisa mengais rezeki dengan berjualan", tuturnya.

Minggu, 01 September 2024

Tim Siswa MAN 1 Lotim Raih Juara Umum Paskib di Mataram

Okenews.net - Sebanyak dua tim siswa dari MAN 1 Lombok Timur mengikuti Lomba Ketangkasan Baris Berbaris (LKBB) Paskibra se-NTB yang diselenggarakan oleh Racana Menwa Universitas Pendidikan Mandalika (Undikma) Mataram. 

Lomba bertajuk "LKBB Yudha Dharma Season 3" ini berlangsung di kampus Undikma Mataram pada Minggu, 1 September 2024 dengan diikuti oleh sekolah/madrasah dari NTB.

Dua tim siswa dari MAN 1 Lombok Timur yang berpartisipasi dalam lomba tahunan yang digelar oleh Undikma ini terdiri dari satu tim Paskibra MAN 1 Lombok Timur dan satu tim Pramuka MAN 1 Lombok Timur. 

Kedua tim tersebut didampingi oleh Pembina Paskibra, M. Sardi Akbar, dan Pembina Pramuka, M. Aznan Bahari yang selalu sabar memberikan pelatihan dan pembinaan.

Dalam lomba yang diikuti oleh puluhan tim Paskibra se-NTB ini, MAN 1 Lombok Timur berhasil meraih gelar juara umum. Dengan prestasi ini, mereka berhak membawa pulang piala juara umum, sertifikat, serta dana pembinaan. 

"Prestasi yang diraih oleh MAN 1 Lombok Timur meliputi: Tim 1 meraih juara 1 Kostum, Tim 2 meraih juara 3 Kostum, Danton Terbaik diraih oleh Hadian Fandu Zamzani, Juara 1 Variasi, Juara 2 Formasi, Juara Harapan 2, dan Juara Utama 1," ungkap M. Sardi.

Kepala MAN 1 Lotim M Nurul Wathoni mengatakan prestasi ini menjadi bukti nyata bahwa proses pembinaan yang telaten dan penuh kedisiplinan telah membuahkan hasil terbaik bagi para siswa. 

Pihak madrasah merasa sangat bersyukur atas pencapaian ini, karena tidak hanya menunjukkan kemampuan siswa dalam berlomba, tetapi juga mencerminkan keberhasilan dalam menanamkan nilai-nilai kedisiplinan dan kerja keras selama masa latihan.

"Sebagai bentuk apresiasi atas usaha dan dedikasi para siswa, madrasah telah menyiapkan reward khusus melalui program Tebus Prestasi," ujarnya, Ahad (01/09/2024).

Program ini dirancang untuk memberikan penghargaan kepada para juara atas kerja keras mereka, sekaligus menjadi motivasi bagi siswa lain untuk terus berprestasi di berbagai bidang. 

"Kami berharap, penghargaan ini dapat mendorong semangat siswa untuk terus berkarya dan mengharumkan nama madrasah di berbagai ajang kompetisi," ujar Wathoni.

Puluhan Ribu Warga dan Santri Jalan Sehat Bersama Syamsul Luthfi dan Umi Rohmi


Okenews.net
- Panitia Hultah NWDI Pancor menggelar jalan sehat. Hadir puluhan ribu warga dan santri  memadati ruas jalan TGKH M. Zainuddin Abdul Majid, Pancor, Ahad (01/09/2024).

Kegiatan ini sebagai rangkaian HULTAH NWDI ke - 89 dan Haul ke 29 Pahlawan Nasional TGKH M. Zainuddin Abdul Majid.  Para peserta dilepas di GOR Hamzanwadi.

Tampak Cagub NTB Hj Sitti Rohmi Djalilah selaku pimpinan Pusat Muslimat NWDI dan Calon Bupati Lombok Timur HM Syamsul Luthfi selaku pimpinan daerah NWDI. 

Keduanya didampingi para tuan guru yang ikut berjalan kaki keliling kota Selong bersama puluhan ribu warga dan Santri. 

Dari GOR Hamzanwadi, para peserta beriringan memadati jalan TGKH M. Zainuddin Abdul Majid, melintasi Taman Rinjani Selong, bergerak ke jalan Prof M Yamin dan kembali Finis ke GOR Hamzanwadi. 

Pada kesempatan itu, HM Syamsul Luthfi mengapresiasi tingginya animo masyarakat dan santri untuk menyemarakkan rangkaian kegiatan HULTAH ke 89 NWDI Pancor dan Haul ke 27 TGKH M. Zainuddin Abdul Majid. 

"Ini wujud kecintaan terhadap guru kita, Almagfurullah, TGKH M. Zainuddin Abdul Majid," ucapnya. 

Karna itu, dia mengingatkan agar para santri dan jamaah agar terus mengenang nilai dan perjuangan dari Pahlawan Nasional, TGKH M. Zainuddin Abdul Majid. 

"Untuk anak anakku santri, rajinlah belajar, berbaktilah kepada orang yang membesarkan kita, berjuang menyekolahkan kita dan hormati guru - guru kita", pesan Calon Bupati Lombok Timur itu. 

Sementara itu, tiba di GOR Hamzanwadi, para peserta beruntung mendapat berbagai hadiah menarik dari perabotan rumah tangga, kulkas, sepeda listrik hingga hadiah umrah.

Selamat Idul Fitri 1444 H


Selamat Idul Adha 1445 H

 


Pendidikan

Hukum

Ekonomi